Taeyongie

460 49 9
                                    

Makhluk Manis dalam Bis

Jaeyong Johntae

.

Johnny Story

.

Damn! Ban mobilku bocor. Benar-benar sial. Aku ada rapat jam 8. Kurang setengah jam lagi. Aku tidak mau terlambat, proposalku untuk proyek apartemen baru bisa gagal.

Aku menelpon bengkel lalu menghentikan taksi, tetapi di jam sibuk seperti pagi ini, tidak ada taksi yang mau berhenti. Semua taksi yang lewat di depanku terisi.

Lebih baik aku naik bis saja. Aku berjalan ke halte bis terdekat. Di halte sudah banyak calon penumpang yang berbaris. Aku melihat jadwal bis yang melewati kantorku di dinding halte, aku harus naik bis nomer 127, perjalanan akan memakan waktu 15 menit, dan lima menit lagi bis akan datang. Semoga bis datang sesuai jadwal.

Aku berdiri menunggu bis datang, membuka ponselku, mengabarkan pada Ten sekretarisku untuk menyiapkan semua dan aku mungkin akan datang terlambat.

Tak lama bis datang. Aku masuk ke bis, membayar dengan uang tunai dengan pecahan besar, si sopir sepertinya agak kesal. Mau bagaimana lagi, aku tidak punya kartu bis, dan hanya ada uang pecahan besar di dompetku.

Baru kali ini aku naik bis, bis penuh dengan penumpang. Aku tidak mendapatkan tempat duduk. Iseng Aku memperhatikan penumpang yang ada di bis. Ada yang bercakap-cakap, ada yang menahan kantuk, ada yang tidur, mendengarkan musik, dan membaca ponselnya sambil tersenyum-senyum. Kelakuan makhluk di dalam bis aneh-aneh.

Ada penumpang nenek-nenek baru naik, tiba-tiba sesosok namja berambut softpink memakai seragam high school berdiri dari duduknya, mempersilahkan nenek itu duduk. Baik hati sekali. Wajahnya sangat tampan, ah tidak, wajahnya perpaduan antara tampan dan cantik, seperti manekin, kulitnya putih sekali. Hatinya secantik wajahnya, baik sekali.

Jarinya yang memegang pegangan di bagian atas bis terlihat lentik sekali. Mataku tak bisa lepas memandang wajahnya. Matanya indah sekali, hidungnya tinggi, dan bibirnya semerah cherry. Aku perhatikan penumpang lain juga memandanginya kagum. Tidak hanya yeoja, bahkan banyak namja yang memperhatikan dia juga.

Tak hanya pandangan kagum tetapi ada pandangan penuh nafsu juga dari ahjusi-ahjusi pedo. Ingin rasanya mencungkil mata ahjusi-ahjusi mesum itu. Ingin rasanya melindungi namja cantik itu. Jika aku jadi kekasihnya tidak akan aku ijinkan dia naik bis seperti ini.

Tidak rela rasanya melihatnya berdesak-desakan, berdiri seperti ini, pasti lelah. Jika aku jadi kekasihnya, Aku hanya akan mengijinkan dia duduk nyaman di mobilku. Tidak kepanasan dan kehujanan. Aku ingin melindunginya.

Oh Tuhan, apa yang terjadi padaku? Seorang Johnny Seo, ingin melindungi namja yang baru dilihat beberapa menit yang lalu, masih bocah juga, bahkan namanya pun tidak tahu.

Dia tiba-tiba tersenyum pada seseorang, ternyata temannya, mereka memakai seragam yang sama. Aku melihat sekeliling, ternyata banyak juga anak SHS yang menaiki bis ini.

Senyum namja itu seperti malaikat, menyejukkan hati siapa saja yang melihatnya. Tak bosan aku melihatnya.

Bis berhenti, namja manis itu turun bersama teman-temannya. Aku kecewa, waktuku untuk menatap wajahnya telah habis ternyata.

Bis berjalan lagi, aku masih memandanginya sampai Dia hilang dari pandangan. Halte berikutnya aku harus turun. Sekolahnya ternyata dekat dengan kantorku.

Seharian wajahnya selalu terbayang, cantiknya, imutnya, senyumnya, binar matanya. Aku penasaran. Siapa namanya, dimana rumahnya, apa kesukaannya, apa hobinya, pokoknya semua tentangnya aku ingin tahu. Oh Tuhan Johnny Seo kehilangan akal sehatnya.

makhluk manis dalam bisWhere stories live. Discover now