Part - 5

7.9K 541 25
                                    

Airin mengetuk jarinya di atas meja. Wanita itu jelas terlihat menunggu dengan bosan. Sudah 20 menit mereka menunggu, dan para petinggi perusahaan tersebut belum muncul juga.

Segera beranjak berdiri dan berjalan menghampiri Hardi. Ia lalu memilih duduk di samping kakaknya.

"Kak? Ini rapatnya kapan di mulai sih? Lama deh. Aku bosan tahu duduk lama begini."

"Kita masih menunggu 1 lagi pemilik dari perusahaan Relation Jaya, so adikku tercinta bersabar ya."

"Tapi Aku bosan tahu kak. Mending aku ca-"

"Itu mereka akhirnya datang juga." Jawab Hardi dengan semangat. Pria itu segera berdiri di ikuti pegawai lainnya.

Dengan malas, Airin ikut berdiri dan mengambil posisi di samping kakaknya. Mereka berjabat tangan, turut mengucapkan selamat datang.

Seseorang melemparinya dengan gumpalan tisu. Airin ingin mengomel ketika di lihatnya Dinda sang pelaku.

"Apa?" Sahut Airin pelan. Dinda segera berjalan dan kini berdiri di belakangnya.

"Elo bakalan kaget dan nggak percaya kalau tahu siapa CEO dari perusahaan Relation Jaya." Bisik Dinda.

Sebelum Airin bertanya lebih, Dinda sudah kembali ke posisi tempatnya semula.

Airin mengarahkan pandangannya ke pintu aula, dan kedua mata itu sukses melotot. "Nggak mungkin.."

Airin shock!

Bagaimana mungkin pria aneh, jelek dan gila yang bertemu dengannya kemarin bisa ada di sini?! Di hadapannya?! Airin menatap tak percaya, pria yang awalnya ia ketahui bernama Bejo.

"Gue pasti bermimpi. Ini nggak mungkin benar terjadi. Nggak mungkin pria gila itu ada di sini. Di lihat dari setelan jas mahalnya saja kelewat jauh dengan penampilan Bejo. Ya! Itu nggak mungkin!" Batin Airin menjerit. Ia masih mencoba untuk menenangkan rasa paniknya.

Tanpa wanita itu sadari, kini pria yang sedang ia pikirkan sudah berdiri tepat di hadapannya sembari mengulurkan tangan. Membuat Airin gelagapan dan membalas cepat uluran tangan tersebut.

Airin bersumpah, detik itu juga ia bisa melihat senyuman evil bahkan lebih kejam dari sebuah seringai, yang sukses membuat sekujur tubuhnya merinding detik ini juga.

"Senang bertemu dengan anda lagi, ibu Airin yang terhormat." Bisik pria tersebut.

🍁🍁🍁

"Kenapa selesai rapat tadi kamu main kabur aja hm?"

Airin tersenyum dengan sangat terpaksa. "Itu tadi aku udah bosan benar kak di dalam."

Hardi menatap curiga, "Bukannya sejak dulu kamu paling antusias menunggu moment di mana kamu bisa berkenalan langsung, dengan pebisnis hebat seperti Relation Jaya?"

"Ya ya.. itukan dulu! Maksudnya sekarang nggak lagi udah beda situasinya." Airin mendadak jengkel ketika mengingat bagaimana wajah pria menyebalkan itu. "Kalau tahu pemilik Relation Jaya itu dia, ogah banget deh nungguin moment seperti ini, menyebalkan."

Gumaman Airin jelas masih terdengar oleh Hardi.

"Jadi kamu kenal dekat sama pemilik Relation Jaya?!"

"Ap apaan sih kak! Ya nggak lah."

"Kamu bikin kakak makin tambah curiga."

"Kak please deh, aku nggak kenal sama sekali dengan petinggi atau bos atau ceo atau sebutan apalah untuk pemilik Relation Jaya itu."

"Tapi kalau memang kamu benaran ada menjalin suatu hubungan, dengan senang hati kakak pasti izinkan."

Airin melotot sebal, "Nggak bakalan!"

Segera berdiri dan berlalu pergi dari ruangan Hardi. Ia masih bisa mendengar jelas tawa kakaknya ketika ia menutup pintu.

"Kenapa?"

Airin menatap sekilas Dinda, "Lagi bad mood."

"Bad mood atau lagi happy karena bertemu dengan sang calon pacar ta aw!" Dinda meringis mengusap lengannya yang di cubit Airin.

"Sekali lagi lo ngomongin hal apapun tentang orang gila tadi, gue nggak akan segan-segan penggal kepala lo!"

Dinda tertawa, "Elo harus tahu, seisi kantor khususnya para wanita terpesona dengan pria yang lo katakan orang gila itu. Gue aja jujur nggak berkedip, ketika melihat dia datang. Dia yang menyamar menjadi Bejo aja tampannya kebangetan! Apalagi menjadi sosok aslinya??? Lama-lama gue bisa-" Perkataan Dinda terhenti ketika dirinya membuka mata dan mendapati sahabatnya itu sudah menghilang sejak tadi.

"Airin! Aaarghhh!"

. . . . .

Vote
And
Comment

Di tunggu:)

FATEWhere stories live. Discover now