tigatujuh

4.9K 676 25
                                    

Jawaban Daniel saat Reyna mengajaknya putus adalah tidak.

Ia tidak mau putus dengannya, namun ketika sudah mendengar jawaban Daniel si Reyna langsung pergi meninggalkannya di ditaman siang itu. Meninggalkan tanda Tanya pada Daniel.

Tapi entah apa hubungan mereka berdua sekarang, karena Reyna Nampak menjaga jarak dengan Daniel dan Daniel juga tak ada menghubungi gadis tersebut.

Sama sama gamau maju duluan sih, kegedean gengsi.

“eh eh nyel, itu si Minhyun kan?”

tunjuk Sungwoon kearah pria yang memberhentikan motor scoopy nya didepan gerbang sekolah.

Daniel memicing kan matanya dan melihat objek yang ditunjuk oleh Sungwoon itu dengan seksama.

“lah iya itu si Minhyun,” timpal Jisung

“mau ngapain dia kesini?”

Daniel sedikit terkejut ketika melihat Reyna yang datang menghampiri Minhyun, pria bermata sipit itu tersenyum kearahnya dan memberikan sebuah helm pada Reyna.

Gadis itu memakainya dan menaiki motor Minhyun dengan senyum di wajahnya.

Ngeliat itu bikin Daniel jadi ngerasa panas, tapi apa daya, dia Cuma bisa diem ditempat dan menyaksikan kejadian tersebut .

“ckck, Reyna sekarang main sama Minhyun lagi?” ucap Ong sambil berdecak.

“yang sabar ya nyel,” celetuk Jisung sembari menepuk nepuk bahu Daniel untuk bersabar.

Lalu Daniel berpikir

Beginikah rasanya diputusin secara sepihak.





Reyna melamun menatap jalanan ketika ia dibonceng oleh Minhyun. Ia sama sekali tidak fokus ketika Minhyun mengajaknya berbicara karena pikirannya sekarang ada ditempat lain.

“oi, Rey? Lo denger gua gak?”

Minhyun memanggilnya sembari menoleh sesekali. Lamunan Reyna buyar dan ia langsung merespon kata kata Minhyun barusan.

“ha? oh? Apa?”

“lo kenapa Rey? Kok melamun?” Tanya Minhyun

Reyna tertawa hambar

“haha, enggak kok. Gua Cuma mikirin tentang ulangan semester Minggu depan,” ujar Reyna.

Padahal mah aslinya dia gaada mikirin ulangan, tapi ia terpaksa bohong biar Minhyun tak merasa cemas dan gak ikut campur dengan masalahnya.

“yaelah, masih lama. Gausah dipikirin, lo bikin contekan bisa, kayak gua,” ucap Minhyun

Reyna lantas tertawa dan memukul bahu Minhyun pelan

“paan sih lo? Dasar sesat taugak,”

“lah kan kejujuran gak dinilai, yang dinilai kan Cuma nilai akhir doang, iya gak sih?”

Dan Reyna Cuma mengangguk mengiyakan ucapan Minhyun barusan.

“oke, untuk menghibur princess yang lagi sedih kita gausah langsung pulang, kita jalan dulu,”

“lah kemana?” Tanya Reyna

“kita ke Vinz makan es krim,”





Kedua  nya hanya berdiam diri dengan kegiatan masing masing ketika menunggu pesanan mereka datang.

Reyna sibuk memperhatikan Hp nya sedangkan Minhyun sibuk memandangi gadis tersebut.

Senyum Minhyun merekah ketika melihat seulas senyum di wajah Reyna.

“nah gitu dong Rey,”

Reyna menoleh dan menatap Minhyun bingung

“ha? gitu kenapa?”

“gitu dong ketawa, soalnya beberapa hari ini gua liat lo murung mulu,” ucap Minhyun sambil menopang dagunya .

“lo kan cantik kalo lagi senyum gitu,” kata Minhyun.

Reyna tersenyum malu mendengar gombalan Minhyun itu.

Tapi entah kenapa hatinya tidak berdebar ketika Minhyun menggombalinya, karena walaupun lagi bareng Minhyun pikirannya tetap pergi ke Daniel.

Ia merindukan pria tersebut.

Apa pilihannya buat putus itu salah?




Okhayy,vommentnya gaes:>

Dear Daniel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang