1

389 55 12
                                    

Bagaimana cara orang mendeskripsikan tentang pernikahan?Pasti jawaban mereka ialah momen yang sakral, awal dari kehidupan, kebahagian, keturunan, pasangan hidup dan sebagainya.

Sebagian orang sangat bahagia dihari pernikahan mereka karena bukan hanya sekedar memakai gaun yang indah dan mengucapkan janji suci tapi mereka ada dalam kondisi kehidupan mereka dimulai bersama sosok yang mereka cintai

Tapi tidak denganku. Pernikahan sangat berarti bagiku dimana aku akan menjadi wanita yang memiliki tanggung jawab yang besar merawat orang yang akan menjadi suami ku. Tapi dalam kasus ini berbeda, aku tidak bisa mengatakan kalau ini adalah awal dari kehidupan bahagiaku.

Ah pernahkah kalian berfikir menikah dengan dosen kalian sendiri?Dosen berbadan besar, berperut buncit, botak dibagian tengah kepala?itu pasti pemikiran kalian saat aku mengatakan dosen.

Berbadan tinggi, hidung yang mancung, bermata besar tapi indah, memiliki bentuk tubuh yang sempurna, itu dosen yang aku maksud. Dosen yang akan menikah dengan ku 30 menit dari sekarang. Dia dosen yang baik, sangat baik tapi tidak denganku. Setelah mengetahui bahwa salah satu siswanya akan dijodohkan dan menikah dengannya 4 hari lalu, dia jadi semakin membenci siswa itu, dan itu adalah aku.

Menikah dengannya bukanlah hal yang membahagiakan, hanya aku yang bahagia disini.

"Nona, acara akan segera dimulai"Lamunanku berhenti saat pelayan mengatakan bahwa pemberkatan akan segera dimulai

Aku melihat wajahku didepan cermin, cantik, tapi sayang tidak bisa membuat dosen itu mencintaiku.

"Aera.."aku tersenyum sambil menatap orang yang memanggil namaku"Appa!"
Aku berlari kecil menghampirinya, lalu memeluk appa seerat mungkin.

"Appa aku takut.. " Lirihku.

Aku tak bisa menahan airmataku. Berfikir meninggalkan appa dan eomma saja membuat merasa sedih apalagi melakukan hal itu. Aku takut tidak bahagia dengan pernikahanku.

Aku masih ingin tinggal bersama kedua orang tuaku. Bercanda bersama appa dan menemani eomma memasak makan malam, dan semua hal yang sering aku lakukan bersama keluargaku.

Lagipula aku masih muda, masih 19 tahun masih lama waktuku untuk menikah.

"Sstt.. appa yakin Chanyeol akan mencintaimu dan menjagamu, bukankah kamu sudah mengenalnya sejak masih kecil??" Jelas appa sambil mengusap air mataku. Aku hanya menatap appa  dengan wajah sedihku.

Secara fisik aku sudah siap untuk menikah dengan Mr Park dosenku walaupun lewat perjodohan tapi mentalku belum siap menikah dengannya meskipun aku mencintainya

"Sudah jangan bersedih, Chanyeol sudah menunggumu" Aku pun mengganguk pasrah dan berjalan mengikuti appa

Appa mengandeng tanganku menuju altar pernikahan.

Jantungku berdetak cepat, aku gugup walaupun pernikahan ini hanya didasari perjodohan, tapi tetap saja ini pernikahan pertamaku.

Saat pintu dibuka, bisa kulihat Chanyeol sudah berdiri disamping pendeta yang akan memberkati kami nanti.

Semua mata langsung tertuju padaku saat pintu dibuka, tidak banyak tamu yang datang hanya rekan kerja, keluarga dan beberapa temanku dan Chanyeol saja yang datang, bisa dibilang pernikahan ini tertutup

Jujur saja, dia terlihat tampan dengan memakai jas berwarna putih, rambut yang disisir keatas, memperlihatkan dahinya yang bisa saja membuat banyak wanita jatuh terpesona terhadapnya.

Kulihat senyum palsu yang ia tunjukan untukku, dari awal Chanyeol memang tidak pernah menerima perjodohan ini.

Dia sungguh berubah.

Mr.Park [pcy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang