Limit [Kageyama Tobio]

29.8K 1.1K 1.2K
                                    




Musim panas.
Tobio benci ini. Ia melepas kedua kancing atas kemejanya, berharap angin sedikit menyerebak ke dadanya.

"Onii-chan! Sudah cuci kaki dan tanganmu?"

Kedua matanya memincing ke arah adiknya yang berada di dapur. Seragam sekolah berbentuk sailor dengan balutan apron, sial seksi sekali.

"Tentu saja. Apa kau sedang memasak?"

[Name] mengangguk. "Uhm, spesial untuk Tobio-nii yang sudah melewati hari pertama bekerja. Omedetou!"

Tobio bangun dari tempat duduknya, melangkahkan kakinya menuju dapur ㅡadiknya yang sedang sibuk mengaduk sup.

Tangan kekarnya memeluk erat pinggang ramping [Name] yang sedikit terkejut saat menerima rangsangan tiba-tiba tersebut. Tobio sedikit terkekeh.

"O-oniiㅡ"






"Bukankah aku sudah bilang? Panggil namaku saat kita sedang berdua, [Name]." gumam Tobio, ia mencium berkali-kali ceruk leher [Name] dengan sensual. Menggigit. Menghisap. Menghirup aroma 'khas' bedak bayi disana.




"Ahhㅡnghhh...To-tobioㅡ"




Fuck.





Tobio merasa sudah sesak di bawah sana.

Ia mematikan kompor yang menyala tersebut, lalu mendorong tubuh kecil adiknya di atas meja makan. Tobio menyeringai licik. Wajah adiknya yang memerah dengan peluh mengucur, menjadi obsesi barunya.

Ia memagut bibir berwarna cherry tersebut dengan cukup kasar, lalu turun mengecup setiap lengkuk tubuh adiknya tanpa sisa. Meremas kedua dada yang berukuran sangat pas di genggamannya, menghisap setiap inci kulitnya, meninggalkan bercak kemerahan di atas kulit putih bak porselen tersebut dengan bebas.



"Ungghhh, To-tobio?"

Tobio menatap mata hazel milik adiknya. "Hmmm?"

"Ki-kita akan melakukan... Emm i-itu, disini?"

"Kau tidak suka?"

[Name] menggeleng. Tangannya meraup wajah Tobio yang basah akan keringat. "Dimanapun itu, a-asal bersamamu...." ujarnya malu-malu.





Sialan.





Ia benar-benar sudah tidak tahan.




Kageyama Tobio, dua puluh empat tahun. Seorang pekerja kantoran. Mencintai adik kandungnya sendiri. Atau lebih tepatnya, ia dan adiknya,  mereka saling mencintai.





Dosa?

Ia tentu sadar betul bahwa apa yang ia lakukan, apa yang mereka lakukan ini salah.





Persetan.





Bajingan.




Ia kembali memagut bibir gadis itu. Memilih untuk melupakan segala fakta akan dosanya, menggenggam tangan adiknya dengan begitu erat.

Celana bahan berwarna hitam yang dipakainya diturunkan dengan sedikit tergesa, menyisakan tegangnya batangan miliknya yang sedikit berurat tersebut.

[Name] bersemu merah.

"Merindukannya, hm?" goda Tobio.

"H-hahㅡa-aku tidak tahu ma-maksudmu,"

Tobio tersenyum.







"Puaskan aku," titahnya.

[Name] bangun dengan sedikit malu-malu. Tangan kirinya ia lingkarkan di bahu kakaknya, lalu menyentuh dan mengusap penis yang mengeras itu dengan tangan kanannya.




"Hngh...a-ahhnnghhh..."




Desahan Tobio sangat lembut mendayu di telinganya.

Tanpa sadar [Name] semakin mempercepat gerakan tangannya pada milik Tobio sampai benar-benar terasa semakin mengeras.




"A-ahhnghhh, cu-cukupㅡ"



Tobio meraih paha mulus [Name], melebarkan kedua kakinya hingga terlihat celana dalam berwarna putih polos di balik rok mini adiknya yang sudah basah.



"U-ughhnnghh, To-Tobioㅡsa-sakitㅡ" ucap [Name] sedikit terpekik saat benda keras nan panjang menghantam lubangnya secara tiba-tiba.





"Ahhngghhhㅡahhh, ahhngghhㅡ"




Tobio memaju mundurkan pinggulnya dengan ritme yang teratur. Ia mendesah nikmat. Memejamkan matanya akibat kenikmatan tak terkira, ditambah pelukan erat adiknya yang semakin membuat gejolak tubuhnya meningkat.

"Kau suka?"

"Eungghhhhㅡle-lebih cepatㅡ"

Tobio terkekeh kecil, ia mempercepat gerakannya. Menghantam vagina milik adiknya yang semakin berkedut meremas kejantanannya. Ia menjilat rahang [Name], begitu sensual. Panas.



"Ahhhh ke-keluarㅡ"



[Name] menjeritkan nama Tobio begitu keras. Bawahnya terasa lengket, nyeri, berkedut.







"Aku mencintaimu. Kau milikku." ucap Tobio, lalu memagut bibir gadis itu dengan lembut.










.
.
.

Udah bacanya?

Dasar otak bokep semua  ( ͡° ͜ʖ ͡°) 

Lanjut ga nih? Hehe

HARDER [Haikyuu x Reader]Where stories live. Discover now