Middle (9)

4.6K 298 26
                                    

"Jangan lupa tugasnya besok dikumpulin di meja Ibu dan ingat kalau besok ada yang tidak mengumpulkan, maka tidak boleh ikut ulangan harian. Megerti?" kemudian wanita itu meninggalkan kelas.

"Iya Bu," jawab seluruh murid bersaman dengan bel pulang berbunyi.

Via merenggangkan kedua tangannya ke udara, otot-otot tangannya kini baru terasa sangat pegal sehabis mengerjakan tugas ekonomi untuk tambahan nilai dan sebagai syarat untuk mengikuti ulangan harian. "Wahai ekonomi, musnahlah kau dari dunia ini!"

"Eh-eh ke rumah gue yuk, sekalian ngerjain tugas ekonomi." Usul Alika bersemangat.

Della langsung menyahuti perkataan Alika, yang sudah seperti pencerahan dari Tuhan untuk menemukan jalan keluar dari apa yang sedang ia pikirkan satu menit yang lalu."Cakep, mumpung titisan Younglex lagi di rumah. Males banget jadinya kalau gue pulang cepet."

"Titisan Younglex?" tanya Via dan Alika bersamaan. Terkadang mereka tidak bisa memahami bahasa Della yang menurutnya sangat amat jauh dari pemikiran manusia normal seperti mereka.

"Itu maksudnya Abang gue, hari ini dia lagi gak kuliah jadinya nganggur di rumah. Dan kalu gue pulang cepet ke rumah, yang ada gue malah jadi babunya dia."

Seketika Via langsung ingat akan janjinya untuk datang rapat setelah pulang sekolah, "Eh kayaknya gue skip dulu deh, soalnya-" perkataan Via terpotong karena lengan seseorang yang tiba-tiba saja bertengger di bahunya.

"Lo langsung pulang 'kan? Ayo, gue yang anterin," ucap Genta yang muncul dari belakang Via.

"Gue mau rapat dulu, Ta. Lo pulang duluan aja," jawab Via sambil menurunkan lengan Genta dari bahunya.

Seketika ekspresi Genta langsung berubah datar. "Gue tuggu lo sampe rapat selesai."

"Kayaknya ini bakal lama deh, lo gak usah tugguin gue."

"Yaudah, gue balik dulu." Bukan tanpa alasan Genta memilih mengalah, hanya saja ada satu hal penting yang tidak bisa ia lewatkan sekarang.

Laki-laki itu mengacak rambut Via pelan sambil tersenyum sebelum pergi, sebenarnya Genta sedikit merasa enggan dan khawatir membiarkan Via pulang sendiri. Apalagi, jika rapatnya hingga sore hari.

***

Sudah lima menit Via duduk di bangku koridor yang berada di depan kelas sendirian, kedua temannya yaitu Della dan Alika sudah pulang terlebih dahulu. Akhirnya, Della tetap pergi ke rumah Alika untuk mengerjakan tugas mereka sekaligus membantu menyelesaikan tugas Via. Sebenarnya mereka berdua mau saja menemani Via untuk menunggu seseorang, tetapi Via meminta mereka tidak perlu menemaninya karena ia merasa tidak enak jika orang tersebut akan lama datangnya.

Saat ini Via sedang menunggu seseorang untuk menjemputnya. Sambil menunggu, ia mendengarkan lagu There's Nothing Holdin' Me Back memalui headset dan membaca buku favoritnya. Ketika ia sedang asik membaca, seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Sorry ya, gue tadi ada urusan sebentar. Lo udah lama nunggunya?" ucap cowok itu yang sudah berdiri di depan Via.

Gadis itu langsung melepas headsetnya dan menutup bukunya, "Enggak kok, tapi gue takut aja kalau rapatnya udah mulai."

MiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang