(50) Halo - Oikawa Tooru

1.3K 159 11
                                    

Request dari Mammon_

Fandom: Haikyuu

Oikawa x Reader

[Soulmate AU]

Alternative Universe, hal pertama yang belahan jiwamu ucapkan padamu, tertulis di pergelangan tangan kananmu sejak lahir.

Happy Reading!

"Hei, ayo ke gym!"

"Ah, benar—hari ini tim voli sudah kembali berlatih ya?"

"Berarti ada Oikawa-kun, benar? Ayo kesana!"

Dengan begitu, sekelompok perempuan tersebut berjalan keluar kelas mereka, pergi menuju gym Seijoh, serta membuat kelas menjadi sunyi. Hanya tersisa seseorang disana, (Name) (Surname). Perempuan berambut (h/c) itu menghela napasnya, setelah merapikan semua bukunya dia pun berdiri hendak pulang, tapi terhenti saat perhatian matanya tertuju pada langit sore dari jendela kelasnya, dan dengan sinar hangat yang melewati tirai kelas yang terbuka.

Hari-hari tetap berlalu dengan sama, tidak ada yang berubah.

Itulah yang selalu (Name) pikirkan, tiap hari—tanpa kecuali. Tentunya dengan pemikiran pesimis seperti itu berakibat pada ekspresi (Name), perempuan itu memiliki wajah datar tanpa hawa kebahagiaan. Walaupun begitu, tampak tidak merubah nilai kecantikan perempuan itu. Bahkan banyak yang mengaguminya karena wajah datarnya itu.

"Hari ini aku bertemu dengannya! Soulmate-ku!"

"Benarkah!?"

"Ya! Dia senpai kita! Dia mengucapkan persis yang ada di pergelangan tanganku! Dan aku mengucapkan persis apa yang ada di pergelangan tanganya!"

"Hee, apa yang tertulis di pergelangan tangannya?"

"Maafkan aku menumpahkan susu ke seragammu, senpai! Dan senpai membalas, tidak apa-apa, mau kubelikan susu baru?"

"Tunggu, kau menumpahkan susu pada senpaimu!?"

"Tapi berkat itu aku bertemu dengannya ...."

"Aah enaknya dirimu~ aku belum bertemu dengan soulmate-ku~"

Suara kedua siswi yang berbincang satu sama lain perlahan memudar seiring mereka berjalan menjauhi kelas yang (Name) tempati, 3-5. (Name) yang mendengar pembicaraan mereka kembali menghela napas panjang.

"Soulmate, kah?" gumam (Name) menopang dagunya dengan tangan kirinya.

Iris matanya melirik tangan kanannya yang berada di atas meja, dimana ada sebuah jam tangan yang melindunginya. Beruntung tulisan yang tertanam sejak lahir itu cukup kecil, sehingga bisa (Name) sembunyikan dengan jam tangan. Setelah cukup lama memandangi tangannya, akhirnya (Name) melepaskan jam tangannya dengan tangan kirinya yang sudah tidak menopang dagunya lagi. Setelah jam tangannya terlepas, terlihat deret kalimat yang sudah (Name) kenal sejak lahir.

"Halo, (Surname)-chan."

(Name) mendecih kesal, namun sedih disaat bersamaan.

'Dari semua, kenapa harus seperti ini?' pikir (Name) memandang tangan kanannya dengan sedih.

Banyak yang menemukan belahan jiwanya karena ucapan yang tertulis di pergelangan tangan mereka sangatlah unik. Tapi bagaimana dengan (Name)? Terkadang perempuan itu harus menahan rasa kagetnya saat seorang kakek-kakek menyapanya dengan memanggil marga keluarganya, atau ketika seorang bocah mesum yang tinggal disebelah rumah (Name) memanggilnya, setelah menyentuh pantat (Name) atau mendaratkan wajahnya di dada (Name), atau om-om kenalan orang tua (Name) yang menyapanya. Dulu (Name) juga sudah sering sakit hati saat laki-laki yang (Name) sukai menyapanya, yang beberapa hari kemudian sudah mendapatkan belahan jiwanya—yang tentu bukan (Name). Dulu (Name) juga sering di-bully laki-laki di sekolahnya karena tulisan yang ada di tangannya, entah dengan membuat laki-laki mesum memanggilnya atau membawa beo yang sudah dilatih memanggil namanya.

One-Shot CollectionsWhere stories live. Discover now