END(?) : Pernyataan Sesungguhnya

536 19 47
                                    

Orang itu makin mendekat pada dirinya. Tangannya membekap mulut Zenny dan tangan satunya lagi menahan tubuh Zenny agar tidak melawannya.

"Hmppf hmmpph!!"

Lalu Zenny menutup matanya..

-

Zenny menutup matanya, wajahnya dan orang itu terlalu dekat hingga Zenny dapat merasakan hidungnya bersentuhan dengan hidung orang itu.

Dia tak sanggup untuk melihat dan mengetahui siapa orang di balik masker itu. Jantungnya berdetak kencang, dia tak bisa bernafas, nafasnya memburu. Tenggorokannya kering, bibirnya kaku, dia tercekat.

Lalu, tangan orang itu berhenti membekap mulut Zenny. Dia mengusap pipi gadis itu, dia mundur, menjaga jarak antar mereka.

Zenny membuka matanya, perlahan. Dia menatap pemilik mata hitam tersebut. Dirinya terhanyut oleh tatapan yang meluluhkannya dalam sekejap, lalu dirinya tersadar dan mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Tenanglah, Zenny. Jangan buat suara. Nanti ada yang mendengar kita" ucap orang itu setengah berbisik.

"Si-siapa kau??!" tanyanya berusaha menenangkan dirinya.

"Hm? Kau, tak mengenal aku??" ujarnya

"B-buka maskermu!! Mukamu tertutup masker, hingga aku tak dapat mengenalimu!"

"Oh, jadi itu alasannya" orang itu membuka masker yang menutupi separuh mukanya "Nah, kau sudah mengenaliku?" ucapnya seraya menaikkan satu alisnya.

Kedua alis Zenny menaut
"I-irf-" "Hmmph??!"
Belum sempat Zenny berkata, tetapi tangan Irfan menutup mulut Zenny.

"Ssst, jangan keras-keras.." ucap Irfan khawatir.

"Emang kenapa Fan??"

"A-aku.. Ingin.. Mengatakan rahasiaku.." ucap Irfan menunduk.

"Uung? Sebuah rahasia? Ceritakan padaku apa itu!!" ucapnya dengan raut memohonnya.

"Tapi... dengan satu syarat"

"Pake syarat segala, apakah ini rahasia besar? Baiklah, katakan padaku"

"Syaratnya adalah.. Berjanjilah padaku untuk tidak mengatakannya pada siapapun dan berjanjilah padaku jangan pernah menjauhiku selepas aku mengatakan rahasia ini.."

"Baiklah, aku berjanji seumur hidupku" ucap Zenny seraya mengangkat tangan kanannya.

"Baguslah kalau begitu.."

Irfan POV

"A-aku.. Ingin.. Mengatakan rahasiaku.." ucapku menunduk.

"Ung? Sebuah rahasia? Ceritakan padaku apa itu!!" ucap Zenny dengan raut memohonnya.

"Tapi... dengan satu syarat"

"Pake syarat segala, apakah ini rahasia besar? Baiklah, katakan padaku"

"Syaratnya adalah.. Berjanjilah padaku untuk tidak mengatakannya pada siapapun dan berjanjilah padaku jangan pernah menjauhiku selepas aku mengatakan rahasia ini.."

"Baiklah, aku berjanji seumur hidupku" ucap Zenny seraya mengangkat tangan kanannya.

"Baguslah kalau begitu.."

Aku sedikit bernafas lega mendengar janji Zenny.

Aku pun menyiapkan jantungku, jika tiba-tiba berhenti berdetak karena nervous (a/n : dih, alay lu >:v).

DEG

DEG

DEG

DEG

[TAMAT] 4Brothers Minecraft Indo FanfictWhere stories live. Discover now