When I See You

290 51 21
                                    

Klining

"Eoseo-oseyo"

Sapa ramah para pegawai kafe Camorra, menyambut para pelanggan yang satu persatu memasuki kafe. Tak terkecuali Jung Yein, gadis bergigi kelinci yang sudah 4 bulan menjadi pegawai di kafe yang berdekatan dengan kampusnya tersebut.

"Silahkan, mau pesan apa? Menu spesial hari ini ada Pasta Carbonara dan Green Tea Latte." saran Yein pada sepasang kekasih yang terlihat bingung memilih menu.

Setelah melayani beberapa pelanggan yang berdesakan memenuhi kafe, Yein segera kembali ke meja kasir. Tak lupa ia menyampaikan pesan para pelanggan pada pegawai yang bertugas menyiapkan makanan dan minuman.

"Kau tidak bersiap-siap Yein-ah?" tanya lelaki tampan dengan postur tubuh yang tinggi.

"Ini sudah pukul setengah satu, bukannya kau ada kelas siang ini?" sambung lelaki tersebut mengingatkan. Walau begitu kedua tangannya tetap cekatan menyiapkan minuman pesanan pelanggan.

"Oh, Omo! Aku nyaris saja lupa. Terimakasih Jaeseok oppa telah mengingatkan. Kau memang malaikat!" seru Yein seraya bergegas menuju ruangan pegawai untuk berganti pakaian.

Selama beberapa saat Yein menghilang di balik pintu dan kemudian kembali dengan penampilan layaknya para mahasiswi lainnya. Jung Yein sendiri adalah mahasiswa tingkat dua salah satu universitas di Seoul, jurusan Sejarah Korea.

"Aku pamit ya oppa. Terimakasih sudah mengingatkanku,-lagi," ujar Yein seraya berlalu menuju pintu keluar kafe. Jaeseok balas tersenyum manis dengan mengangkat tangan kanannya, tanda perpisahan.

"Belajarlah yang rajin Yein eonni, jangan sia-siakan beasiswa mu eon!" seru pelayan cantik yang menguncir rambutnya menjadi dua bagian. Poni yang menutupi dahi menambah kesan imut pada dirinya.

"Ne ne ne. Terimakasih nasihatnya uri Arin dongsaeng ku yang manis. Aku pergi!"

Klining

Belum sempat Yein mencapai gagang pintu, pintu kafe telah terbuka menandakan pelanggan kembali datang. Setelah membiarkan para pelanggan memasuki kafe terlebih dahulu, lalu dengan terburu-buru Yein bergegas keluar untuk pergi ke kampusnya. Tanpa gadis itu sadari, sepasang mata terus memandang kepergiannya hingga sosok tubuh gadis tersebut hilang di keramaian para pejalan kaki.

-----

"Jadi bagaimana? Kau ikut bersama kami hari ini?" tanya suara berisik mengagetkan Yein yang sedang merapihkan buku catatan serta kertas-kertas hasil diskusi untuk mata kuliah Pengkajian Prosa Korea.

"AKU BERTANYA PADAMU JUNG YEIN!" seru gadis berisik tersebut semakin meninggi, dan tepat di telinga Yein.

Setelah sedikit menjauhkan diri dari Hwang Sinbi, Yein balas menatap tajam Sinbi yang sudah mengembungkan pipinya tanda kesal. Tak tahan melihat wajah sahabatnya, Yein terkikik pelan.

"Bagaimana kalau hari ini aku harus melanjutkan pekerjaan paruh waktu ku?"

"HEI! Kau sudah berjanji pada kami hari ini- Argh! Terserah padamu. Aku kesal padamu! Sangat! Jangan dekati aku lagi!" dengan gerakan mengibaskan tangan Sinbi beranjak dari bangku di samping Yein.

Melihat tingkah temannya yang kekanakkan, tawa Yein semakin keras.

"Yein hanya bercanda Sinbi-ya. Kau jangan terlalu terbawa perasaan seperti itu." kata gadis lain yang hanya tersenyum melihat tingkah kedua temannya.

"Aku sekarang sudah tidak dapat membedakan candaanya Eunseo-ah, tiap hari ia hanya bekerja saja. Aku heran berapa banyak pekerjaan paruh waktu yang ia lakukan? Padahal ia sudah hidup dengan beasiswa penuh."

Lovelyz in Parallel UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang