01

6.5K 458 104
                                    

Blue Oracle
By : Ina

Kuroko no Basuke
Disclaimer to Fujimaki Tadatoshi

Pairing : Akakuro

Warning : Shounen-ai,
OC, OOC, miss typo(s)

Saya menulis untuk kesenangan pribadi. Bukan bermaksud menjelekkan karakter yang terlibat.

Bahasa belum sesuai EBI. Kritik dan saran saya tunggu.

Selamat membaca, semoga suka~

***

Jalanan pasar masih seramai biasanya. Para pedagang sudah menggelar dagangan. Jalan berbatu dikerumuni orang-orang yang ingin berbelanja. Bunyi gerobak kuda ditarik. Teriakan silih berganti terdengar.

Pemuda berjubah hitam melangkah pelan menuju keramaian. Dengan aura yang tipis, dia bisa menyelip dengan mudah. Setelah beberapa menit, ia tiba di toko langganannya.

K'Bun.

Toko yang menyediakan roti, dari cake sampai roti perancis. Saat memasuki toko, aroma manis khas roti menguar. Bahkan jika bisa datang pagi-pagi, mungkin ada kesempatan untuk mendapat roti yang baru masak dari oven.

Jubah hitamnya dilepas. Ia menggantungkan jubah dekat pintu. Bersama dengan kumpulan jaket dan payung lainnya.

"Anoo... Kagami-kun."

Kagami terlonjak. Pemuda itu terkejut mendengar suara yang tidak asing lagi. Hampir saja menjatuhkan roti gandum yang baru selesai dipanggang Himuro.

"Kuroko!" Kagami menoleh. "Bisa jangan kejutkan aku?!"

"Maaf Kagami-kun, tapi aku sudah berada di sini cukup lama memperhatikanmu." jawab Kuroko dengan wajah datar. Kagami menghela nafas. Pelanggan setianya ini memang selalu membuat senam jantung tiap pagi.

"Ngomong-ngomong Kagami-kun, setelah memperhatikanmu bekerja tadi, aku rasa kau tidak cocok bekerja di sini."

Mendengar komentar Kuroko, Kagami merasa sedikit kesal. Badannya memang tinggi besar. Tidak cocok dengan image toko kue. Tapi mau bagaimana lagi, dalam keluarga mereka tidak ada perempuan. Terpaksa, Kagami harus membantu sang kakak angkat.

"Kau menyindirku?"

"Tidak, hanya mengungkapkan pendapat."

"Jadi apa perkerjaan yang cocok untukku?" pancing Kagami. Kuroko berhenti menoleh pada etalase berisi cake vanila. Dia menatap dengan wajah datar. "Kau cocok jadi penjahat." ucapnya lugas.

Kagami mengelus dada. Dia harus sabar. "Jadi apa yang kau butuh kan? Roti tawar dan selai vanila lagi?"

"Kau benar-benar tahu seleraku Kagami-kun. Aku terharu." Kuroko memberikan jempol pada Kagami.

"Jangan lakukan itu. Menyeramkan." Kagami mengambil satu bungkus roti tawar yang belum diiris dan satu kaleng selai vanila. "Kuroko, cake vanila itu baru saja dibuat Himuro. Apa kau mau?"

Blue OracleWhere stories live. Discover now