The Person I Loved The Most In The World (Part 3)

474 38 14
                                    

Taemin tidak ikut pulang ke Seoul, bukan karena masih merasa sedih dengan ucapan minho tapi ia ingin bertemu dengan orangtuanya dan memutuskan untuk menginap dirumah sakit menemani jinki.

Sedangkan minho ia memilih pulang kerumah orangtuanya. berhubung taemin tak ikut dengannya serta eommanya yang terus memintanya pulang akhirnya setelah hampir sebulan minho kembali kekediaman keluarganya.
Sebenarnya minho malas karena sudah sangat bisa ditebak apa yang akan dibicarakan nantinya.

Ny. Choi menyambut hangat kedatangan anaknya, ia bahkan memasakan makanan favorit minho. Kebetulan juga malam ini Minseok dan Tn. Choi juga sedang berada dirumah.

"Sudah lama sekali kita tidak berkumpul seperti ini, ah eomma sangat senang." Wajah bahagia terpancar jelas diwajah yang masih yang masih cantik diusianya.

"Minseok kenapa tidak mengajak kelasihmu?" Minseok yang semula tengah berbisik-bisik dengan adiknya akhirnya menoleh pada eommanya yang tengah mengunyah makan malamnya.

"Dia ada urusan pekerjaan diluar kota." Ny. Choi mengangguk lalu matanya beralih pada minho yang tengah menikmati makanannya dengan tenang.

"Minho..."

"Ne appa."

"Kudengar kau mendapatkan project baru."

"Yah begitulah. Sebenarnya bukan project besar hanya mendukung perusahaan temanku." Jawab minho.

"Kau sangat bekerja keras belakangan ini. Jaga kesehatanmu minho-a."

"Aku mengerti appa, tidak perlu mengkhawatirkanku." Minho jelas sangat memperhatikan kesehatannya.

Lebih tepatnya diperhatikan, Taemin tentu saja akan sangat cerewet dengan kesehatan minho, dari mulai makanan, tidur dan kebersihan tubuh minho sangat taemin perhatikan tanpa celah.

"Lalu bagaimana dengan permintaan eomma?"
Minho mengalihkan perhatiannya pada Ny. Choi yang kini menautkan jemarinya didepan mulutnya. mata tajam itu menatap langsung pada bola mata hitam milik minho.

"Bisakah kita tak membicarakan itu?"

"Minho-a, sampai kapan kau akan menutup matamu. Semua wanita yang eomma kenalkan padamu selalu kau tolak secara halus, percayalah nak eomma memilihkan wanita baik untukmu tidak bisakah kau percaya pada eomma."

Tak

Minho meletakan sumpitnya agak keras sehingga menimbulkan suara agak menggema diruangan makan yang cukup luas itu.
Bahkan minseok dan Tn. Choi kini menatap ibu dan anak yang tengah berdebat itu.

"Dan sampai kapan eomma akan terus memaksaku? Aku punya pilihanku sendiri, tidak bisakah eomma menghargai keputusanku?"
Wanita paruh baya itu membulatkan matanya tak percaya, apa minho baru saja melawannya?

"Minho, kau bahkan mulai berani membangkang pada eommamu? Sudah ku katakan jauhi taemin!" Ny. Choi memekik cukup keras saat meneriakan nama taemin, ia marah karena anaknya yang sangat lembut dan penurut kini bahkan berani berbicara dengan nada tinggi padanya.

"Dia membuatmu menjadi tidak tahu aturan seperti sekarang ini."

 Minho mengepalkan tangannya, ia tengah  menahan kegeramannya, tak ingin kembali membuat eommanya kecewa dengan sikap kasarnya.

"Berhenti berprasangka buruk padanya. Akulah yang justru membawanya kedunia yang salah."

"Minho..."
Minho merasakan minseok memegang lengannya.

"Sampai kapanpun aku tidak akan mau menikahi siapapun selain taemin. Eomma ingat itu."
Minho menepis tangan minseok lalu beranjak dari tempat duduk ya mengeluarkan kunci mobilnya. Berjalan tergesah-gesah keluar rumah, ia bahkan mengabaikan pangilan Tn. Choi yang memintanya untuk tetap tinggal disana.

The Person I Loved The Most In This World (COMPLETE)Where stories live. Discover now