1

1K 140 42
                                    

Kembalinya Si Kunti yang Lama Ditelan Bumi

BTS fanfiction

Characters belongs to God, BTS belongs to Bighit

Minyoon

Domestic!AU

-o0o-

Aku termasuk kepada golongan mahasiswa kupu-kupu. Kuliah-pulang, kuliah pulang. Paling-paling satu-dua klub aku ikuti sebagai wadah hobi. Klub gambar dan klub musik. Selebihnya, perihal organisasi dan kegiatan kampus lainnya aku tak minat. Males pake banget. Hari ini pun tak ada kegiatan di kampus selain kuliah sampai pukul 10. Masih ada beberapa jam sebelum adzan dzuhur dan aku bisa ambil tidur siang. Daripada ikut teman-temanku nongkrong di perpustakaan dan buka-buka buku yang itu-itu saja, lebih baik aku pulang ke kosan dan berleha di atas kasurku yang spreinya baru diganti.

Dua hari lalu si Mamah datang dari Cimahi membawakanku bungkusan bagi seperangkat kelengkapan tidurku. Sprei, sarung bantal, sarung guling, dan selimut baru yang lembut. Wangi semua. Wangi toko, si Mamah bilang. Baru beli soalnya, hehe.

Aku hendak mengambil motorku yang ku parkir di depan gedung Pusat Studi Bahasa Jepang (tempat kuliahku), tapi sebelum aku sampai ke parkiran, kunci yang kulempar-lempar jatuh ke tanah. Jatuh ke selokan lebih tepatnya. Untung, selokan itu tidak pernah teraliri air—kecuali kalau hujan, jadi ketika kuambil kunci itu, tanganku tak perlu kena kotoran. Ah,maksudnya bukan taik atau apa, tapi kerak lumut atau air keruhnya.

Si Aa tukang parkir tertawa melihatku yang slebor, tapi aku tak begitu acuh. Ku genggam lagi kunci itu dan aku melompati pagar pembatas parkiran. Ku cari motor yang ku parkirkan tadi pagi, tapi di jajaran sebelah kiri tidak ketemu, akhirnya aku berjalan mencari ke sebelah kanan. Ada. Motorku yang di body-nya kutempeli stiker lambang keluarga Uzumaki itu terparkir di bawah pohon asem. Aku sudah tidak perlu bingung kenapa motorku bisa pindah posisi. Semua karena Aa tukang parkir yang selalu setia mengingatkan, "Jangan dikunci ganda!". Kalau ada yang baru datang, motor lain digeser. Jadilah setiap motor yang dititipkan bisa ada di tempat-tempat tak terduga.

"Pulang, A?"

"Iya, ah. Nggak ada kerjaan, pulang aja."

Kami cukup berbasa-basi singkat. Motorku segera dia tarik mundur supaya lebih mudah kukeluarkan. Lantas aku menunggangi kuda besi itu. Kucolok kuncinya, kuputar, kujilat, lalu kucelupin—eh. Motorku bergetar saat mesinnya hidup. Aku tancap gas sekali. Kuberi selembar uang dua ribu keluaran anyar yang masih keras pada si Aa tukang parkir. Kemudian kulajukan motor itu keluar parkiran, menembus jejeran pohon rindang yang memayungi jalan keluar Fakultas Ilmu Budaya.

Hanya butuh sepuluh menit sampai ke kosan. Aku memarkirkan motorku di lahan yang masih tersisa. Penghuni kos-kosan ini semua laki-laki dan rata-rata punya motor, jadi parkirannya selalu penuh. Satu-dua kosong kalau orangnya pergi kuliah.

Aku masuk ke kamarku. Taruh helm di pojok belakang pintu, kunci di atas dispenser, dan kaos kaki di kolong tempat tidur (aku tidak pernah ngerti kenapa aku selalu menaruh kaos kaki di situ, padahal aku tahu kaos kaki harusnya dimasukkan ke lubang sepatu). Setelah cuci muka, cuci kaki, aku melepas jaket dan celana jeans-ku hingga hanya bersisa kaos bekas ospek dan bokser hitam yang masih awet sejak aku tingkat satu. Aku merebahkan diri di atas kasur kesayanganku. Melepas lelah. Aku mengendus sprei baruku dan membanting kepala ke bantal dengan nikmat. Kupeluk guling di sampingku dengan mesra lalu kugosok-gosokkan keningku padanya. Apa? Aku jones? Ish, aku bukan si jomblo yang ngenes karena tak punya tempat untuk minta peluk dan berbagi kasih. Ini hanya sebentuk kecintaanku pada kasur dan perangkatnya. Hanya saja memang aku tidak punya pacar, sih.

Kembalinya Si Kunti yang Lama Ditelan Bumi [Minyoon ff]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant