11. INTEROGASI

2K 332 75
                                    



+++++++




INTEROGASI



Di depan Pak Camat, Pak Lurah, Pak RT telah berjejer manusia-manusia laknat yang sebelumnya main gebuk-gebukan macem tawuran liat dangdut.

Setelah di ciduk para Satpol PP, kini mereka berada di Polsek terdekat. Tadinya para penghuni Polsek bingung karena kedatangan mereka. Abis itu Pak Kiwill selaku ketua RT setempat ngegiring para polisi yang jaga buat keluar dan masrahin masalah sama Pak Camat dan yang lain. Jarang-jarang kan Pak Camat turun tangan langsung buat nanganin kasus yang unfaedah begini. Positif thinking aja Pak Camat lagi nganggur yekan.

"Bentar, Pak, bukannya mau lancang ya, tapi ini apa nggak berlebihan, to?" Shownu angkat bicara.

Ucapan Shownu memiliki alasan kuat. Ya gimana dia nggak protes kalo tangan dia di borgol macem maling kutang kayak tetangganya pas masih di rumah lama. Nggak cuma Shownu aja sih, semua yang keciduk di borgol satu-satu.

"Gini ya, Pak, anda tau sendiri kan kalo kita nggak borgol kalian, ibu-ibu syuper ini bakal cakar-cakaran lagi," jawab Pak Camat.

"Ya tapi kan saya nggak ikutan. Saya nggak tau apa-apa. Baru dateng juga," masih aja ngeles.

"Loh? Istri, istri siapa?"

"Ya istri saya lah, Pak."

"Nah, tanggung jawab suami apa?"

"Ya muasin istri dong, Pak," sambil senyum mesum ke Kihyun yang ada di sampingnya.

"MULUT DI JAGA, PIH!!! GELI...!" tereak Kihyun.

"Sudah, sudah. Oke, saya mau tau akar permasalahannya ini dari mana?"

"Jadi gini, Pak--"

"JANGAN PERCAYA OMONGANNYA KERDUS PAK!" Hyungwon yang naik darah lagi langsung ngegas dan ngeskak Wonho yang mau buka aib soal awal mula dia bisa berdua sama Kihyun.

"Pokoknya saya nggak salah apa-apa ya, Pak. Saya korban dari keganasan wanita transgender sebelah saya ini," Kihyun ikut bela diri.

Dan gobloknya, Satpol PP tadi naruh Kihyun sama Hyungwon duduk sebelahan.

Gara-gara ucapan Kihyun, tangan Hyungwon yang terborgol itu langsung ketarik ke atas, abis itu ngasih pukulan super nikmat ke atas kepala Kihyun.

Walau sempat puyeng, Kihyun nggak bisa diem gitu aja dong. Dia bales tuh Hyungwon. Mukul dagu Hyungwon sampe kepalanya hampir gabisa balik lagi.

Satpol PP gerak cepat dan memisah mereka. Yang tadinya Shownu dan Wonho duduk berjauhan, kini di sandingkan.

"Jujur, Pak. Tadi teh saya tidak sengaja liat Bu Kihyun berdiri sendiri depan mol. Ya saya sebagai lelaki sejati kan tidak tega biarin orang cantik berdiri sendiri. Mana panas-panasan."

"PINTERRRRR," Hyungwon narik telinga kiri Wonho sampe kebawah. "Abah pikir teh Umi jelek? Tau gitu teh dulu Umi nolak Abah ya. Bodo amat sampe Abah gelesotan depan rumah kayak uler. Eh ternyata teh emang uler beneran!"

"Etatatatatata sakit, Mi. Abah nggak bilang Umi jelek astogfiruloh. Kalimat mana yang ada kata Umi jelek? Kan nggak ada."

Merasa sedikit setuju, Hyungwon pun akhirnya mau lepasin telinga Wonho.

"Kok kzl ya gue," lirih Pak Camat yang dianggurin.

"Tapi kok Mamih nggak bilang Papih?" abis denger cerita Wonho barusan, Shownu segera minta klarifikasi sama istrinya.

"Batere hape Mamih abis. Makanya kalo di suruh cepet dateng tuh ya dateng. Ini malah pake nyasar ke mol lain. Bilang aja mau cuci mata. Awas aja sampe rumah. Mamih cuci tuh mata pake sunlight!"

Sementara di belakang, Jooheon, Changkyun dan Bobby dengan tangan yang sama-sama di borgol cuma bisa diem dengerin emak-emak pada tengkar lagi. Tapi sesekali Jooheon nyempetin diri buat lirik Changkyun yang ada di tengah-tengah antara dirinya dan Bobby.

"Sabar ya, Dek. Kita pasti bisa lewatin ini. Maafin Mas yang libatkan kamu," elus-elus tangan Changkyun.

Layaknya laser, mata Bobby langsung nyorot gitu aja.

"Masih gue liatin. Bentar lagi sleding," sindir Bobby.

"Kalian teh kenapa sih masih aja ngegas. Kalian teh nggak kasian sama Eneng? Gara-gara kalian Eneng ikutan diginiin," mewek.

"Itu yang di belakang bisa diem nggak?! Orangtua sama anak kok nggak ada bedanya," sekak Pak Camat.

"Pak itu maksudnya gimana nyalahin anak saya?" Shownu mulai kesel.

"Anak saya teh nggak salah apa-apa, Pak. Kenapa ikutan di salahin juga?" Wonho bantuin Shownu.

"B-bukan gitu, Bapak-bapak."

"BUKAN APANYA?!!! JELAS-JELAS BAPAK NYAMAIN ANAK SAYA SAMA SAYA. YA JELAS BEDA! SAYA LEBIH GANTENG DARI ANAK SAYA. JELAS ITU!" Shownu nggak nyantai.

"Gue nggak kenal, please," ujar Jooheon di tempat.

"SERANG AJA PIH, SERANG. EMANG CAMAT NGGAK TAU DIRI NIH!!! ENAK AJA NGATAIN ANAK KITA. NGGAK TAU APA PERJUANGAN NGELAHIRIN ITU SUSAH. DIA MAH ENAK CUMA MASUK-MASUKIN."

"TADINYA TEH SAYA NGGAK MAU DEBAT YA, PAK. TAPI BAPAK UDAH BAWA-BAWA YUYUN ANAK KESAYANGAN SAYA, SAYA NGGAK BISA DIEM AJA!"

Kedua pasangan itu langsung berdiri dan mau nyerang Pak Camat.

+++++++

"Sudah, kalian boleh pulang," suruh Pak Camat.

Ketiga orang itu masih nggak gerak. Apalagi Changkyun matanya udah mau nangis lagi.

"Pak, kapan ya orangtua kita di bebasin?" tanya Jooheon.

"Tergantung mood saya," jawab Pak Camat males.

"Okedeh," Jooheon ikutan lemes.

Setelah tadi bakal ada aksi tawuran lagi, para Satpol PP segera nyegah kedua pasutri biar nggak ngapa-ngapain Pak Camat. Dan untungnya mereka berada di Polsek. Jadi sekalian aja di masukin ke sel.

"Pak, mau ngasih saran aja. Mending Bapak buruan bebasin mereka deh kalo nggak mau jeruji besinya penyok," saat Jooheon dan Changkyun udah mulai jalan keluar, Bobby yang masih tertinggal itu bisikin kalimat cinta buat Pak Camat.

+++++++

TBC






SELAMAT BERMALAM JUMAT RIA GUYSSS 😘😘😘

Tetangga, Kok Begini?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang