✓ ɪ 'ᴍ ʏ ᴏ ᴜ ʀ ᴇ ʟ ᴠ ᴇ ꜱ : ꜱ ᴀ ᴄ ʀ ɪ ꜰ ɪ ᴄ ᴇ [TAMAT]

#8

Rintikan hujan dari ingatanku
Suaramu yang masih tinggal bahkan setelah aku menangis
Sepertinya cerita kita telah berakhir sekarang
Duniamu dan aku yang masih melekat padaku..... [Yuto] ~Violet

>o<

"Hey, lihat ! Itu Elves pembawa kabar kematian.."

"Yang aku dengar selama ini, jika ada orang asing yang datang tiba-tiba. Lalu berkata 'apa kau ingin pergi?, sudah pamit?, hati-hati..'. Itu adalah kata-kata yang ia gunakan selama ini, sehingga disebut kata-kata perumpamaan maut.."

"Ah, dia terlalu memakai logika saat menyampaikan kabar kematian.."

"Benar-benar, mungkin hanya orang pintar saja yg bisa memecahkan maksud dari pertanyaan nya itu.."

"Tapi kenapa ia berkata itu? Kenapa tidak bilang saja langsung.."

"Sudah ditentukan seperti itu..jadi tidak bisa di ubah lagi.."

Astaga! Hantu-hantu dibelakang kelas itu, telinga ku jadi panas dibuat mereka. Aku menoleh pada mereka. Menatap mereka lekat-lekat.

"Ssyyuutt.."
Umpatku meletakkan jari telunjuk di depan mulutku.

"Dia bisa melihat kita?"

"Tentu saja bodoh,"

"Lebih baik kita pergi dari sini sebelum dia tersenyum pada kita.."

"Memang ada apa pada senyumannya?"

"Sudah, ayo !!"

Mereka pergi? Hanya ada 4 hantu, tapi, Berisik nya kayak di pasar.

"Ada apa yara?" -HyungGu.

"Aah, tidak.."
HyungGu hanya menggangguk.

"Aah.aaw.."

"Kenapa yara?" -HyungGu

"Mataku kelilipan.."

"Sini aku tiup.."
Aku berusaha membuka lebar-lebar mataku. Wajah HyungGu semakin dekat dengan wajahku. Ia pun segera meniup mataku.
Kenapa? Kenapa aku baru sadar, kalau dia..

"HyungGu, yara, sedang apa??!"

>o<

Sial ! Kenapa harus dihukum? Padahal hanya meminta ditiupkan mataku yang sedang kelilipan. Kami berdua dihukum karena sibuk sendiri, katanya. Guru yang tidak pengertian...

Panas..

Capek..

Ditengah lapangan yang panas. Hormat pada bendera selama 1 jam. Hukuman yang kejam, tidak sebanding dengan apa yg sebenarnya kami berdua lakukan..

"Yara, kamu capek?" -HyungGu.

"Lumayan.."

"Mau istirahat?" -HyungGu.