bab 7

45K 2.4K 12
                                    

"Dia meminta kepada mama untuk melaksanakan akad nikah pada hari sabtu ini, awalnya mama kaget, tetapi mama melihat ada keseriusan dimata dan ada rasa cinta yang besar ketika ia melihat dirimu, mama tidak tahu bagaimana sikapnya kepadamu, tetapi mama ingin kamu memilih suami yang mencintai kamu dan menyanyangimu bukan hanya sekedar penghangat ranjang"

************* sebulan kemudian.

Aku sudah sampai di london. Rasanya waktu sangat cepat berlalu, setelah hari dimana mama mengatakan hal yang begitu menyentuh hatiku, aku mencoba untuk menerima semuanya dengan lapang dada. aku berharap hubungan kami tidak akan pernah pudar akan waktu. 

Devan masih tetap dengan sifatnya yang dinginnya, tetapi selama kami di indonesia dia tak pernah bersikap kasar kepadaku. perubahan yang cukup bagus dan membuatku nyaman dengan status istrinya, yah awalnya dia meminta acara akad nikah saja di indonesia, tetapi setelah kukatakan jika aku ingin orangtuaku ikut andil dalam akad nikah dan resepsiku. jadilah kami menetap kurang lebih sebulan.

Devan tak membawa orangtuanya, mama yang cukup mengerti ketika aku menjelaskan perihal masa lalu devan, tak pernah membahas tentang keluarga devan, tetapi ada rasa yang membuatku merasa tak terlalu berarti karena ia tak mengatakan perihal pernikahannya denganku, tetapi aku tak pernah membahas perihal ini ke devan. Karena ya, pasti dia akan emosi kembali.

Hari ini, aku ke kampus untuk menyelasaikan sedikit tugasku. Aku sekarang sedang di depan ruangan dosenku. 

"Permisi prof," kataku sambil memunculkan kepalaku. Dia memberi kode dengan kepalanya mengganguk.

"Baik, mrs. margertha, kita langsung ke inti pembicaraan saja, di laporan penelitian anda yang bagian ini ( sambil menunjukkan kesalahan) ada sesuatu yang salah, bagian ini tak akan mungkin bersatu dengan sel ini" ucapnya sambil menunjukan hasil laporan penelitianku.

"Dan untuk hal ini, anda harus keruangan rektor untuk membahas bagaimana tentang kelulusan anda" katanya sambil memberi laporanku dan menutup map yang ada disebelah kirinya.

Jadi mahasiswi kedokteran disini, harus melakukan penelitian tentang sel tubuh manusia dan dapat membuat invosi yang terbaru.

Aku izin terlebih dahulu lalu berjalan ke ruangan devan. 

Aku berjalan ke ruangan rektor. Sebenarnya aku malu harus konsultasi ke devan tentang ini. Huh, mau bagaimana lagi. Rasanya ingin menangis.

aku mengetuk pintu ruangannya lalu membukanya.

Dia yang sedang melihat komputernya berhenti lalu melihatku.

"Ada apa? Apa ada masalah?" Katanya sambil melihat map yang sedang ku pegang.

"Aku harus bagaimana, aku salah melakukan penelitian" kataku sambil menyerahkan laporanku ke devan.

Dia membuka laporanku dan membacanya dengan saksama. Setelah beberapa menit, dia menatap aneh laporanku. See, pacar sendiri mengejek laporanku. Huh.

"Kenapa kau membuat hal aneh ini?" Katanya dengan senyum mengejek.

"Jadi aku harus membuat seperti apa?" Kataku emosi.

"Apa wisudaku akan batal?"lanjutku lagi,

"Hmm, jika kau tak menyelesaikannya segera" katanya sambil berdehem.

"Apa kau tak bisa membantuku?" Kataku sambil memperlihatkan puppy eyes ku. 

"Apa yang aku dapat jika aku membantumu?"tanyanya sambil memberikan tatapan mesumnya.

"apa kau tak ingat jika kau membuatku tak fokus melakukan penelitianku karena pernikahan kita" kataku sambil berdiri.

"aku akan membantumu, HANYA SEKALI INI SAJA" jawanya sambil menekankan kata terakhir. Aku tersenyum lalu mencium pipinya. 

"Oke" kataku menyetujuinya.

*****************
Haloo?...

Makasih buat 1k vote. I love you all.
Cinta❤

Maaf gaje and banyak typo

~thank you

The physchopath doctorWhere stories live. Discover now