(6) Jodoh Pasti Bertemu

559 36 16
                                    

Udah dua bulan Millenia sekolah. Ya, semua berjalan baik. Millenia dan Dyren? masih kayak gitu aja. Mereka masih lumayan deket, itu juga karena tempat duduk mereka deketan. Kalo enggak, mungkin mereka lebih jarang ngomong. Poor Millenia.

“Woi, apus foto aib gue!” Millenia berusaha menggapai tubuh Carter yang jenjang.

“Gak mau, siapa suruh lo duluan ngambil foto aib gue? Weeekk.” yang diteriaki hanya mencibir.

"Ah tai lo nyebelin abis!" Millenia menyerah, ia kembali ke tempat duduk sambil cemberut.

"Tai gue gak nyebelin kok, dia baik." Carter malah semakin menggoda Millenia.

"Bodo. Capek ngomong sama lo." Millenia menarik tangan Jessie keluar kelas. Yang ditarik hanya menurut.

"Ngambek deh.." Carter tertawa terbahak-bahak. Millenia gak peduli.

"Masih ada aja ya cowok nyebelin  kayak dia!" Millenia menggerutu keras-keras.

Jessie hanya tertawa, "Masih ada lah."

"Beda banget sama doi!"

"Ya beda sifatnya..." Jessie dan Millenia berjalan menuju kantin. Kalo lagi panas begini (hati panas cuaca juga panas), Millenia butuh makan.

"Mbak, sate ayam 1. Mas, nasi gorengnya ya yang pedes. Terus, pesen es kelapa muda. Sama teh botol ya."

Jessie melongo, "Gila. Banyak banget! lo laper apa gimana?"

Millenia hanya mendelik, "Gue butuh makan."

***

"Cemberut mulu!" Jared dengan enaknya menjitak kepala Millenia yang lagi asyik nonton tv.

"Salah mulu!" naga-naganya, mereka bakal berantem lagi nih.

"Kenapa? lagi selek sama gebetan ya? sama si dureenn?" tanya Jared dengan suara mendayu-dayu yang dibuat-buat.

Buk!

Millenia melempar bantal besar kearah Jared. Dan tepat sasaran, kena pas di muka.

"Mood nya pasti lagi jelek." gerutu Jared sambil mengusap-usap wajahnya. Lebay.

"Udah tau jelek malah digangguin!"

"Apanya yang jelek? mood atau muka?" Jared malah semakin menjadi-jadi.

"Gue aduin ke Papa nih!?" Millenia mulai ngancem. Dia emang lagi bete banget, udah kehabisan kata-kata.

"Jangan dyong," ucap Jared seraya mengambil sekaleng soda. "mau coklat gak?"

"Mau." Millenia menjawab jutek. Mau tapi jutek?

"Nih," Jared melempar coklat batangan ke Millenia. "tadi ada yang ngasih coklat ke gue. Biasalah, banyak yang naksir."

"Najis." biarpun begitu, Millenia membatin senang dalam hati bisa makan coklat.

Claire tiba-tiba turun dari kamarnya dan mengambil keripik kentang lalu duduk di sebelah Millenia.

"Ih, nanti gendut loh." cibir Millenia.

"Lo juga kali makan coklat." Claire mendengus sebal lalu mengganti channel tv.

"Woy, ganti-nya jangan yang aneh-aneh." Millenia mengancam. Tumben, dia gak protes karena channel-nya diganti.

Tiba-tiba Jared yang baru sehabis mandi lewat depan tv, cuma pake handuk doang pula.

"Sumpah lo mengganggu pemandangan banget. Gue lagi nontonin si ganteng Josh juga." omel Claire.

Jared hanya terkekeh, "Besok mau jalan gak?"

MilleniaWhere stories live. Discover now