DUA

28 4 0
                                    


AKU LEMBUT MELEBIHI DOMBA,MENYERAMKAN MELEBIHI SINGA

"Kau sudah dapat memecahkannya?."

Suara Paman Exverdz kini mengagetkanku,entah dia muncul darimana setelah beberapa menit yang lalu menghilang?Benar-benar om gentayangan.

"Kode kalimatnya sudah aku pecahkan tinggal menunggu beberapa waktu lagi untuk dapat mengetahui artinya."

"Baiklah,sekarang kau mandi dan kita langsung berangkat menuju Indonesia agar kau tidak terlambat lagi masuk sekolah."

"What the hell,mandi?,Ini baru pukul dua lewat."keluhku tidak terima.

"Kau bisa melanjutkan tidurmu di pesawat,Paman juga punya tugas dari Maxeai State untuk mengurus beberapa server spy X35 yang sedang terkena virus di Indonesia."

Jawaban Paman membuatku pasrah untuk meladeninya bicara,tunggu saja aku akan belajar public speaking untuk melawan Paman berdebat.Wuahhh,suara hatiku kini mengibarkan bendera perang untuk melawan Paman Exverdz yang kepandaiannya membuat alasan patut di acungi sembilan jempol.

**************

"Deandra,kau sudah datang."

Suara cempreng Nana kini berhasil membuat kedua tanganku refleks menutup telinga.Beginilah nasib jika memiliki sahabat dengan kapasitas suara di atas rata-rata.

"Antar aku ke kelas sekarang,mataku perlu di charger beberapa jam dulu."

"Astaga,memangnya kau liburan dimana saja sampai membuat kedua matamu bengkak seperti itu?jangan bilang kau menghabiskan sisa tenagamu untuk menelusuri semua tempat wisata di Spanyol."

"Lebih tepatnya seperti itu,sudahlah jangan banyak bertanya dan antar aku ke kelas."tukasku kemudian menyeret Nana dengan paksa menuju kelas.

Sepanjang koridor,semua siswa menatapku dengan puluhan ekspresi namun kutanggapi dengan tatapan masa bodoh,yang aku pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya agar kepalaku ini cepat berbaring bersandar dimanapun itu.Dan tadaaaaa....

Aku dan Nana telah sampai di kelas,tanpa di perintah aku pun langsung menuju bangkuku dan bersiap memasuki alam mimpi,setidaknya aku bisa tidur lelap tanpa gangguan Paman Exverdz.

Kring....Kring....

Belum sampai lima menit aku memejamkan mata,bel tanda pelajaran pertama akan di mulai sudah berbunyi.

"Kau benar tidak ingin bangun,Deandra?Sekedar mengingatkan bahwa pelajaran pertama adalah pelajaran sejarah yang gurunya itu guru tergalak seantero Jakarta."

"Biarkan saja dan jangan bangunkan aku apapun alasannya."

Nana hanya mengangguk pasrah mendengar perintahku.Yah,siapa yang berani melawan seorang Ravazia?ehhh,maksudku Deandra.

Dari arah pintu sudah ada penampakan Bu Deta yang berjalan menuju kelas dengan menggunakan kacamata tebalnya sambil membawa beberapa buku yang merupakan buku tugas Sejarah minggu lalu.

"Nah anak-anak, sebelum kita memulai pelajaran,Ibu ingin mereview kembali materi kita minggu kemarin tentang sejarah perseteruan antara kaum islam dan kristen di abad sebelum masehi dan saya akan melemparkan pertanyaan pertamabagi siswa yang berani tidur pada mata pelajaran saya."tegas Bu Deta yang spontan membuat seluruh siswa mengarahkan pandangannya pada Deandra yang masih keasikan dengan ritual mimpinya.

"Queen Deandra Alisia."bentak Bu Deta sambil memukul meja 

Nana yang notabene adalah sahabat puuuuualllinnngg terbaikku kini menyenggol lenganku tapi nihil mataku belum bisa berkompromi dengan kode-kodean gak jelasnya sampai sebuah suaramenggelar di telinga kananku yang menandakan bahwa aku dalam masalah besar.

choose your destinyWhere stories live. Discover now