Basketball Tournament

784 73 0
                                    

Semenjak kejadian malam itu, tanggal dua puluh dua Maret, Bambam ingin sekali membahagiakan kakaknya apapun bentuknya. Dan kini di tanggal lima April, kakaknya mengikuti turnamen basket bersama teman teman satu tim klub basket di kampusnya.

Bambam mengajak Yugyeom untuk melihat turnamen itu, awalnya Yugyeom enggan untuk ikut, namun dengan paksaan Bambam, akhirnya ia menyerah dan mengikuti apa mau Bambam.

"Apakah kau mengajakku ini, jarak antara dirimu dengan Mark hyung sudah membaik?" tanya Yugyeom.

"Ah, aniya.., tapi aku hanya mencoba untuk terus mendekatinya terus." jawab Bambam sambil tersenyum tulus.

Yugyeom tahu jika temannya itu begitu tegar dan sabar menghadapi masalah hidup. Bambam masih bisa tersenyum bahkan tertawa lepas diantara ribuan kepedihan dan pahitnya kehidupan yang dialaminya.

Bagi Bambam sendiri, tidak ada kata tidak mungkin. Tidak terkecuali membuat kenangan baru bersama sang kakak, meskipun sang kakak selalu menjauhinya.

"Yugyeom, lihat! Turnamennya sudah dimulai!"

Berbagai babak dilalui, dengan semangat yang menyala, tim basket Mark bisa masuk ke babak final. Tentu saja cepat, karena turnamen ini hanya diikuti oleh delapan universitas di Korea, salah satunya adalah Seoul Arts University.
.
.
.
.
.
"Finalnya dua minggu lagi." kata Jackson.

Bambam hanya menganggukkan kepalanya sambil meminum chocolate shake di genggamannya.

Lalu Jinyoung datang menghampiri keduanya, sambil memainkan bola basket ia mencoba mendengarkan percakapan antara Jackson dan Bambam. Namun Bambam malah memperhatikan Jinyoung dan berhenti berbicara.

"Hyung, Jinyoung hyung.."

Jinyoung menghentikan permainannya dan menatap Bambam sambil tersenyum. "Ne, wae irae?"

"Apakah Mark hyung selalu tertawa saat bersama kalian?" tanya Bambam.

"Aish.. Dia irit sekali berbicara jika kau tahu, Bammie... Paling panjang ia mengeluarkan lima suku kata saja." jawab Jinyoung apa adanya.

"Jinyoung benar, kamipun tidak berhak mengubah sikapnya begitu saja." sambung Jackson.



"Ada apa membicarakanku?"




Seketika keheningan melanda, ketiganya salah tingkah dan berusaha mencari alasan untuk membuat Mark tidak curiga.

"Ah.. Ani hyung, kami hanya-"

"Ayo pulang." ajak Mark tanpa menarik ataupun menggandeng tangan Bambam. Bahkan ia berjalan duluan, mungkin kini sudah sepuluh langkah dari Bambam berdiri saat ini. Tapi Mark takkan peduli, Bambam tahu itu.

"Hyung! Mark hyung!" teriak Bambam sembari mengejar kakaknya. Lalu dari kejauhan ia berpamitan kepada Jackson dan Jinyoung yang masih mematung disana.

"Anyyeong Jackson hyung, Jinyoung hyung!" teriak Bambam sambil tersenyum.

Bambam menyamakan langkahnya dengan Mark, ia melihat ke arah sang kakak terus menerus lalu membuang nafas beratnya.




"Setidaknya bicaralah hyung..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Appa akan dinas keluar kota, selama dua bulan lebih, beri tahu hyung mu, arraseo?"

"Ne, arraseo appa. Jagalah diri baik baik."

"Hm.."

Bambam melanjutkan acara sarapannya yang tertunda karena sang ayah berpamitan padanya. Ia memang seperti seorang anak kecil, makan sereal saja terkadang bisa mengotori pakaian yang ia pakai.

BROTHER! || GOT7 MarkBam FF [✔]Where stories live. Discover now