20

1.2K 106 8
                                    

Minhyuk terbangun dari tidurnya. Tangannya terasa keram karena semalam menjadi bantal sang adiknya.

"Aigoo... Dia masih tidur rupanya "

Minhyuk memandangi wajah polos adiknya yang masih tidur.

"Hyungh~~~"

"Nde, saeng. Kau terbangun? " tanya Minhyuk.

"Eumhh~~~"

Minhyuk bangkit dari posisinya setelah menggeser kepala adiknya dari lengannya.

"Segeralah bersiap Jaeyie. Kau tidak ingin terlambat, bukan? " ujar Minhyuk sembari mengelus kepala adiknya sayang.

"Nde, aku bangun" ujar Sungjae setelah itu mengucek matanya.

"Geure, hyung kekamar dulu, nde? Hyung juga ingin bersiap-siap" pamit Minhyuk.

"Nde, hyung"

Minhyuk mengusak gemas rambut adiknya kemudian meninggalkan ruangan itu.

***

Sungjae tengah memakai seragam sekolahnya.

"Heol, daebak. Kenapa aku makin tampan saja? " pujinya narsis.

Tiba-tiba kegiatannya terhenti seketika. Tangannya bergerak lemas ke perutnya.

Ugh, perutku rasanya teraduk.

Sungjae hanya berusaha mengurangi rasa mualnya dengan menenggak liurnya sesering yang ia bisa.

"Hooeekk"

Rupanya usahanya tidak berhasil. Ia tetap saja merasa mual dan berakhir memuntahkan semuanya ke wastafel.

"Hooeekk"

Ia memuntahkan semua isi perutnya. Setelah dirasanya cukup, ia kemudian membasuh wajah serta mulutnya.

Apakah ini efek pembengkakan itu?

"Ugh... " ia kembali membungkam mulutnya. Berusaha menahan muntahnya.

Harus tahan. Jebal. Appa, dowajuseyo.

"Hooeekk" Dewi fortuna tak berpihak lagi kepadanya. Ia kembali muntah. Tapi, kali ini berbeda.

Cairan yang ia muntahkan bukan berasal perutnya. Tapi, dari paru-parunya. Kalian tahu apa itu, kan?













".....darah.... "

Sungjae mengangkat kepalanya. Menatap pantulan dirinya dicermin. Ia mimisan.

Cuurrr

Dengan segera, ia membersihkan darah mimisannya. Dengan perlahan tentu nya, agar tidak meninggalkan noda di seragamnya.

TOK TOK TOK

"Jaeyie, kau masih lama didalam saeng? "

"Nde, hyung duluan saja turun"

"Ah, geure. Cepatlah bersiap, eoh? Hyung menunggu di bawah"

"Nde, hyung"

Hening tercipta seketika. Sungjae menatap pantulan dirinya di cermin. Pucat. Itulah yang dilihatnya.

Really? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang