BJB ASURANSI : Lakukan Kerja Sama Dengan Korpri

2 0 0
                                    


Bank Jabar Banten dan Sekretariat Daerah Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Jawa Barat melakukan kerja sama bisnis di bidang pembiayaan perumahaan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan bagi anggota Korpri di Provinsi Jawa Barat.

"Kami dan Korpri telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan. Kemudian kerja sama dengan lembaga lain pun di bidang CSR terus berjalan," kata Direktur Konsumer Bank BJB, Fermiyanti, di Bandung, Selasa (23/2).

Bank Jabar Banten, Fermiyanti menuturkan hingga saat ini masih ada anggota Korpri Jabar (pegawai negeri sipil) yang masih berupaya untuk memiliki rumah pribadi. Sehingga, kata dia, dengan adanya kerja sama ini maka nantinya akan memfasilitasi para anggota untuk bisa memiliki rumah dengan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BJB.

"Tentunya hal ini akan memberi kemudahan pada anggota memiliki rumah. Sehingga nantinya anggota yang memanfaatkan fasilitas ini akan mengambil hunian yang dibangun oleh pengembang yang ditunjuk para pihak melalui produk KPR yang dikeluarkan oleh Bank BJB," kata Fermiyanti. Menurut dia, di dalam nota kesepahaman yang diwakili Sekretariat DP Korpri Jawa Barat, Ikke Dewi Sartika, fasilitas ini selanjutnya akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama masing-masing.

"Sehingga anggota yang memanfaatkan fasilitas ini bisa membeli rumah tinggal di proyek perumahan yang dibangun oleh pengembang. Ini nantinya akan tertuang dalam perjanjian kerja sama," ujar dia.

Bank Jabar Banten Fermiyanti mengatakan, sebagai perusahaan yang terus berkembang, bank BJB juga berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ikut mendorong program pemerintah dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Jadi, kami ingin menjadikan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian integral dari bisnis yang dijalankan bank BJB," katanya.

Bank Jabar Banten mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal I/2017 sebesar 2% menjadi Rp446 miliar dibandingkan dengam periode sama pada tahun lalu. Adapun, pertumbuhan kredit bank dengan kode emiten BJBR itu mencatatkan kenaikan sebesar 13,6% menjadi Rp62,7 triliun.

Pertumbuhan kredit itu diimbangi oleh perbaikan kualitas kredit yakni, penurunan rasio kredit bermasalah menjadi sebesar 1,62% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu 2,84%.

Bank Jabar Banten dari segi dana pihak ketiga (DPK), perseroan mencatatkan telah meraup sebanyak Rp78,16 triliun sampai akhir Maret 2017. Direktur Utama Bank Jabar BantenAhmad Irfan mengatakan, tren peningkatan kinerja secara keseluruhan berhasil dijaga dengan baik. Perseroan pun optimistis pada tahun ini tetap mampu melalui kinerja yang sesuai ditargetkan.

"Selain itu, pada awal tahun ini kami juga meningkatkan pelayanan masyarakat dengan menambah dua cabang di indramayu dan bandung," ujarnya dalam keterangan resmi pada Kamis (27/4).

Bank Jabar Banten optimis, dengan begitu, perseroan telah memiliki jaringan sebanyak 2.154 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Bank Jabar Banten bilang sampai semester I-2017, telah merestrukturiasi kredit bermasalah sebesar Rp 170 miliar.

Bank Jabar Banten Restrukturisasi kredit ini bertujuan agar pembiayaan bermasalah atau non-performing loan (NPL) bisa ditingkatkan ke kolektibilitas 2 dan 1.

"Ada beberapa sektor yang banyak dilakukan restrukturisasi, salah satunya adalah mikro dan komersial," ujar Muhammad As'adi Budiman, Deputy Division Head Corporate Secretary Bank Jabar Banten, Senin (28/8).

Bank Jabar Banten sampai semester I 2017, rasio NPL Bank BJB sebesar 1,57%. Penyumbang terbesar dari segmen kredit mikro 6,3% kemudian disusul kredit pemilikan rumah (KPR) 6,7%. Sedangkan rasio kredit macet dari korporasi dan komersial sebesar 3,1%.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) dan OBligasi VI/2011 juga MTN II/2016 mendapatkan pemeringkatan idea- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan outlook stabil. Peringkat ini mencerminkan posisi perusahaan yang sangat kuat di Industri perbankan nasional.

Menurut keterangan resmi perusahaan, adanya captive market di provinsi Jawa Barat dan Banten ditambah dengan tingkat permodalan yang sangat kuat menjadi salah satu alasan disematkannya peringkat ini. Meski begitu, hasil peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat kredit bermasalah yang tinggi dari segmen kredit produktif dan indikator profitabilitas yang moderat.

Hingga Juni 2017, perusahaan yang berbasis di Bandung, Jawa Barat ini telah merestrukturisasi kredit bermasalah sebesar Rp170 miliar. Aksi ini dilakukan untuk menekan NPL perusahaan ke angka yang lebih rendah lagi.

Pada paruh pertama tahun ini, rasio kredit bermasalah perusahaan berada di level yang cukup rendah, yakni di angka 1,57%. Kontributor utama NPL perusahaan datang dari segmen mikro dan Kredit kepemilikan Rumah (KPR).

Sebagai catatan, Bank BJB didirikan pada tahun 1961 sebagai Bank Pembangunan Daerah untuk wilayah Jawa Barat dan Banten. Per 30 Juni 2017, 75% saham bank BJB masih dimiliki Pemprov Jawa Barat dan Banten sedangkan 25% tersisa dikuasai masyarakat. DW

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 13, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bjb Asuransi : Lakukan Kerja Sama Dengan KorpriWhere stories live. Discover now