Heart and Soul

1.1K 123 4
                                    

Jaebum melenguh saat dia merasa angin menerpa wajahnya. Matanya perlahan terbuka,dia meregangkan otot-ototnya lalu menatap ke sekelilingnya. Sekarang jaebum sudah berada di dalam kamarnya,tapi bukan di apartemennya melainkan di rumahnya.

Jendela kamarnya yang sangat jarang ia buka,sekarang terbuka sangat lebar. Bahkan dia sekarang dapat merasakan cuaca hangat pagi di luar,dan cahaya yang cukup terik masuk melewati jendela.

Dia berjalan menuju jendela lalu mengirup udara segar. Kamar jaebum ada di lantai atas,sekarang dia berdiri dekat jendela sehingga dia bisa melihat halaman belakangnya. Yugyeom dan bambam terlihat sedang duduk-duduk disana,mereka sepertinya baru selesai lari pagi terlihat dari baju yang mereka kenakan.

"Badanku sakit semua...aku tidur berapa hari." Gumam jaebum,dia memijat pelan tengkuk nya yang terasa pegal.

Perhatian nya teralihkan saat pintu kamarnya terbuka tanpa diketuk. Jinyoung masuk membawa nampan berukuran sedang,didalamnya tersusun rapi semangkuk bubur,segelas air putih dan secangkir teh. Dia tampak terkejut saat melihat jaebum sudah bangun,jinyoung meletakkan nampan itu di atas meja nakas lalu berjalan menghampiri jaebum yang masih menatap jinyoung tidak berkedip.

"Kau sudah bangun hyung? Akhirnya hyung bangun juga,pasti badan hyung sakit semua."jinyoung meneliti semua bagian tubuh jaebum hingga pandangannya berhenti tepat di dahi jaebum. Diulurkan nya tangannya lalu meletakkan telapak tangannya ke dahi jaebum,tangan satunya ia letakkan didahinya.

"Sudah tidak panas lagi."

"Jinyoung......."

Jaebum menarik pergelangan tangan jinyoung dari dahinya.

"Kau kesini dengan wonpil?"

Jinyoung menggeleng,dia tidak menghiraukan jaebum. Dia malah berjalan ke arah meja malas dan mengangkat mangkuk bubur.

"Makanlah hyung,aku akan menyuapimu. Duduk disini."

Jinyoung menepuk-nepuk kasur di hadapannya. Jaebum masih belum beranjak,dia tetap berdiri di tempatnya.

"Jinyoung...jangan terbebani karena aku. Anggap saja pertemuan kita ini sebatas pertemuan bisnis kita."

Jinyoung meletakkan kembali mangkuk ke atas meja,dia menghampiri jaebum lalu menggandeng tangan jaebum dan menariknya,mendudukkan jaebum di kasur. Dia tidak bicara apapun,dia langsung mengambil sesendok penuh bubur lalu menyuapi jaebum.

"Jin.........."

"Hyung..bisa kah jangan bahas itu? Lebih baik hyung makan saja."

"Jin............"

Chup....

Jinyoung menempelkan bibirnya sekilas di bibir jaebum membuat jaebum terbelalak melihat apa yang dilakukan jinyoung barusan.

"Jie............"

"Hyung..jinyoung yang sekarang bukan jinyoung yang dulu lagi. Jinyoung yang sekarang adalah jinyoung yang tidak suka mengingat masa lalu nya lagi. Cukup aku mengalami 2x hal buruk dalam hidupku,sekarang aku tidak akan menyerah dengan takdir ku. Seburuk apapun hidupku,aku akan tetap menjalaninya dengan menatap ke depan. Jadi ..kalau hyung tidak mau makan juga,lebih baik aku pergi saja."

Jinyoung meletakkan mangkuk itu ke atas meja,badannya sudah berbalik ingin pergi namun tangannya langsung ditarik kencang oleh jaebum. Badan mereka bersinggungan,wajah mereka sangat dekat. Tanpa ijin dari jinyoung,jaebum menarik tengkuk namja manis itu dan melumatnya.

Tidak ada perlawanan dari jinyoung,malah namja itu membalas ciuman jaebum dengan tak kalah liar. Dia menarik leher jaebum dengan lengannya yang sudah mengapung indah disana. Aktifitas mereka terhenti saat jinyoung mendengar suara aneh yang terasa dekat di telinganya. Dia melepaskan pagutannya dan menatap jaebum sambil tertawa kecil.

Can You Hear Me?  [Complete]Where stories live. Discover now