8 [Cemburu menguras bak mandi]

585 89 5
                                    







Kenapa udah senin lagi??

Gue mager, tubuh gue pegel, kaki gue rasanya kaya mau patah.. ini semua ulah si David karena kemarin dia ngajak gue buat lomba lari keliling komplek dan berakhir gue yang menang karena si David mengalah.

Btw..gue dengan David beda kampus. Dia kuliah di kampus sebelah dan mengambil jurusan Teknik Sipil, entah apa untungnya bagi dia tiap hari ngukurin aspal jalanan.

Tapi hampir setiap hari gue ketemu dia.. ya iyalah ketemu.. doi tetangga gue di komplek.

Hari ini sebenarnya kuliah terakhir, karena kelas gue cuma tinggal 2 Mata Kuliah dan akan UAS di hari ini juga.

Seperti Mahasisa pada umumnya, udah tau bakal Uas, tapi gue sama sekali gak belajar. Dan di situlah tingkat ke-greget-an nya saat Uas tertulis tapi lo gak belajar..

yaa.. elo bakal mengasah kemampuan sastra lo di selembar kertas dengan sebuah soal yang pastinya membuat kepala bagian belakang lo nyeri ketika melihatnya.

Dan itulah gue... Mahasisa terjenius di abad ini.

Persetan dengan nilai yang jeblok, setidaknya gue menjawab atas dasar kemampuan (mengarang) gue, bukan melihat hasil jawaban dari orang lain.. kalian patut berbangga memiliki teman sepertiku kawand!! :")

Entah apa yang harus kalian banggakan.. tapi ayo cobalah untuk berbangga... :")











###







Gue udah sampe di kampus dengan wajah cerah yang berbinar.. ya.. setelah sore kemarin gue gak mandi karena mager.. akhirnya pagi ini gue mandi dengan sabun detol beraroma jeruk dan menyikat gigi dengan pasta gigi berwarna hijau bermerek close up (gue gak ada maksud untuk iklan)

Dengan mengucap bismillah gue pun turun dari motor gue,lalu berjalan menuju ke kelas, tapi sebelum itu gue melirik sekilas ke Ruang UKM IMPAS.

Kemana Ten hari ini? Dia bahkan gak ngabarin gue dan gak bangunin  gue subuh-subuh, yang lebih tepatnya waktu buat sholat Tahajud, cowok bernama lengkap Ten Dirgantara itu benar-benar sesuatu. Gue yakin abis dia bangunin gue, dia pasti tidur lagi.

Gue pun tiba di kelas
yang sebenarnya masih sepi, baru beberapa orang yang datang hanya untuk memboking bangku paling belakang. Dan itu jugalah yang gue lakukan kali ini... rasanya kurang afdol kalo gue gak semangat saat liburan sudah di depan mata.

Padahal sudah dapat dipastikan juga kalau liburan gue hanya akan di isi oleh omelan nyokap yang menyuruh gue untuk ini dan itu.. itu dan ini.. dan itu adalah itu nya ini.. oke abaikan..

"Woy lus!! Sini lo duduk samping gue!" Gue memekik semangat saat Lusi baru saja masuk ke dalam kelas, dan di susul oleh Ari lalu Vita.

Kita duduk berderet, yah.. lo tau lah kenapa gue masuk kelas duluan.. yang jelas untuk bisa memilih tempat duduk yang strategis.

"Garcep amat lo jam segini udah berangkat?" Ujar Lusi sambil menaruh tas miliknya dan duduk disamping gue.

"Gue terlalu bersemangat buat ngerjain Uas Psikologi Agama kali ini" ujar gue menggebu

"Lo semangat mau Uas apa semangat karena yang itu.." Vita menunjuk seseorang yang baru saja lewat di depan kelas gue menggunakan dagu, dan saat gue melihat arah pandang Vita, gue melihat Ten sedang tersenyum senang bersama seorang cewek yang gue tau itu adalah teman satu UKM dengan Ten, tetapi berbeda divisi. Ten berada di divisi musik, dan cewek itu berada di divisi tari.

"Gue denger suara kretek barusan" ujar Ari pada gue, Vita dan Lusi. Btw.. Ari ini cewek, bukan cowok.

"Sialan!" Pekik gue lalu memukul lengan Ari sedikit kuat, Vita dan Lusi sudah tertawa bahagia sekarang..

Ah.. teman macam apa kalian!








###







Demi kolor bolong punya David yang suka di jemur tante Geizza di balkon... gue gak konsen saat mengerjakan Uas.

Padahal.. mau gue konsen atau enggak, nilai gue akan tetap sama..

Otak gue udah hampir meledak rasanya, ah masa bodoh.. gue mengarang bebas dengan brutal saat ini. Dan akhirnya mengumpul jawaban gue ke meja dosen yang sekarang lagi asik makan soto, katanya beliau kelaperan dan istrinya gak masak seharian.

Ngambek gara-gara uang belanjanya gak naik. Tuh bapak dosen memang suka sekali curhat di dalam kelasnya.

"Sudah selesai?" Tanya beliau

"Sudah pak, kalau gitu saya permisi" ujar gue lalu mencium tangan beliau dan keluar lebih dulu.

Sedangkan ketiga teman gue itu hanya memandang gue heran sambil menggelengkan kepala dengan serempak.

Gue tau isi otak kalian itu apa.

Setelah keluar dari kelas, gue pun bergegas kekantin. Efek capek karena mengarang bebas membuat kerongkongan gue terasa kering. Gue butuh asupan isotonik sepertinya..

"Sendirian aja neng.." Bang Tian duduk berhadapan dengan gue sambil mencomot gorengan entah punya siapa di meja.

"Loh Bang, gak ada kelas?" Tanya gue yang mulai menyadari keberadaan Bang Tian

"Barusan selesai, cuma Uas. Lo sendiri?" Gue menyelesaikan minum gue yang sekarang tersisa seperempat botol.

"Barusan uas juga. Tapi nanti gue ada uas lagi sih" ujar gue dan Bang Tian hanya ber-oh-ria.

"Btw.. lo gak sama Ten bang?" Tanya gue memecah keheningan.

"Tadi pagi sih gue sama Ten, tapi tadi dia pergi gak tau kemana" sekarang gue yang ber-oh-ria.

Kenapa gue jadi garing dan melankolis seperti ini? Padahal gue cuma liat Ten senyum sama cewek lain, yang sudah pasti hanya temannya.

Apa gue cemburu?

Tapi gue gak punya hak untuk itu...

Dan kita.. baru kenal.





















TBC

CIYEE YANG BARU KENAL UDAH CEMBURU-CEMBURUAN..

UHUKKK..

JANGAN LUPA
VOTE DAN KOMENTAR
^^

Gitaris Impas [TEN NCT] COMPLATE✔Where stories live. Discover now