Hilang

8.3K 1.1K 84
                                    

Kalau ada kalimat miring bisa aja itu perkataan dalam hati atau untuk bahasa asing.

💦💦

'Cklek'

Mata Mark menyusuri ruangan yang baunya sangat khas rumah sakit. Ia tidak melihat keberadaan Jaemin di ranjangnya, sehingga ia memeriksa keberadaan Jaemin di kamar mandi.

Tapi tetap tidak ada.

"Hyung, Jaemin tidak ada di kamarnya!" Seru Mark yang kembali menghampiri yang lainnya di luar.

"Benarkah?! bagaimana bisa?" Sontak semuanya kaget.

"Kita tanya Dokter Kim terlebih dahulu." Tenang Johnny. "Siapa tahu Jaemin bersamanya."

Johnny dan Ten menghampiri Dokter Kim diruangannya. Tetapi dokter itu ternyata juga tidak ada di ruangannya.

"Suster,apa suster liat Dokter Kim?" Tanya Ten ketika melihat seorang suster berjalan di hadapannya.

"Setahu saya Dokter Kim memiliki jadwal di rumah sakit lain sekarang." Jadwal suster itu.

"Jadi sekarang Dokter Kim tidak ada?"

Suster itu mengangguk lalu pamit pergi sebelum keduanya mengucapkan terimasih.

➖➖➖

Setelah berhasil kabur dari tempat yang paling Jaemin benci itu sebenarnya ia datang ke dorm. Ia mengambil jaket hitamnya, topi juga masker untuk alat penyamaran agar tidak diketahui fans.

Sebenarnya Jaemin juga tidak tahu akan kemana dia sekarang. Ia hanya tidak mau melihat para hyung dan dongsaengnya.

Entah apa alasaannya, yang jelas Jaemin hanya ingin sendiri.

Bahkan ia belum mangabari orang tuanya tentang hal ini. Tapi pasti ia yakin member lain telah mengabari orang tuanya.

Ia tidak membayangkan bagaimana perasaan orang tuanya jika tau ini.

Kini Jaemin terduduk di pinggir lapangan sekolahnya-SOPA. Hari ini adalah hari minggu sehingga sekolah sepi.

Matanya menatap kearah langit yang tidak berawan. Ia melepaskan maskernya begitu saja.

"Suatu saat mungkin sekolah ini akan aku lupakan begitu saja,"

"Teman-teman yang baik, para guru yang telah membantuku pasti suatu saat terhapus dari ingatan ku."

Jaemin mengingat betapa ia ingin sekali menjadi penyanyi dan dancer handal lalu menuntut ilmu di sekolah ini. Keinginan itu sudah ada sejak Jaemin SD.

Mungkin sekarang dia berpikir mimpinya itu akan berakhir sedikit lagi. Dalam keadaan seperti ini ia tidak mungkin menjadi seorang penyanyi dan dancer.

Nama Jaemin tidak lama lagi akan terhapus dari keanggotaan NCT. Dan semakin lama nama Na Jaemin tidak akan pernah terdengar lagi di dunia hiburan. Ia hilang begitu saja seperti debu.

Air matanya menetes, kejadian demi kejadian terlewat begitu saja di benaknya.

Saat ia bermain di taman bersama kedua orang tuanya saat kecil.

Saat ia memenangkan lomba menari saat SD.

Saat pada awalnya Ayahnya tidak menyetujui ia menjadi penyanyi.

Saat masa Jaemin menjadi trainee, itu sangat berat pada awalnya. Tapi entah mengapa ia semakin menikmati masa traineenya bersama member SM Rookies lain. Jaemin ingat betul, mereka saling menyemangati satu sama lain. Itu yang membuat Jaemin kuat.

Canda dan tawa mereka walau sedang lelah berlatih, Jaemin ingat dan tidak ingin melupakannya begitu saja.

Saat Jaemin lolos tes SOPA bersama Jeno dan Haechan. Dilapangan ini mereka sering bermain sepak bola saat istirahat bersama teman teman yang lain.

Ah, Jaemin mengingat ketika dia akan debut. Ayahnya yang pada awalnya tidak merestui Jaemin menjadi penyanyi, memeluk Jaemin dan berkata, "Ayah bangga pada Jaemin."

Jaemin tersenyum miris, air matanya masih tersisa di pipinya tanpa ada niatan ia hapus.

"Jaemin yang ceria berubah menjadi Jaemin yang menyedihkan." Ujarnya pada diri sendiri.

➖➖➖

Mereka berlarian mencari Jaemin di seluruh gedung rumah sakit, tapi hasilnya nihil Jaemin sama sekali tidak di temukan.

Hansol, Winwin dan Renjun bertugas mencari di sekitar dorm NCT. Bahkan tanpa memakai penyamaran sedikit pun sehingga beberapa orang memperhatikan mereka.

"Bukankah itu member NCT?"

"Apa mereka sedang syuting sesuatu?"

"Kurasa mereka sangat tampan."

Dan itulah apa yang orang bicarakan ketika melihat ketiga member NCT berlari kian kemari.

➖➖➖

Johnny dan Jaehyun sedang berada di sekitar taman di Sugung-dong dengan hanya memakai topi. Entah kemana lagi mereka mencari batang hidung Jaemin yang belum juga terlihat.

"Aku akan membeli minum, kau tunggu disitu." Ujar Johnny kepada Jaehyun, dan Jaehyun pun mengangguk.

Sambil menunggu Johnny yang sedang membeli minum, ia duduk di bangku taman yang berdekatan dengan ice cream truck.

Yang Jaehyun lihat ada beberapa pembeli disana.

"Kau baru saja dari sekolah?" Tanya salah satu pembeli ice cream kepada teman di sebelahnya. Jelas Jaehyun dengar, mereka berdiri tak jauh dari Jaehyun.

"Iya aku dari SOPA tadi, hanya untuk mencari buku ku yang tertinggal." Jawab temannya.

"Bukankah sekolah sangat sepi hari ini?"

"Iya, tapi aku melihat seseorang orang yang sedang duduk di pinggir lapangan, itu seperti murid kelas 2 yang sudah debut."

"Siapa? apa Jeno yang terkenal tampan itu?"

"Ah, aku tidak terlalu jelas melihat wajahnya."

"Sekolah, SOPA, anak kelas 11 dan sudah debut.

Jaemin?"

Jaehyun beranjak dari duduknya dan segera mencari Johnny.

"Aku harap itu benar Jaemin."

Kata Jaehyun dalam hati


➖➖➖

Jaemin menghapus kasar air matanya sekarang. Sekarang ia tidak mau terlihat menyedihkan.

Ia membuka hp nya, ada 60 panggilan tak terjawab dan ratusan pesan yang belum-tidak mau ia baca.

Dan itu paling banyak adalah Taeyong.

Jaemin melempar hp nya begitu saja ke tengah lapangan.

Tidak guna.

"Jaemin-ah, apa kau pikir harga ponsel itu murah?"

❗❗❗

Kayaknya part sebelumnya belum sepenuhnya gua revisi/njayy serasa skripsi

oke....... semoga kalyan suka sama part ini karena part ini adalah part paling susah gua tulis daripada part part sebelumnya

heleuhhh ngomong ape sih gwa

Alzheimer | ft JaeminWhere stories live. Discover now