A Piece Of You

4 2 0
                                    

Title : A Piece Of You

Author : Widhey Lee

Genre : Hurt/Comfort, Romance

Cast :

-Lee Seokmin

-Hong Jisoo

Note: Dec 12, 2017

Story Start Begin...

Seokmin memandangi dua cincin yang tersemat di jari manis dan jari telunjuknya sambil duduk di birai jendela kamarnya yang lebar. Diluar hujan, turun deras beserta guntur yang terdengar dari kejauhan. Ia menghela nafas, memalingkan pandangan pada jendelanya yang basah. Ditambah dengan hari ini, berarti sudah genap satu bulan dua cincin itu tersemat berdekatan di jemarinya. Tangannya yang lain memutar cincin di jari telunjuknya, terasa asing sebab itu bukan tempat seharusnya berada. Cincin itu harusnya berada di jari manis Jisoo, saling menyatu dengan miliknya ketika tangan mereka saling menggenggam.

Tapi itu semua sekarang tinggal kenangan. Cincin yang seharusnya milik Jisoo itu sekarang berada di jari telunjuknya, ia sematkan setelah dikembalikan Jisoo kepadanya sebulan yang lalu.

'Kukembalikan. Sepertinya aku tidak bisa lagi memakainya. Mungkin bukan aku yang seharusnya memakai cincin itu.'

Semua memang salahku, pikir Seokmin dalam hati. Andai saja ia menjemput Jisoo malam itu. Andai saja ia lebih memilih mengantar Jisoo pulang ketika kekasihnya itu meminta dan bukannya menolak sebab ada janji dengan teman-teman sekolahnya dulu. Andai saja ia tidak bertemu dengan gadis itu. Andai saja ia dulu tidak pernah punya hubungan dengan gadis itu. Andai saja Jisoo tidak melihat ketika gadis itu tiba-tiba mencium pipinya di depan café. Andai saja ia tidak pernah mengenal gadis itu di hidupnya. Andai saja ia bertemu Jisoo lebih dulu di kehidupannya dan semua andai yang sekarang Seokmin sesali karena membuat Jisoo menjauh darinya.

Kalau bisa memilih, Seokmin ingin menolak mengenal gadis itu di tahun pertama mereka sekolah. Menolak semua perasaannya yang sempat mampir kepada orang lain di masa lalu. Tapi Seokmin bahkan tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tidak punya kuasa untuk membalikkan keadaan. Hatinya yang seharusnya diisi oleh semua tentang Jisoo, kini kosong, berdenyut nyeri sebab tidak ada lagi kebahagiaan di dalam sana. Seokmin sudah pernah mencoba menjelaskan pada Jisoo, berkata bahwa semua yang dilihatnya hanya kesalahpahaman semata, bahwa hatinya masih milik Jisoo seutuhnya, tapi Jisoo menolak dengar. Dengan senyuman yang biasanya membuat Seokmin luluh oleh sosoknya, Jisoo mengucapkan selamat tinggal. Seokmin tidak bisa merasakan apa-apa lagi. Kebahagiaannya yang ia bangun bersama Jisoo selama ini seolah menguap di udara dan terbawa angin bagaikan debu.

Seokmin menghela nafas sekali lagi lalu beranjak dari duduknya. Suara hujan yang membentur tanah terdengar nyaring. Rasanya seperti masuk ke dalam dadanya dan beradu dentum dengan detak jantungnya.

Ia melewati ruang tengah menuju dapur, ruangan yang penuh dengan kenangan Jisoo. Foto-fotonya masih menggantung disana. Semua barang yang ditinggalkannya masih Seokmin tata dengan rapi. Barang pasangan yang mereka susun di dapur dulu masih berada pada tempatnya. Selama ini Seokmin tidak pernah menggunakan barang pasangan mereka karena ia berpikir barang pasangan harus dipakai bersama pasangan, kalau tidak jadi tidak ada artinya lagi.

Wastafel di kamar mandi juga masih menyimpan sikat gigi milik Jisoo, yang dulu Seokmin bilang manis seperti pemiliknya sebab warnanya merah muda lembut, bersanding dengannya yang warna biru langit. Ia melihat refleksinya di cermin, mengernyit karena ia seperti melihat bayangan orang lain dan bukannya dirinya sendiri. Rambut berantakan, mata sayu yang di hiasi lingkaran hitam dibawahnya, pipi yang tampak lebih tirus daripada sebelumnya. Sebelum Jisoo meninggalkannya. Kalau Jisoo sekarang ada disisinya, rambut itu pasti tersisir dengan rapi. Mata itu pasti berbinar bahagia kala menatap wajah Jisoo yang tersenyum untuknya. Dan wajah itu pasti terlihat lebih bahagia karena pusat semestanya ada di depan mata.

A Piece Of YouWhere stories live. Discover now