Mobil Jeep milik Seokjin mengingatkan Somi pada Mobil Taeyong. Sebenarnya, Somi biasa-bisa saja karena sejak awal dirinya sudah mendeklarasikan bahwa dia dan Taeyong tak ada hubungan apapun. Mereka tak lebih dari sekedar sahabat. Namun, Somi merasa ada yang hilang dalam dirinya apabila Taeyong tidak ada.
"Ngelamunin apaan sih?" Jin membuyarkan lamunan Somi dan membuat gadis itu tersenyum simpul.
"Ada masalah Som?"
1 detik
2 detik
Somi menatap Seokjin dengan pandangan yang entahlah
"Sebenernya.. Aku..."
Seokjin sudah berseri-seri, dia berfikir bahwa Somi akan mengatakan sesuatu yang membuat dirinya senang. Dia terlalu pede karena hari ini dia berusaha membuat Somi terkesan.
"Iya kamu apa?" Seokjin sudah antusias dan Somipun heran. Apakah dia mengetahui maksud Seokjin, "emang Mas Jin tau maksud aku?"
Kerutan jelas tercermin di dahi Somi, tidak ambil pusing Somi langsung mengatakan "Mas Jin, aku laper"
Wajah beseri itu digantikan oleh wajah yang.. Entahlah. Kecewa mungkin?
Somi hanya bisa menatap Jin heran. "Mas? Gue langsung pulang aja deh ya. Hawanya horor". Bagaimana Somi tidak berkata seperti itu? Raut wajah Seokjin kini berubah kembali seperti saat dia menjadi komdis. Cuek, jutek dan horor.
"Gaapa, ayo cari makan. Tadi gue pikir lo mau ngomong apaan"
Somi hanya diam dan mengangguk-angguk.
Taklama, lantunan lagu coldplay mengalun memenuhi indra pendengaran keduanya. Di dashbor Jin tergeletak banyak sekali CD musik yang sering didengarkan Jin. Karena penasaran, Somi memajukan badannya dan mulai menelisik satu persatu album yang ada didepannya.
"Weh, suka Justin Bieber nih kak? Eh mas maksud gue" mata Somi berbinar-binar dan sudut-sudut bibirnya sedikit terangkat keatas.
"Kalo mau ya play aja gaapa. Dan juga kalo berduaan gini lo bisa manggil gue Jin aja gaapa"
Somi menengok Jin yang sedang tersenyum dengan pandangan yang masih terfokus didepan. Bagaimanapun juga, Somi pasti heran. Dia dengan mudahnya akrab dengan Jin dalam sekejab.
"Jin.." panggilan dari Somi membuat Jin menoleh.
"Iya? Apa?" Jin sedikit memiringkan kepalanya. Bibirnya yang tipis menghasilkan lengkungan indah dan membuat Somi ikut membuat lengkungan yang sama. "Makasih buat hari ini"
Jin tersenyum dan kembali fokus ke jalan. Sayang dalam radius 20 meter ada seekor kucing yang menyebrang. Sontak Jin langsung mengerem mobilnya mendadak dan menahan badan Somi agar tidak terantuk pada dashbor mobil.
"Eh pake dulu sabuk pengamannya" Jin mengintruksikan pada Somi. Sayangnya Somi masih shock karena hal itu. Tanpa banyak bicara lagi, Jin menarik seat belt yang ada disamping tubuh Somi. Mau tidak mau, Somi terkaget dan menahan nafasnya.
Setelah selesai, Jin bisa melihat wajah Somi yang memerah menahan nafas, "Lo udah bisa nafas kok."
Jin tertawa kemudian dan menunjukkan barisan giginya yang rapi. "Lo mau makan dimana?"
Somi masih kehilangan kesadarannya dan tidak bisa berfikir dengan jernih, "Serah lo deh."
Jin akhirnya memarkirkan mobilnya ke Cafe Calibre Coffee and Roaster di daerah Walikota Mustajab. "Yuk turun"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.