15 - Air Mata

233 27 3
                                    

( BUKA MEDIA DULU KALAU NAK TAHU CERITA. KALAU TAKNAK PUN TAKPE TAPI KALAU TANYA LAGI LEPAS NI DEE CEPUK DENGAN PINTU ALMARI :))

















Nurin pantas membuka aplikasi Instagram di telefonnya. Hatinya berdebar-debar.














Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

















Hatinya berderai.

Segera telefonnya dimatikan dan dicampak ke atas sofa. Dia bergerak ke balkoni biliknya dan menjerit.

"TAK GUNA PUNYA JANTAN. STUPID A*SHOLE. GATAL NAK MAMPUS. PEREMPUAN MURAHAN. KENAPA KORANG BERDUA TAK MATI JE HAH? EIIIIIIIII. BULLSH*T. NI SEMUA BULLSH*T!!."

Air mata Nurin mengalir tanpa henti. Hatinya sakit mengenang gambar yang dilihatnya sebentar tadi.

Sakit. Pedih. Perit.













Seringkali kau menepis
Tiap persoalan
Ada sesuatu kau sembunyikan
Dari pengetahuanku
Dapat aku merasakan
Ketara perubahan
Setelah jelas terbukti
Sesuatu yang terlarang
Menjadi teman hidupmu
Selain aku
Demi masa hadapan kita
Aku merayu kuncikan keinginanmu
Bernafaslah dalam sejahtera
Kupasti ruang untukmu
Masih ada
Sudah puas ku menghimpun
Agar kau berubah
Berpaling membentuk
Impian hidup kita
Namun tiada oh kudratku
Untuk halang keinginan
Suaraku tak berdaya
Menentang kemahuanmu
Sia-sia belaka aku
Berkorban kasih ku padamu
Sekiranya kau
Masih tak ubah pendirian
Yang hanya menjanjikan
Pemergian ngeri
Yang tak memberi erti
Demi masa hadapan
tak sanggup aku
Bertemankan oh kasihmu
Yang penuh dengan fantasi
Terpaksa jua ku undur diri

Nurin tertidur di atas sofa sambil menangis teresak-esak.











Paling malas. Maaf.

To be continued...

Guardian AngelWhere stories live. Discover now