Appa Eomma (pt2)

789 79 6
                                    

Snif.. snif..

Hum? Siapa nih masak harum banget.

Aku membuka mataku. Jam di atas nakas menunjukkan pukul 4 sore. Sebentar lagi waktunya makan malam. Aku bangkit berdiri, selesai dengan acara tidur siangku.

Aku keluar kamar dan langsung menuju dapur, penasaran dengan menu makan malam karena baunya yang sangat menggoda.

"Enak banget baunya, abang masak ap--- eomma??"

"Annyeong chagi" eomma tersenyum ke arahku.

"Eomma pulang lebih awal? Tumben. Ani. Maksudku, wae???"

"Hahaha gak salah kan kalo eomma ngambil cuti lebih awal?" Tanya eomma dengan nada menggoda.

"Ya enggak lah eomma. Jadi, kapan appa pulang juga?"

"Huh? Entahlah, tapi appa bakal pulang kok"

Aku mengangguk mengerti.

"Abang yang lain mana ma?"

"Ada kok di kamarnya, Kwangie sama Changsubie masih ada jadwal kuliah"

Aku mendengarkan eomma sambil memakan puding coklat yang aku dapat dari kulkas, entah punya siapa.

"Samperin gih, suruh mereka mandi, yang masih tidur siang bangunin, bentar lagi makan malam" lanjutnya lagi.

"Ne, eomma, jjamkkanman yo"

Eomma mengangguk, aku pun berjalan ke lantai atas menuju kamar oppa-deul, sekali kali di panggil oppa, biar keren.

Kamar pertama yang paling dekat dengan tangga tentunya,

Kamar Bang Sub dan Bang Uncik. Karena Bang Subie masih di luar, jadi cuman ada Bang Uncik dong ya?

Tok! Tok!

"Bangg, Bang sikk!"

Tok! Tok!

"Bang, min masuk ya?"

Tak ada jawaban, aku pun membuka knop pintu dengan pelan, lalu mengintip apa yang telah terjadi di dalam sana.

Tak ada,

Hanya Bang Uncik yang sedang tidur siang. Aku pun masuk ingin membangunkan Bang Uncik.

"Bang, bang bangun. Bangun oii! Bangg!!"

Kataku sambil mengguncang guncang tubuhnya.

"Baaaangg"

Tak berhasil, aku pun menyibak selimutnya, mencoba untuk memisahkan benda lembut itu dari tubuhnya. Dan itu sukses membuat Bang Sik sedikit bergerak, ya hanya sedikit. Dia meringkukkan tubuhnya membelakangiku dan kembali mendengkur.

Aigoo-_-

Menyerah untuk membangunkannya aku pun beranjak ke kamar abang yang lain. Di lorong, aku bertemu dengan Bang Huta,

"Bang udah mandi?"

"Udah, wae?"

"Bisa tolong Hyemin gak?"

"Tolong apaan?"

"Bangunkan Bang Uncik, kalo Hyemin yang bangunin mah gak bakal mempan"

"Oke" ujar Bang Huta.

.

Tok! Tok! Tok!
"Bangggg!!"
Tok! Tok! Tok! Tok! Tok! Tok!

Ceklek!

Abang [BTOB]Where stories live. Discover now