Part 17 : Cobaan (1)

4.9K 303 2
                                    

.
.
.

"Kita belanja dulu ya" Ajak Aldo.

Tentu saja aku setujui dengan senang. 
Di bayarin kok sama CEO kaya.  Siapa yang gak mau? 

"Okeee"

"Tapi ada syaratnya."

Mulai deh.. 

"Apaan?"

Matanya masih terpaku pada jalanan,  berkonsentrasi dalam mengemudinya.

"Kamuu.... " ucapnya gantung

"Kamu kenapa?" tanyaku heran.  Siapa yang gak heran coba ucapan gantung gitu.

"Gak kenapa-kenapa kok sayang.  Tumbenan kamu perhatian." Gelak tawa langsung terdengar di telingaku.

Sifatnya benar berubah jadi penggombal.

"Udah nyetir aja yang benar.  Gratis kan belanjanya?  Gak bawa uang banyak nih."

"Lihat aja nanti." godanya

"Pak jangan becanda dong.  Oh iya,  tapi kalau kurang uangnya.  Bapak aja yang tinggal di Mall sebagai jaminan.  Hahaha" Aku tertawa memikirkan kembali ucapanku tadi. 
Aldo menahan tawa.

"Nanti kamu nikahnya sama siapa kalau aku jadi jaminan?"

"Ya cari orang baru dong."

"Bibirmu mau aku cium? Jangan harap kamu bisa sama oranglain selain aku. Kita sudah sampai."

Mendadak serius nih orang.  Serem ah.. 

Ku lihat di sampingku dan ternyata kami sudah sampai.  Terasa cepat banget kayaknya.

Aku turun, begitupun dengan dia. 
Dia tersenyum dan langsung menggenggam tanganku.

Aku sudah terbiasa dengan sikapnya.

Banyak pasang mata yang melirik Aldo.
Ini nih yang gak aku suka. 
Banyak banget penggemarnya.

"Banyak banget cewek yang ngeliatin."

"Benci banget cowok yang lihatin kamu terus" ucap kami serempak.
Kami saling menatap dan terkekeh geli.

"Kamu pilih deh bajunya. Lengkap ya beserta dalemannya.  Hahaha"

"Mesum banget iih.."

"Mesum sama istri mah gak masalah. Memang kamu mau aku mesum sama oranglain?"

"Pak udah berhenti.  Vulgar banget. Kalau di dengar kan malu sih.."

"Iya-iya.  Sudah cepat sana pilihin bajunya."

******

2 jam berbelanja akhirnya kami sampai di rumah.  Aldo sudah seperti cacing kepanasan.  Kan cuman 2 jam.  Apa lamanya? 

Kami turun dari mobil sambil membawa belanjaan banyak. 

Berapa kantung ya ini..

Sebagian di pegang Aldo dan sebagian lagi aku pegang.
Kami berjalan menuju lift.

"Lapar yang.. " Ujar Aldo manja.

"Iya.  Nanti aku masak.  Ada bahannya kan?"

Aldo hanya bergumam menjawab pertanyaanku.

Bunyi lift menandakan kami sudah sampai di penthouse Aldo.  Lantai teratas.

Membuka pintu dan...

"Haii..  Aldo.."

Wanita itu langsung berlari memeluk Aldo dan mengabaikanku.

"Dih lepasin.  Ada calonku disini."

Wanita itu menatapku tajam.

Tampaknya aku pernah mendengar suaranya.

"Kamu bawa apa? Oleh-oleh untuk aku?"

"Bukan.  Ini punya Aulia."

Wanita berbisa itu hanya diam mendengar penuturan Aldo.

Aku mendadak emosi.

'Nih cewek siapa sih.  Ganjen banget' batinku kesal.

Aldo berjalan begitu saja menuju kamarnya sambil membawa belanjaanku.
Aku melongo menatapnya meninggalkanku bersama wanita ini.

"Hei kau! Dasar penggoda!!" ucapnya.

Syitt!!

Sekarang aku kenal suara ini!
Haters baru!! 

****

-Continued

Silahkan tunggu kelanjutannya..  😂😂

Jangan lupa VOTE dan COMMENT 😘😘

You See,  I'm Feel (√)Where stories live. Discover now