ITB || Bagian 01

19.9K 537 6
                                    

SUARA Adzan shubuh yang merdu terdengar sangat jelas dari kamar seorang gadis yang masih terlelap tersebut. Di dinding kamar yang bernuansa biru langit ini, terpajang beberapa bingkai foto yang berisi gadis cantik dengan senyuman yang manis, sedangkan di nakas nya, dihiasi oleh foto seorang laki laki yang di tulis nama nya, Muhammad Azmi Askandar.

Lalu disamping foto itu, terdapat foto lain yang isi nya potretan dari wanita yang sama dengan yang di dinding, tidak lupa juga, di bingkai nya tertulis sebuah nama yang indah, Afia Zhahira.

Afia Zhahira, seorang gadis berhijab yang polos nan ceria. Dia tinggal diperumahan Gria Asri bersama orang tua dan saudara saudara nya. Afia terlahir sebagai anak ke 3 dari 4 bersaudara, kakak pertama nya adalah seorang perempuan, nama nya Afina, sedangkan kakak kedua nya laki laki yang sering disebut Aldi, lalu adik bungsu nya kembali terlahir sebagai perempuan yang diberi nama Afifa.

Afia adalah seorang pengemar dari vocalis syubband yang bernama Azmi. Afia memang belum lama mengenal nya, tapi alhamdulillah, Afia sudah banyak berubah karena nya, ya walau sebenarnya belum sepenuhnya karena Allah.

-----◇◇◇-----

"Kak Fia! Bangun, udah adzan shubuh. Abi sama Ummi udah nungguin dibawah tau!" Kata Afifa yang berusaha membangunkan Kakak nya.

Afia yang terusik oleh adik nya pun segera bersuara, "Iya iya, nih Kakak bangun. Kamu duluan aja kebawah, Kakak mau ngambil air wudhu dulu." Kata Afia yang langsung dituruti oleh Afifa.

Afia segera bangun, lalu mengusap wajah nya supaya nyawa nya kembali terkumpul, Afia mengerjapkan mata nya, lalu melihat ke arah meja nakas dan tersenyum.

-----◇◇◇-----

"Maaf Ummi, Abi, Afia telat." Kata Afia sambil masih membenarkan mukena nya.

Ummi nya tersenyum, "Iya gak papa, lain kali jangan diulangi. Sekarang kita mulai sholat nya."

"Iya Ummi." Kata Afia sambil mengangguk.

"Aldi, iqomah Nak." Perintah Abi yang langsung dituruti oleh kakak keduanya tersebut.

10 menit kemudian, mereka selesai sholat berjamaah, lalu mereka melanjutkan nya dengan membaca Al-Qur'an bersama sama dan sarapan.

"Fi, nanti mau bantuin Ummi di panti asuhan gak?" Tanya Ummi nya dengan lembut pada Afia.

Afia menoleh lalu menatap Ummi nya, "Emang nya bantuin apa Um?"

"Ya bantuin beres beres, sama ngurusin anak anak. Kan nanti sore mau launching buku nya Ummi."

Afia menepuk jidat nya lalu meringis, "Oh iya! Maaf Afia lupa. Yaudah nanti Afia ke panti, tapi Ummi duluan aja, soalnya nanti Afia mau nganterin kue dulu."

Ummi nya mengangguk, "Yaudah nanti Ummi duluan, tapi kamu harus nyusul loh ya! Soalnya disana gak ada yang bantuin Ummi. Afina gak bisa dateng, Aldi lagi dikampus, terus Afia, ada jadwal les." Jelas nya panjang lebar.

Afia tersenyum sambil mengangguk angguk, "Iya Ummi ku sayang, Afia pasti bantuin kok."

-----◇◇◇-----

AFIA POV

Aku berjalan melewati trotoar untuk pergi ke toko tempat ku biasa menitipkan kue kue buatan ku untuk dijual. Sepanjang jalan, aku tidak henti henti nya bersenandung, entahlah, kurasa suasana hati ku sedang baik hari ini.

"Assalamualaikum." Ucap ku sambil mendorong pintu kaca yang ada di toko itu.

"Waalaikumsallam. Eh, Fia."

"Pagi Bu, ini, Afia mau nitipin kue kue nya." Kata ku sambil menyusun kue kue buatan ku di rak.

Ibu pemilik toko nya hanya mengangguk, lalu menghampiri ku dengan membawa beberapa lembar uang.

"Ini uang yang kemarin. Oh iya, kemarin pelanggan minta cup cake nya dibanyakin." Kata nya sambil memberiku uang.

"Iya Bu, makasih, nanti Fia usahain deh!" Kata ku sambil tersenyum sebelum akhirnya berpamitan untuk pergi ke panti.

Selesai menitipkan kue, aku langsung berjalan ke arah panti sambil membawa beberapa permen, coklat, dan makanan ringan lainya untuk ku bagikan kepada anak anak.

"Assalamualaikum." Ucap ku saat sampai di pintu panti.

"Waalaikumsallam, Kak Fiaaa." Jawab mereka histeris lalu berlarian memeluk ku.

"Bawa apa itu Fi?" Tanya Ummi sambil melihat paper bag yang ku bawa.

"Permen, coklat, sama makanan ringan Ummi."

"Jangan dulu dikasih, biarin mereka makan dulu." Aku hanya tersenyum lalu mengangguk.

"Ayo, yang makanan nya abis semua, ntar, Kak Fia kasih permennnn." Kata ku yang langsung di sambut teriakan semangat dari mereka.

"Fi, kamu beres beres di depan aja ya, buat acara shalawatan nya." Kata Ummi sambil mendekati ku.

"Emang nya bakal ada shalawatan ya Um?" Tanya ku binggung karena memang tidak tau.

Ummi mengangguk, lalu tiba tiba senyum nya merekah, "Coba tebak siapa yang Ummi undang."

Aku cemberut, "Ah Ummi, masa main tebak tebakan sih, langsung kasih tau ajaaa."

"Yaudah iya. Ummi, ngundang, syubbanul muslimin!!!" Kata Ummi semangat.

Aku terdiam sambil membuka mulut karena kaget, bahkan, tidak percaya kalau Ummi memang mengundang syubbanul muslimin.

"Makanya, kamu cepet beresinya, soalnya mereka bilang mereka udah dijalan." Lanjut Ummi lagi.

Aku mengangguk, "Siap Ummi, serahin aja sama Afia Zhahira." Kata ku sambil menepuk dada.

Ummi tersenyum, "Yaudah, Ummi kedalem dulu." Aku mengangguk, lalu lanjut menyapu sambil bersenandung.

-----◇◇◇-----

Assalamualaikum, ini ceritanya saya revisi. Tidak banyak saya ubah kok, saya hanya memperapih tulisan saya supaya lebih nyaman untuk dibaca.

Salam sayang, Ncaa.
.
.
.
.
.
®Ncamonca21

[✔] Istiqomah Tanpa Batas || ENDحيث تعيش القصص. اكتشف الآن