3 Months [ Namgi ]

10. Love is Not Over

.
.
.
[ 3 MONTH - NAMGI ]
.
.
.

Namjoon terduduk di Sofa rumah nya. Jam sudah menunjukan pukul 19:24, Namun Lelaki mungil itu belum juga kembali dari perginya.

Namjoon terbiasa hidup sendiri. Tanpa kebisingan, dan hanya beberapa pelayan saja yang mengurusi rumah besarnya.

Namun kini ia merasa berbeda, ia merasa... Kesepian? Atau ia hanya sudah terbiasa dengan Yoongi yang selalu ada bersamanya?

Sial! Tidak mungkin, itu konyol.

Atau... Itu bisa saja.

"Min Yoongi.." Namjoon terpejam. Ia membayangkan wajah manis Namja mungil itu. Wajahnya yang kecil, bibirnya yang pink dan terasa lembut, kulitnya yang putih dan sehalus poselin. Damn! Membayangkannya saja membuat Namjoon ingin berbuat yang Iya-Iya.

Namjoon menggeleng kuat. Ia menahan semua gejolak yang ada di dadanya saat ini.

"Min Yoongi cepatlah pulang!"

***

Sudah pukul 21.00 namun Min Yoongi belum juga menunjukan batang hidungnya hingga saat ini.

"Dia lupa jalan kerumah ini atau apa" ucap Namjoon mulai geram.

VRUMM

Namjoon berdelelik ketika mendengar suara Mobil berhenti di depan Rumahnya. Dengan secepat kilat ia membuka tirai jendela dan mulai melihat ke arah luar.

Siapa? Pikir Namjoon.

Pintu Mobil hitam itu terbuka dengan perlahan , membawa Seorang lelaki bersurai hitam yang sedari tadi ia nantikan kepulangannya.

"Min Yoongi? Dengan siapa dia?" Lagi-lagi Namjoon berdelik penuh selidik.

Namjoon terus melihat ke arah luar. Kini Yoongi tengah berbicara dengan seseorang di dalam mobil itu.

Apakah itu temannya?

Atau...

Namjoon kembali menggelengkan kepalanya.
Astaga! Masa bodo dia mau dengan siapa kek itu bukan urusanmu kan Namjoon? Asal dia tetap tinggal disini dan melayanimu?

KLEKK

Pintu besar itu terbuka. Namjoon bisa mendengarnya, ia terburu-buru mendudukan tubuhnya di sofa seperti tadi , menyalakan TV dan berlagak seolah-olah tak terjadi apapun.

"Aku pulang" Yoongi memberi salam setelah Melihat Namjoon sedang duduk di sofa.

Yoongi terdiam menunggu balasan dari sang Tuan. Namun Namjoon hanya diam tanpa sekalipun menanggapinya.