Chapter 4

602 60 7
                                    




Desclamier : Naruto punya paman Masashi Kisimoto

Pairing : SasuHina dan temukan sendiri

Warning : OOC, AU,typo (always) dll

Dont like, dont read

.

.

.

Sasuke keluar dari ruangan guru dengan tergesa-gesa. Amarahnya sudah mencapai diubun-ubun. Buku-buku jarinya memutih akibat menahan amarah. Ia berlari cepat di koridor. Ia harus keluar mencari udar segar. Ia ingin berteriak. Hari ini benar-benar sial untuknya.

Belum sampai di ujung koridor, ia berhenti. Onyxnya menatap tajam gadis yang tiba-tiba berdiri di depannya dengan senyum yang dibuat-buat.

"Sasuke-kun!!!" Gadis bersurai merah itu menghampiri Sasuke kemudian mengamit lengannya

"Lepaskan aku, brengsek!" Sasuke berdesis

Gadis itu tertawa cekikian, "Aku bahagia sekali hari ini Sasuke. Kau tau betapa aku sangat mencintai dirimu. Dan yang ku tau kau juga tidak akan menghancurkan impian teman-temanmu, kan"

Sasuke bergeming. Ia menelan ludahnya dengan susah payah. Disatu sisi ia tidak ingin menghancurkan impiannya bersama sahabatnya yang kini sudah diujung mata hanya demi menghindari gadis berkacamata ini. Ia tidak ingin egois.

"Apa mau mu Karin, huh?" Onyxnya mendelik

Karin berjinjit, berbisik ke telinga Sasuke, "Menghancurkan mu dengan gadis cengeng itu dan mengambil apa yang seharusnya memang milikku. Kau milikku Sasuke. Dan apa yang ku inginkan harus ku dapatkan" Karin menaikkan ujung bibirnya.

"Terserah kau mau berbuat apa, terserah!!! Aku tidak peduli. Sebanyak apapun usahamu untuk menghancurkan hubunganku dengan Hinata, itu tidak akan berhasil. Camkan itu" Ucap Sasuke

Karin yang bersedekap tangannya didepan dada mengangkat bahunya acuh, ia tersenyum licik "Itu pendapatmu Sasuke. Bagaimana jika yang ku hancurkan adalah Hinata, hm? Kau tau kan bahwa gadismu itu polos. Oh bukan... aku ralat dia bukan polos tapi bodoh. HAHAHAHAHA" Karin memegang perutnya

Jika yang di depannya ini bukan seorang gadis, Sasuke sudah sedari tadi menghancurkan bibirnya yang telah menjelek-jelekkan Hinata di hadapannya.

Dan Sasuke pun berlari meninggalkan perempuan gila itu.

"JANGAN LUPA NANTI MALAM LATIHAN DI RUMAHKU, SASUKE-KUN" Teriak Karin

"Kita lihat saja nanti, Sasuke-kun. Siapa yang menang, huh? Aku atau gadis bodohmu itu. Kali ini aku pasti menang" Ujar Karin sambil mengambil handphonenya di dalam saku kemejanya.

Ia kemudian mengambil foto Sasuke dari belakang yang masih bisa terbidik oleh lensa kamera handphonenya. Ia mengklik akun facebooknya dan mengupload foto Sasuke. Jemari lentiknya dengan lincah mengetik caption untuk foto yang akan diunggahnya.

Terimakasih sudah menungguku selama 6 bulan ini. Hubungan kita memang tidak semulus dari yang lainnya. Kau harus berbohong demi diriku. Aku mencintaimu, Suke-kun.

Send

"Satu umpan telah dilepas" Ucap Karin tersenyum licik.

*******

Hinata memasukan beberapa bukunya ke dalam tas. Kuliah dijam terakhir akhirnya telah resmi berakhir. Ia memijat pundaknya yang terasa pegal setelah 2 jam tadi sibuk menulis materi yang diberikan oleh dosennya. Dosennya yang satu ini memang terkenal dengan sebutan dosen old fashion karena hanya ia satu-satunya dosen yang masih menulis materi di papan tulis. Sedangkan dosen yang lain sudah menerapkan system pengajaran dengan slide ataupun video-video dan mahasiswa hanya duduk mendengarkan materi. Tapi Anko sensei beda. Ia tetap menulis materi dan mahasiswa menyalin itu di buku mereka, karena menurut Anko, ketika menulis maka materi yang ia ajarkan akan melekat di otak anak didiknya.

I Need YouNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ