7

2.8K 281 1
                                    

Rumah Sakit .

Hyuna masih terdiam didalam mobilnya , sudah 15 menit ia terdiam duduk dibangku kemudi dan tidak ada niatan untuk mulai menyalakan mesin mobil .

Joshua bahkan masih setia menunggu Hyuna didalam mobilnya , memastikan bahwa gadis itu benar-benar akan pergi .

Joshua tahu bahwa Hyuna sangat terpukul , lihat saja dari raut wajah Hyuna yang berubah setelah bertemu minhyun tadi dapat memastikan bahwa ada kecemburuan dihatinya .

Joshua mulai meraih ponsel didalam saku tuxedo-nya , mengetikkan beberapa kata dan kalimat untuk dikirimkan kepada gadis didalam mobil diseberang-nya .


"Pulang lah. Kau pasti lelah , kejadian tadi jangan terlalu dipikirkan , positive thinking saja . Ayolah! Nyalakan mesin mobil mu! Aku akan menunggu-mu hingga kau keluar dari parkiran 👌🏻"

Kim Hyuna POV.

Ting!
Kuraih ponsel didalam tas tangan-ku , suara dentingan ponsel membuat pikiran ku menjadi buyar dan gagal fokus . Ku geser layar ponselku dan menampakkan pesan dari Joshua .

"Pulang lah. Kau pasti lelah , kejadian tadi jangan terlalu dipikirkan , positive thinking saja . Ayolah! Nyalakan mesin mobil mu! Aku akan menunggu-mu hingga kau keluar dari parkiran 👌🏻"

Joshua memang orang yang benar-benar peka , ia bisa paham bagaimana posisiku saat ini . Mungkin benar , seharusnya aku pulang dan istirahat saja dibanding aku harus melamun dan mengutuk diriku sendiri . Memikirkannya memang bukan hal yang baik .

"Huuh..." ku hela nafasku kasar lalu melepaskannya .

Aku beralih menatap Joshua yang berada di mobilnya yang bertepatan ada didepan mobilku . Senyum manisnya meyakinkan ku bahwa semua akan baik-baik saja .

Aku mengangguk yakin seolah berisyarat bahwa Joshua akan menanggapi didepan sana . Dengan yakin ku nyalakan mesin mobilku dan berjalan keluar area parkir rumah sakit .

•••

Sehari setelah pesta itu , aku benar-benar "ambruk" . Tidak fokus bekerja , bertabrakan ketika berjalan bahkan hampir saja kepala ku berpapasan dengan dinding tadi pagi .

Dibilang cemburu , mungkin iya.
Dibilang senang , tidak begitu .

Tapi kurasa 90% perasaanku sekarang didominasi oleh kecemburuan . Bagaimana tidak , aku menunggunya Sudah lebih 6 tahun , lalu dia kembali dan membawa seorang gadis dengan status calon kekasihnya. Masih calon saja sudah serasi apalagi jika sudah benar-benar jadian. Tapi bahkan aku tak punya hak untuk merasa cemburu , hubungan ku dan minhyun oppa hanya sebatas adik dan kakak saja , dia mencintaiku hanya sebatas adik saja bukan? Hanya aku yang terlalu berlebihan disini .

Aku tersenyum simpul , mengejek diriku sendiri yang begitu percaya dirinya . Menganggap minhyun adalah jodoh ku yang sesungguhnya dimasa depan , padahal ia lebih mencintai orang lain ketimbang diriku dan itu bukti jika faktanya minhyun hanya menganggap aku adiknya saja .

"Hyuna-ya...hanya karena dia kenapa kau menjadi seperti ini eoh??"

"Kemana dirimu yang tegar dan kuat dulu??"

"Ayolah kau pasti bisa! Lupakan dia! Dia hanya bersikap manis karena kau adik baginya.."

"Benar ucapan semua orang , kau harus
mencari yang lebih baik dari dia!"

Aku bergumam sembari mengepalkan tanganku , senyumku begitu kuat dan optimis karena memang ini saatnya move on!

Aku meraih sumpitku dengan semangat , mencapit daging sapi panggang dihadapanku lalu melahapnya dengan penuh nafsu .

***

Author POV

Minhyun menatap kotak merah digenggamannya , sendu. Ia masih memikirkan tentang kejadian semalam , hatinya tiba-tiba saja remuk saat mendengar Hyuna melontarkan kalimat itu , ia benar-benar tak percaya bahwa Joshua lah kekasih dari seseorang yang sangat ia cintai .

Ia tutup kotak merah yang berisi kalung yang sudah disiapkannya untuk Hyuna . Menarik kursi kerjanya kedepan dan mulai fokus lagi dengan pekerjaannya

"Huuuh.."minhyun mendengus kasar

30 menit kemudian..

Selang waktu berganti , minhyun masih belum bisa fokus dengan pekerjaannya . Ia menatap langit dari jendela kaca yang terbuka lebar diruang kerjanya . Menutup mata dan menjatuhkan badannya lebih dalam lagi pada kursi kerjanya .

"Harus kah???" Minhyun bergumam

"Harus kah aku meninggalkannya??"

"Pergi??? dan mencari kebahagiaan lain?"

Minhyun berpikir keras , menangkup kepalanya dengan kedua tangan . Cukup frustrasi dengan semua yang terjadi , niat awal minhyun untuk menemui Hyuna dan melamarnya pupus dihari pertama dia datang ke Seoul .

"Aaarrghhh!!!!" Minhyun mengerang , mengacak rambutnya frustrasi .

"Aku tidak bisa!! Bahkan untuk sedetik pun meninggalkannya"

"Oh Tuhan...tolong aku! Berikan ia untuk ku!"

Minhyun mencoba menstabilkan emosinya dan kembali duduk .

"Hyuna-ya...ku harap...kau segara....putus!"

***

Haloo!!! Sedikit lebih singkat untuk chapt ini , maaf dialognya gk banyak.  Vote dan comment yaa!!!❣️

WAITING - Hwang Minhyun [END]Where stories live. Discover now