Gadis Panggung

17 5 2
                                    


Jantungku berdebar ketika tiba-tiba retina mataku menangkap sosokmu di sudut ruang ini. Aku terpaku, seperti ada magnet yang membuat pandanganku tak lepas dari sosokmu. Gadis manis dengan lesung pipit, dress warna warna biru laut menambah anggun penampilanmu. Matamu sejenak menangkap tatapanku, tersenyum tipis dan kamu anggukkan kepalamu.

Pandanganku masih lekat menatapmu, ketika langkahmu penuh percaya diri naik ke panggung dan suaramu tegas membahana di gendang telingaku. Kembali aku terpaku. Bibirmu yang disapu lipstik warna pink lembut melafalkan kata-kata yang menghipnotis penghuni ruangan ini. Semangat yang di bawa dari setiap kata yang kamu lafalkan membuat hati ini ikut menggelora.

Dan Juara 1 Lomba Pidato kali ini adalah Aprodita Juwita, suara pembawa acara menggema di ruangan beberapa saat kemudian. Semua mata menujumu. Dadaku kembali bergemuruh.

Entah darimana kekuatan yang merasuki jiwa ini datang, ketika kakiku bergerak menujumu. Aku ingin mengucapkan selamat. Aroma jasmine lembut merasuk hidungku ketika aku hanya berjarak beberapa senti di hadapanmu. Sesaat aku tersesat ke dalam aroma wanginya. Kuulurkan tanganku. Halus lembut tanganmu menghangatkan hatiku. Aku terpana.

"Ya?" suaramu kembali menggema di telinga, mengejutkanku.

"Selamat ya," ucapku terbata-bata. "Terimakasih." Sungguh kamu telah membuatku lupa, jika aku pernah bersumpah kepada dewa jika tidak akan pernah jatuh cinta.(end)

200 kata

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 08, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Gadis PanggungWhere stories live. Discover now