6

11.7K 2.3K 176
                                    

"Astaga."

Gue terlonjak ketika mendapati Hyunjin berdiri tepat satu jengkal jarak dari pintu rumah dengan ekspresi yang gak kalah terkejutnya.

"Kaget anjing." umpatnya.

"Di rumah gue dilarang cursing." kata gue memperingatkan. Hyunjin cuma senyum kikuk sambil garuk-garuk alis.

"Ngapain kesini?" tanya gue.

"Kan kemarin udah gue kasih tau. Hari ini berangkat sama gue."

"Gak. Makasih. Mau dianter mama aja."

Iya. Hari-hari gue ke sekolah emang selalu dianter jemput sama mama. Bahkan ketika gue pacaran sama Guanlin pun, mama gue tetep anter jemput gue ke sekolah tiap harinya.

"Dek ngapain masih disini bukannya masuk ke mobil." seru mama dari dalam rumah.

"Loh ini siapa?" tanya mama ketika menyadari keberadaan Hyunjin.

Hyunjin senyum ke arah mama dan langsung nyium tangan mama. Hm, sopan sih dia. Guanlin aja gak pernah kaya gini ke mama gue. Palingan cuma pamit lewat mulut. Bahkan lewat chat.

"Hwang Hyunjin, tante."

"Temennya Tata ya?"

Hyunjin gak ngomong apa-apa, dia cuma senyum.

"Hari ini saya mau minta izin biar Tata berangkat sama saya. Boleh kan tante?" kata Hyunjin. Gue bahkan gak tau kalau dia bisa jadi cowok sopan kaya gini.

Pencitraan.

"Lah kok ngga bilang sih, dek? Kan kalau tau kamu udah ada yang jemput, mama bisa beresin rumah."

"Mana aku ta-"

"Yauda bawa aja anak tante. Hati-hati ya nyetir motornya. Dia gak terlalu bisa dibawa ngebut soalnya gak tahan dingin." celetuk mama, motong ucapan gue.

"Baik tante, laksanakan. Kalau gitu saya pamit dulu."

Setelah adegan picisan dimana Hyunjin nyium tangan mama gue untuk kedua kalinya, gue berakhir disini.

Duduk dengan muka ditekuk diatas motor besar Hyunjin.

"Mukanya kusut amat, ay?"

"Apasih lo manggil-manggil gue kaya gitu. Geli." seru gue, nyolot. Hyunjin ketawa.

"Lupa ya sama, 'Dia pacar gue.'"

Gue melotot sempurna.

"Nguping kan lo?"

"Hehehe." jawabnya, cengengesan.

Sialan. Jadi kemarin dia denger semua yang gue omongin ke Guanlin dong. Termasuk...

"'Gue mau bahagia sama kak Hyunjin.', Jadi udah gak sabar mau gue bahagiain?"

Ini dia nyindir gue atau apa sih... Rese banget mukanya astaga kalau aja gak lagi diatas motor, udah gue jongkrokin dia ke aspal.

"Itu maksudnya ngga gitu ya."

"Hm, ngga gitu. Terus apa dong?"

"Ya... ya... gitu pokoknya." kata gue gelagapan.

Hyunjin lagi-lagi ketawa. Matanya natap gue lewat kaca spion.

"Berarti tawaran gue diaccept nih?"

"Kasih gue alasan kenapa gue harus nerima tawaran gila lo itu."

Hyunjin diem, mikir sebentar sebelum jawab.

"Kalau ditinjau lebih dalam, gue udah dua kali bantuin lo dari gangguan si cowok cina itu. Jadi sebagai balasan, lo harus bantu gue ngejauh dari cewek-cewek gila yang selalu ngejar gue." katanya panjang lebar.

"Heh gue juga udah dua kali bantuin lo ya. Pertama di lapangan indoor dan kedua di kantin."

"Kalau gitu anggep aja kita lagi menjalankan yang namanya kerja sama berbasis simbiosis mutualisme. Lo bebas dari mantan lo dan gue terbebas dari cewek-cewek gila itu. Saling untung kan?"

Gue gak jawab. Ada benernya juga sih ucapan cowok ini.

Gue mau iyain tapi gengsi. Kalau gue tolak, sampai jendral kancil sahabatan sama pasukan Belanda pun, Guanlin bakal tetep gangguin gue.

Jelas gue menolak spekulasi kedua. Gue udah gak mau berhubungan dengan Guanlin. Hidup gue rasanya gak tenang kalau terus-terusan diusik sama dia.

"Diem berarti iya. Oke mulai sekarang lo jadi pacar gue." ujarnya, "Selama sebulan." sambungnya, bikin gue sadar dari lamunan.

"Terserah lo aja."




























"Siniin hp lo."

"Buat apa?"

"Udah siniin aja, bawel banget."

Dengan ogah-ogahan gue ngasih hp gue ke Hyunjin.

Gue gak tau dia mau ngapain sama hp gue tapi sekarang dia udah senyum-senyum gak jelas sambil sesekali ngutak-ngatik hp-nya sendiri, mana jalannya ngedahuluin gue keluar dari area parkir.

Nyebelin banget gak sih?

Gue sibuk ngedumel sendiri dibelakang sampe gak sadar kalau dia udah berhenti bahkan balikin badan. Jadi kepala gue kebentur dagunya.

Sakit.

"Akibat ngomel-ngomel sendiri jadi gak merhatiin jalan. Hati-hati mangkanya." katanya, ngusap-ngusap kepala gue.

"Salah lo-"

"Kamu." peringatnya, mulut gue dibekep pake tangan kanan lalu dilepas setelahnya.

"Harus banget ya pake aku-kamu?" tanya gue, males.

"Harus dong. Biar kaya orang pacaran beneran. Mulai sekarang lo harus bersikap selayaknya pacar gue didepan umum. Deal?"

Iyain aja biar kelarnya cepet.

"Nih hp lo. Gue mau nyelesein tugas. Duluan ya, sayang." katanya sambil nyubit kecil pipi gue.

Mau ngumpat tapi dia udah lari.

Tiba-tiba hp gue getar-getar, kaya banyak banget notifikasi yang masuk.

Setelah gue cek, gue beneran ngumpat sampai diperhatiin beberapa orang disekitar gue.

"HWANG HYUNJIN SIALAN!"





















Instagram

hyunjin00

hyunjin00 no long caption needed

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hyunjin00 no long caption needed. just wanna say that you're officially mine @tataa

65 suka

(Komentar dinonaktifkan)

beb👇

AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang