Chapter 1

1.9K 143 22
                                    

~ANCUR BIN BOBROK~

JUM'AT

Hari ini hari jum'at, hari yang super berkah buat para pelajar. Apalagi dengan tidak masuk nya guru dari jam pelajaran ketiga sampai pulang.

Beberapa murid ada yang senang karena tidak akan ada guru yang selalu membahas makanan itu.

Tapi beberapa murid ada yang kecewa, karena guru yang akan ditargetkan nya menjadi bahan pem-bullyan tidak ada.

Saat ini Sani dan beberapa murid yang jahil sedang berkumpul di depan, lebih tepat nya sedang duduk-duduk di meja guru.

"Wah parah nih pak Hermawan gak datang, padahal kan gue mau ngintrogasi dia, '' kata Zaky yang kebetulan ikut bergabung.

Zaky ingin mengintrogasi guru tersebut, sebab beberapa postingan di media sosial guru tersebut selalu memosting seorang wanita yang hanya mengunakan pakaian dalam saja. Hal itu membuat Zaky greget dan ingin mengintrogasi nya.

"Yo'i, kan pak Hermawan belum menikah, jadinya gitu, " kata Davina sang ketua kelas plus sang ketua osis.

"Mang iya apa?" tanya Sani.

"Iye neng"

Semua yang bergabung hanya bisa ber-oh ria saja.

"Wan, operasi gak?" tanya Sani ke Wanda.

"Jangan, ini hari jum'at, besok senin aja" jawab Wanda.

Operasi yang dimaksud Sani dan Wanda adalah mengambil pulpen milik beberapa murid yang teledor.

Lumayan kan, satu buah pulpen gel yang masih penuh bisa dijual. Tapi lebih bagus sih, kalau pulpen yang diambil itu, di jual ke orang yang pulpen nya diambil. Ide yang sangat amat faedah bukan?

"Yang udah Tata Boga nya dikumpulin" teriak sang ketua kelas.

Setelah mengumpulkan tugas Tata Boga, semua murid berkeliaran keliling kelas.

Kecuali Sani, Ade, Nesi, dan Wanda, mereka sedang duduk ditempatnya masing-masing.

"Wan, nonton bokep wan, "kata Sani ke Wanda, dan ternyata Wanda juga sedang menontonnya di kolong.

Akhirnya Sani dan Wanda menonton barengan, tapi karena murid yang lain ingin tahu. Jadi Wanda mengakhiri video nya. *Batu emang tuh yang lain, bokep nya belum selesai tapi udah dimatiin kan sama Wanda, ini semua gara-gara kalian*

"San, liat dah itu," suruh Ade ke Sani. Ade menunjuk kearah Naufal dan Zaky yang diambang pintu sedang pegang-pegangan.

"Gue gak ngeliatin, gue ngeliatin itu," kata Sani, tangan nya menunjuk kearah Dimas yang sedang mengusap-usap kan tangannya ke kepala Rifky yang sedang tertidur. Tapi setelah itu Dimas memeluknya.

"Lo liat juga deh yang itu," suruh Ade lagi. Ade menunjuk kearah Adit dan Ali yang sedang duduk berduaan.

"Perasaan di kelas kita banyak banget ya yang belok," kata Sani.

"Bagus dong"

"Iya juga sih"

Setelah pelajaran Tata Boga, adalah pelajaran PLKJ. Pelajaran itu diberi tugas, tetapi bukan kelas perusuh namanya kalau mengerjakan tugas tersebut. Satu kelas, tidak ada yang mengerjakan tugas tersebut.
Mungkin ada beberapa yang mengerjakan, tetapi hanya mengerjakan soalnya saja.

Sekitar satu jam lebih bebas, akhirnya bel yang ditunggu berbunyi juga. Bel pulang sekolah memang lah nikmat pelajar yang tiada tara.

Setelah penat dengan kegiatan di kelas barusan yang membuat murid-murid pusing, semua murid keluar kelas dan pulang kerumah masing-masing.

~ANCUR BIN BOBROK~

TETAP HARI JUM'AT

Setelah pulang, bukan berarti murid-murid bisa bebas. Nyatanya, murid-murid balik lagi kesekolah mereka untuk mengikuti kelas tambahan.

Kelas tambahan dimulai pukul 13.30, sedangkan ini masih pukul 13.00. Masih ada beberapa waktu untuk bersantai, dan bercengkrama, ataupun menonton video.

Tak berapa lama, akhirnya sang guru matematika datang. Adit yang sudah mengambil ancang-ancang untuk memutar jarum jam supaya jam tersebut lebih cepat.

Ternyata tanpa sang guru sadari, jam yang sebenarnya masih pukul setengah tiga itu, telah berubah menjadi pukul setengah empat.

Semua murid-murid menggebrak-gebrak meja, dan menyanyikan sebuah lagu.

~pulang kan kami, pulang kan kami, pulang kan kami sekarang juga~

Seperti itulah lagunya. Akhirnya sang guru dengan terpaksa, menyuruh murid yang ingin cepat pulang, segera keluar. Jadilah semuanya pulang lebih cepat. *yeay... *

~ANCUR BIN BOBROK~

A/N: Ini adalah kejadian nyata yang Sani alami di sekolah ancur bin bobrok. Sekolah yang memiliki murid bergenerasi micin itu memang sangat seru.

Tapi Sani bukan generasi micin lho.

End

Ancur BIN Bobrok {Generasi Micin}//THE ENDWhere stories live. Discover now