the last text

5K 596 273
                                    

sebenarnya ada apa kirby?

SMS terakhir dari Louis, yang saat ini berada di posisi teratas di kotak masuk SMS Kirby terus terngiang-ngiang di kepala gadis itu selama beberapa jam terakhir. Kirby, yang saat ini seharusnya mengikuti pelajaran Bahasa sama sekali tidak melakukan apapun kecuali bertopang dagu di mejanya. Satu tangannya berada di bawah mejanya, menyembunyikan ponsel yang sedang Ia genggam erat agar tak terlihat oleh siapapun. Seorang lelaki dewasa berambut hitam yang dikenal sebagai guru Bahasa nya terus menerangkan hal-hal yang tidak masuk di otak Kirby. Suara gurunya hanya terdengar seperti gumaman sayup-sayup di telinga Kirby, sementara pikirannya hari ini seolah kabur kemana-mana. 

Kirby mengiggit bagian bawah dari bibirnya sendiri, kemudian menurunkan tangannya yang tadi Ia pakai untuk menopang dagunya dan sedikit bersender kebelakang. Kepalanya menunduk sedikit, matanya melirik ke layar ponsel yang Ia sembunyikan di bawah mejanya. 

sebenarnya ada apa kirby?

Kirby menggerak-gerakkan kakinya gelisah. Di satu sisi Ia ingin segera mendengar suara bel pulang dan segera menepati janjinya untuk bertemu dengan Louis di lapangan. Di sisi lainnya, Kirby tidak ingin waktu berjalan terlalu cepat karena dia tidak tahu apa yang harus dia katakan pada Louis nanti. 

Semalam adalah SMS terakhir dari Louis dan Kirby tidak membalasnya. Bukannya tidak ingin, dia bingung harus menjawabnya apa. Kirby seolah kalang kabut menyusun kata-kata untuk membalas SMS dari Louis. Hal semacam "nggak apa-apa""aku cuma mau ngomong sesuatu""tunggu nanti saja", sampai "nggak jadi deh, aku nggak jadi ngomong sama kamu" sudah Kirby coba untuk tulis, dan dihapus olehnya beberapa detik setelahnya. Dan berakhir dengan Kirby yang memutuskan untuk tidak membalas SMS Louis. 

Kirby memang tidak membalasnya, tapi Ia tidak bisa berhenti mengecek layar ponselnya setiap lima menit sekali, mengharapkan terjadinya sesuatu. Dia jelas tahu Louis tidak akan membalas lagi karena Kirby yang tidak membalas SMSnya duluan, tapi hal itu justru membuatnya tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menatap layar ponselnya selama lima menit sekali.

sebenarnya ada apa kirby?

"Aku kenapa?" Kirby membatin pada dirinya sendiri. Ada apa dengannya? Bukankah itu aneh tiba-tiba meminta Louis untuk menemuinya di lapangan sepulang sekolah nanti? Apa yang akan Kirby katakan pada Louis nantinya? Bagaimana kalau dia tidak datang?

Aku harus gimana?

"Hah," Kirby sedikit tersentak begitu dia melihat beberapa anak yang sudah berjalan keluar ruangan. Ini sudah jam pulang. Bahkan Kirby tidak menyadari bel sudah berdering beberapa menit yang lalu. Bayangan-bayangan di otak Kirby membuatnya tuli untuk sesaat. Dan di detik berikutnya, Kirby buru-buru membereskan buku-bukunya, meskipun dalam hati Ia berharap Ia bisa berdiam diri di kelas itu selama mungkin agar dia tidak bertemu dengan Louis. 

Kirby, orang terakhir yang keluar dari kelas itu berjalan melewati koridor dengan lamban. Kepalanya ditundukkan, pikirannya mencoba untuk menyusun kalimat untuk Louis nanti.

"Louis, aku mau bicara. Penting banget."

"Aku senang kamu kesini, aku kira kamu nggak akan dateng." 

"Aku lupa mau ngomong apa. Kamu pulang saja deh!" 

"Masa aku ngusir dia sih," Kirby bergumam sendiri saat Ia sedang berjalan sendirian di lorong yang sudah mulai sepi. Lorong yang sepi membuat suara gumaman pelan Kirby terdengar cukup jelas.

"Ngapain?" 

Suara seseorang dibalik Kirby membuatnya hampir melompat dan menembus atap sekolahnya. Punggung Kirby langsung menegang dan hawa panas menyelimuti tubuhnya yang kecil. Kirby buru-buru menutup mulutnya dengan tangannya karena sadar seseorang mendengar dia bicara sendiri beberapa detik yang lalu. Kirby jelas kenal suara familiar ini. Ia segera berputar dan melihat sosok Keaton yang sedang berdiri menatapnya dengan aneh. 

textingWhere stories live. Discover now