7. Meet Sabtu

5 0 0
                                    


Try to be a rainbow in someone cloud

♡♡♡

Hari sabtu telah tiba, biasanya Lita akan berleha-leha di hari libur.

Namun tidak dengan kali ini dia harus ke sekolah untuk mengerjakan tugas power point pelajaran sejarah yang untungnya satu kelompok dengan Yumi dan Tata ada Tegar dan Kiki juga jadi tidak perlu canggung.

Jam menunjukan pukul 9 pagi, Lita telat setengah jam dan kabar dari Yumi kalo mereka udah mulai di perpus.

Langkah kakinya di perpanjang dan matanya melihat satu gerombol anak cowo yang ikut eskul futsal mereka sedang istirahat dan duduk di koridor yang harus Lita lewati.

Tangannya terkepal kuat di samping tubuhnya, hingga Doni melambaikan tangannya.

"Hey Lit, Yumi bilang langsung aja ke perpus gak usah ke kelas."

"O-Oke Don gue duluan ya."
Jawaban yang Lita berikan tak hanya membuat Doni dan Aryo juga Dendi menyerngit bingung tapi anggota yang lainnya dari kelas sebelas maupun kelas sepuluh yang merupakan junior di eskul tersebut, menatap aneh.

"Perasaan, lo gak ngancem dia deh Don. Kok dia malah kayak ketakutan gitu."
Doni dan Dendi mengedikkan bahunya acuh, hingga sebuah suara memuat mereka berbalik.

"Sorry telah nih gue."

"Eh elu bro kangen banget gue."

"Jijik yo jijik." 

Ledakan tawa pun terdengar sampai Lita berbalik karena masih belom berbelok untuk naik tangga, matanya melihat mereka yang tertawa terbahak-bahak dengan satu orang yang masih berpakaian biasa belom memakai seragam eskulnya.

Mereka bertiga merentangkan tangannya dan tersenyum puas. Setelah 2 jam lebih mereka berkutat mengerjakan power point tentang kemerdekaan indonesia kini mereka bisa bernafas lega.

"Tuh mamam Bu Enok mamam mangga cobian."

"Lo kira peyeum bandung gar?"

Ucapan Tegar dan Yumi sontak membuat Lita terkekeh dan melihat Tata dan juga Kiki belom kembali. 15 menit lalu mereka pergi ke kantin untuk membeli makanan dan minuman tapi sampai sekarang mereka belom kembali.

"Pasti ada yang gak beres nih."

Benar saja saat mereka bertiga sampai di kantin dan hanya ada dua kedai yang buka yakni batagor dan jus, dari awal terdengar suara Tata yang merengek dan kini terlihat Kiki sedang menyantap makanannya dengan lahap dan yang membelakanginya memakai seragam futsal ada empat orang.

"Oh ini ya yang namanya pesen makanan, ada gebetan sampe lupa temennya dari tadi ngerjain tugas sampe kelaparan dan kehausan."

"Ampun-ampun Yum ampun."

"Gue di sogok sama temen lo jadi gue mah terima enaknya aja."

"Elo, eh-eh-eh."

Putaran di kuping nya semakin keras.

"Gue laper tau gak sih."

Cerca Yumi pada mereka yang ada di meja tersebut, Yumi mengambil gelas yang Doni sodorkan yang tak lain miliknya sendiri hingga menyisakan jus setengah gelas.

Suara lita memecah keheningan dan kekakuan.
"Lo mau pesen apa Yum?" suaranya melembut membuat Yumi tersenyum lebar.

"Lo disini aja Lit, biar gue yang pesen."
Suara Tegar ikut melembut membuat yang ada di meja itu berlagak ingin muntah, pasalnya tegar absen eskul futsal demi mengerjakan tugas bahkan mau memesan makanan, itu semua bukan Tegar banget.

"Gue aja, lo dari tadi ngetik pasti pegel."
Tegar tersenyum dan menggeleng membuat lita mengangguk tubuhnya pun pegal dari tadi membaca materi terus.

"Gue batagor komplit sama jus jeruknya dua gelas. kalo lo Lit?" Tanya Yumi membuat Lita menatap Tegar yang kini sudah berdiri dari duduknya.

"Batagor. Cuman pangsitnya aja, bumbu kacangnya sedikit aja, kecapnya yang banyak. Minumnya air putih aja." semua menatap Lita bengong.

"Pesenan lo beda banget sama si Yumi." Aryo tertawa sendiri hingga semua pun ikut tertawa dan berhenti bersamaan saat tatapan tajamnya keuar lagi.

"Gak pake sambel?" Tanya Tegar pada Lita.

"Udah. Cepet pesen sana inget kan pesenan kita berdua!"

Tatapan Lita jatuh pada orang di hadapannya yang sejak tadi memerhatikan dengan seksama. Bagaimana dia melihat reaksi teman-temannya dan bagaimana Tegar berbicara pada cewe di hadapannya ini. Aryo yang duduk disamping cowo itu pun tersadar.

"Kalian, gue lupa. Lit kenalin ini sahabat kita yang pernah di bahas namanya Andre Wibowo alias abang or babang. Dan bang kenalin ini temen baru kita dan jodoh gue, namanya Jelita."

Beberapa timpukan jatuh di kepala aryo yang langsung meringis dan merengek pada Lita membuat yang lain makin ingin menghajarnya karena sangat jijik.

Namun sepertinya Andre tidak menghiraukan mereka yang mulai berdebat, dia memulai pembicaraan dengan Lita membuat yang lain berhenti dan menatap mereka berdua bergantian.

"Gimana betah disini?" Tanya Andre yang menatap Lita.

"Betah kok, mereka bisa nerima gue apa adanya." Namun dalam pengucapannya Lita menunduk ragu.

"Kalian kenal dimana?" Kepo Dendi yang sedari tadi memerhatikan mereka.

"Nanti kalian juga pada tau, ya gak Je?"

Mereka semakin tidak menyangka bagaimana sikap Andre yang berubah hanya pada Lita.

Bahkan Tata sedari tadi menatap mereka dengan jarang berkedip, mendengar Andre memanggil Lita dengan nama Je? bukannya saat awal lita menolak untuk di panggil jeje?

Tegar datang dengan membawa satu nampan dan langsung di berikan pada Yumi, Lita dan untuk dirinya.

Mereka melihat bagaimana Lita makan makanan dengan perlahan dan anggun membuat Lita sadar ada yang memerhatikannya.

Dan semua sedang melihat padanya, batagor di piring Tegar dan Yumi sudah habis hanya di piringnya lah yang masih seperempatnya lagi.

Sungguh sangat memalukan!

POURQUOI?Where stories live. Discover now