chap 1

12.9K 1K 51
                                    


Debaman pintu dari arah luar terdengar begitu nyaring, terlihat siluet pria dewasa yang baru saja keluar dari mobil pribadinya.

"Selamat malam, bu." sapanya begitu melihat sosok sang ibu yang menyambut kepulangannya dengan senyuman di bibir.

"Malam, anak ibu." balasnya seraya memeluk tubuh sang anak.

Keduanya berjalan beriringan untuk memasuki rumah.
Yang lebih muda menghempaskan tubuhnya di atas sofa, sementara yang lebih tua berjalan menuju dapur membuatkan secangkir teh hangat untuk sang anak.

"Minumlah ini sedikit, sayang. Agar pikiranmu lebih tenang." sang ibu menyodorkan secangkir teh hangat yang diterima oleh putranya.

"Terimakasih, bu." ujarnya setelah menyesap air teh di dalam cangkir itu.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu hari ini, Baek?" tanya sang ibu.

Byun Baekhyun atau yang biasa dikenal Baekhyun adalah seorang psikiater di salah satu rumah sakit pusat rehabilitasi bagi para pecandu narkoba.

"Sedikit melelahkan tapi aku menyukai pekerjaan ini, bu." Baekhyun tersenyum lembut begitu sang ibu mengusap kepalanya.

"Kau ini sudah usia kepala tiga, sampai kapan kau terus melajang. Ibu sudah tidak muda lagi, carilah pendamping hidup untuk merawatmu nanti, Baek." ucapan sang ibu membuat Baekhyun menghela napasnya lelah.

Ini bukanlah kali pertama sang ibu berbicara soal pasangan hidup, ini merupakan yang kesekian kali dan telinga Baekhyun benar-benar terasa kebas mendengarnya.
Bukan karena ia tidak ingin menikah, tetapi ia belum menemukan yang pas dengan kriterianya.

"Aku masih ingin fokus pada pekerjaanku, bu. Masalah pendamping aku belum memikirkannya, jika aku menemukan yang pas, akan aku perkenalkan pada ibu nanti."

Sang ibu hanya mendesah kecewa mendengar jawaban Baekhyun yang tak pernah berubah.


***


Beberapa anak muda terlihat menggelepar layaknya ikan yang terdampar di daratan, matanya menyayu dan bibir yang membiru adalah definisi keadaan mereka saat ini.

Alat hisap, jarum suntik dan beberapa bungkus bekas zat adiktif berserakan di atas lantai.

Ya, mereka adalah para pecandu narkoba yang sedang berpesta di salah satu ruangan sebuah club ternama.

Deringan telepon membuat sekelompok anak muda itu mengerang frustasi karena merasa di usik kesenangannya.

"BERISIK SIALAN."

Teriak salah satu anggota kelompok tersebut.

Deringan terus berlanjut, hingga membuat salah satu diantaranya menggeram penuh emosi.
"Chanyeol, cepat angkatlah panggilan itu. Mengganggu ketenanganku saja, ck."

Chanyeol yang mendengar racauan temannya pun langsung mendeal panggilan di ponselnya.

"Ada apa?" sahutnya tak suka begitu melihat nama kontak yang menghubungi nomor ponselnya.

"Cepatlah pulang, tidak tahukah kau sekarang pukul berapa?"

Chanyeol memutar bola matanya malas mendengar suara omelan sang kakak.

"Berisik!! Aku bukan anak kecil lagi."
Sambungan telepon ia putus lalu menonaktifkan ponsel setelahnya, tujuannya untuk menghindari panggilan kembali masuk.

Let Me Heal YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang