Ch 12 | Sahabat Koplak

69 9 5
                                    

Update sekarang buat ganti minggu nanti yang ngga up ya...





Line

Stevstevany : Lo dimana ce ?

Amel : Duh cess, kayanya gue ngga jadi ke Korea deh. Bokap mau ke Jerman katanya.. 😭😭😧😦

Stevany membuka mulutnya dengan dramatis saat membaca balasan dari Amel.

Stevstevany : Lah gimane sia Mel, katanya mau kesini. Ngomong ni ah bete gue.
Stevstevany : Bodo ah
Stevstevany : Males gue
Stevstevany : Yaudah ngga papa 😟
Stevstevany : Sedih gue cuy
Stevstevany : Spam khann
Stevstevany : Bls woy
Stevstevany : Masih idup kan nek ??

Stevany menekuk wajahnya dengan kesal, seharusnya memang hari ini sahabatnya datang ke Korea.

Ting tong-

Stevany menghentakkan kakinya dilantai hotel saat bel kamarnya berbunyi.

"Ganggu bae nih, saha coba. Kaga tau gua lagi kesel apa" ucap Stevany dengan kesal sembari membuka pintu hotelnya.

"Anyeongggg" Stevany membeku ditempatnya saat seseorang memeluknya dengan erat.

"Aduh, rambut lo kemakan sama gue nih" ucap Stevany dengan tawa yang konyol, tangannya mengusap sudut matanya yang berair karena senang dan sedih yang bercampur.

"Kaga napa lah, rambut mahal inih" balas Amel dengan kibasan rambut coklatnya yang tebal.

"Sa ae lu. Mentang-mentang perawatan mulu" Stevany kembali memeluk Amel dengan erat.

"Puk puk aduh sahabat gue kangennya ampe kuadrat nih, sesek tapi gue Stev. Lepas ah" Stevany dengan jahilnya semakin mengeratkan pelukkannya pada Amel.

"Stev, sebelum gua jadi pacar Chenle ngga rela gua mati gara-gara lo"

"Iyaiya gua lepas, lebay banget de lo" ucap Stevany dengan diselingi tawanya.

"Lagian Chenle diarepin gitu, somplak geh" ucap Stevany dengan kesal.

"Somplak juga bias gue tuh, bagusan dia bidanding si Jenong sama Maruk itu mah"

"Iyain aja biar seneng, mau istirahat dulu apa gimana ?"

"Iya mau geletakan bentar, baru nyari makan keluar. Baru jalan kita, udah sana jangan ngalangin jalan gue" jawab Amel sembari menyingkirkan Stevany dengan tangannya.

"Ah legaaa" ucap Amel membaringkan dirinya diatas kasur Stevany dan memejamkan matanya dengan nyaman.

"Elah ce, buka sepatu lu napa" Stevany dengan wajah datar menepuk kaki Amel.

"Ngggggg" dengan cuek Amel bergumam menjawab.

"Gimana si, yang prinsess siapa yang babu siapa ni" ucap Stevany dengan terpaksa melepaskan kedua sepatu Amel.

💕

"Udah bawa kameranya belum ?"

"Udah ini.." tunjuk Stevany pada telponnya, Amel menepuk keningnya kesal.

"Kamera canon Stev, yang canon. Yang kekinian, gimane si" ucap Amel dengan gemas, "Ohhh ngomong dong" timpal Stevany dengan polos.

"Perlu bawa duit ngga gue ?" tanya Stevany penuh harap.

"Bawa aja, buat ngelap bibir abis makan"

"Woeeee makasih cintah, kau memang pengertian sekalee" dengan semangat Stevany menutup pintu hotelnya. Berjalan dengan meloncat-loncat kecil disebelah Amel.

"Ngapain si Stev loncat-loncat begitu, berasa lagi di australia gue kan jadinya"

"Maksud lo gue kanguru gitu ?"

"Gua ngga ngomong ya, situ yang ngerasa. Aw!" Amel memandang Stevany dengan kesal.

"Ngga usah pake narik rambut napa ?"

"Ya kalo gue narik rok lu, gue si ogah ya" ucap Stevany dengan wajah yang menekuk geli.

"Kalo lu bener-bener narik rok gue, gue buang lo ke kutub utara. Biar main sana sama beruang kutub" sungut Amel dengan kesal.

"Udah ah, laper gue ngomong mulu. Makan di tempat tradisonal aja ya, yang makanan korea aja"

"Kan ada tempat makan yang sering artis-artis kunjungin tuh, yang apasi namanya lupa gue ?"

"Oh, mau yang itu ?" tanya Stevany dengan antusias.

"Boleh deh disana, ada banyak tempat makan halal juga didaerah sana"

"Yuk capcus dah" Amel melangkahkan kakinya yang mengikuti Stevany memasuki sebuah bus, mengobrol mengenai aktifitas yang dia lakukan saat di tokyo jepang.

💕

"Yang ini kan restorannya ?" tanya Amel pada Stevany.

"Iya yang ini, langsung mesen aja kali" ucap Stevany saat mendudukkan dirinya di sebuah kusri, letak mejanya di sudut restoran itu.

"Ini gue pernah liat ada boyband apa gitu, kayanya mereka duduk disini"

"Iya gua juga, lupa namanya apa kali" timpal Stevany, tangannya melambai pada pelayan restoran yang melewati mereka.

"Permisi, kami ingin pesan paket makanan makan siang, apa disini bisa menyediakan makanan halal ?" tanya Stevany menggunakan bahasa korea.

"Bisa, kami akan menyediakannya. Mungkin akan lebih lama, apa tidak masalah ?" tanya pelayan tersebut, Stevany bertanya pada Amel melalui pandangan matanya.

"Tidak apa-apa, kami akan membayar lebih untuk itu. Maaf merepotkan" jawab Amel.

"Tidak masalah, restoran sedang tidak terlalu ramai. Jika begitu saya permisi"

"Laper gue, normal banget makan siang jam 3" sindir Stevany dengan senyum yang lebar.

"Yee baru juga jam 3, belum juga jam 7" sangkal Amel dengan santai.

"Itu namanya makan malem pinter.."

"Eh, Stev. Gue doang atau itu dari Sm ya ?" tanya Amel dengan suara yang lirih.

"Iya, fancoference kan ?" tanya Stevany dengan ragu. "Pake bahasa korea cuy, kaga ngerti gua. Coba gua cari di medsos deh. Pasti banyak beritanya nih"

Stevany hanya terdiam menunggu, matanya menatap Amel penuh penasaran. Dahi gadis itu menyerit saat Amel hanya terdiam dengan wajah yang serius dan ragu.

"Ada apa ?" tanya Stevany ragu.

"Ada konfirmasi dari Sm mengenai hubungan Jeno Nct, mereka bilang. Jeno ngga punya hubungan apapun sama lo. Tapi dia dikonfirmasi punya hubungan sama cewe lain, dan dia itu-










Amel..." ucap Amel yang diakhiri dengan tawa yang keras diakhirnya.

"Sumpah degdegan gue, astaga" Stevany mengelus dadanya dengan panik.

"Muka lo Stev, panik benerrr" Amel dengan wajah senang memukul meja sambil tertawa.

"Astaga, pengen gue berkata kasar Mel, ah. Bete gue, gue bete!" Stevany dengan kesal menendang-nendang kaki Amel dibawah meja.

...

Enaknya update 1 kali seminggu atau dua kali ? Kalo ada waktu komen yak ??

Hay jumpa lagi denganku. Maap yak kalo garingg. Itu aja. Bye.
Happy New Yearrrrr guyssss.

Kamis 04 jan 2018

Meet You | JENO | MARK (END)Where stories live. Discover now