Bagian 2

292 3 0
                                    

"Hari ini saya akan merekrut seseorang untuk saya jadikan asisten bos baru kita." Ucap Pak Laurent yang merupakan manager perusahaan tempat Lybie bekerja.

Keadaan kantor bagian marketing saat ini terlihat ramai karena kedatangan manager mereka yang akan merekrut salah satu dari mereka untuk dijadikan asisten bos baru.

"Lybie Anggola."

"Ah ya saya." Lybie mengangkat tangannya saat merasa namanya dipanggil.

"Kamu ikut keruangan saya dan mulai saat ini kamu resmi menjadi asisten bos."

"Loh ah anu kok, kenapa saya Mr.!" Protes Lybie.

Pak Laurent mendelik marah mendengar bantahan Lybie. "Tidak ada bantahan dan cepat ikuti saya."

"Ba--baik pak." Dengan tergesa Lybie mengikuti langkah Pak Laurent yang terkesan cepat.

"Baru kerja udah diangkat jadi asisten?"

"Dia udah ngrayu bos baru kita kali."

"Muka aja sok polos tapi aslinya jalang kecil."

Sayup sayup Lybie mendengar bisikan pedas para karyawan, sebelum Lybie memilih tidak peduli dan mempercepat langkahnya mengikuti Pak Laurent.

"Apakah kamu sudah mengetahui bahwa anak dari Pak Simon akan menggantikannya dalam memimpin perusahaan ini."

"Baru hari ini saya mengetahui-nya Mr." Lybie meringis menyadari ia telah ketinggalan berita besar.

"Kau keterlaluan Miss Lie." Pak Laurent hanya menggelengkan kepala dan tersenyum maklum. "Dan saya akan menjelaskan pekerjaan sebagai asisten bos."

"Apakah bekerja sebagai asisten lebih sukit dari pada bekerja dibagian marketting?"

"Kamu akan segera mengetahuinya setelah membaca ini." Pak Laurent menyerahkan map yang berisi tugas,aturan serta larangan menjadi asisten bos.

"Bukankah pekerjaan asisten dan sekertaris itu sama?"

"Tidak sama, sekertaris bekerja diluar ruangan bos sedangkan asisten, selalu mendampingi kemanapun bos besar pergi, tetapi dalam hal pekerjaan bukan pribadi. Paham?"

Lybie hanya menganggukkan kepala pertanda ia memahami apa yang harus ia kerjakan. "Baiklah, kamu boleh keluar dan bereskan barang barangmu lalu pindahkan ke meja yang sudah disiapkan diruangan bos."

"Kalau begitu saya permisi dulu Mr, semoga harimu menyenangkan."

Huft.

Lybie mengela nafas lelah saat bokongnya telah menduduki kursi singgasananya yang sebentar lagi akan ia donasikan untuk karyawan lain.

"Apakah kau tau rumor mengenai bos baru." Lybe menatap malas kearah keyli "Lalu apa urusannya denganku?"

"Hei! Kau ini, katanya dia itu ganteng banget, terus bibirnya cipokable, badannya sexy banget dan jangan lupa dia terlihat panas untuk dibawa keranjang."

"Memang kau sudah menhetahui sendiri bagaimana orangnya? Tidak kan? Yasudah berhenti dan buang seluruh fikiran jorok milikmu itu." Keily mengrucutkan bibirnya ketika menyadari Lybe tetaplah Lybe yang selalu cuek dengan keadaan sekitarnya.
_________________

Sinar matahari bersinar terang pagi ini. "Enghh, kenapa dibuka tirai-nya"

"Maaf tuan muda, tetapi pagi telah menjelang dan tuan mulai bekerja hari ini." Pelayan itu membungkukkan kepala dengan tangan bergetar takut.

"Give me a five minuts again." Gie menggeliatkan tubuhnya dan kembali tidur dengan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Tidak bisa tuan, pesan tuan besar jika anda tidak segera bangun maka perjodohan akan segera dilaksanakan."

"Oh what the fuck! Now." Gie berjingit kaget dan berlari masuk kamar mandi. Pelayan tersebut hanya menggelengkan kepala dan tersenyum melihat kelakuan absrud tuannya.

Gie memakai setelan kemeja bewarna biru, celana bahan bewarna hitam serta jas hitam yang membuatnya semakin terlihat gagah.

"Sudah siap Mr." Seorang supir membukakan pintu mobil.

"Kenapa aku harus pakai supir, aku bisa menyetir sendiri kok." Gie mengrinyit heran menatap fasilitas yang diberikan oleh ayahnya, dan menurutnya ini terlalu berlebihan.

"Ini perintah tuan besar, Mr." Sang supir menunduk tak berani menatap sang majikan.

"Ah yasudahlah, ayo pak berangkat." Gie memasuki mobil dan duduk dengan nyaman. " ah ya baik Mr."

"Selamat pagi Mr." Lybie menundukkan kepalanya pertanda hormat dihari pertamanya bekerja sebagai asisten.

"Hmm." Gie hanya merespon cuek bahkan terkesan dingin.

"Jadwal anda hari ini adalah, rapat dengan Ceo Lizycrop Mr." Lybie menatap punggung tegap bos besar yang saat ini berdiri membelakanginya.

Gie membalikkan tubuhnya dan menatap wajah asistennya, dengan gerakan cepat Gie menubruk Lybie dengan pelukan hangat.

"Aku sangat merindukanmu Bie." Gie mengeratkan pelukannya dan menyerukkan kepalanya diceruk leher Lybie.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Strange CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang