19: Showtime ㅡ wyls

1K 151 1
                                    

"Pagi, kak Jinyoung!"

Iya, mereka bertindak seolah tidak memiliki masalah apapun diantara mereka. Semuanya berjalan lancar saja, menurut Kayla. Setidaknya sampai hari itu tiba. Kayla dijemput oleh Jinyoung pagi ini, amarah Donghan sudah mulai mereda meskipun masih tersirat aura kemarahan dari wajah Donghan.

"Pagi Kay, udah sarapan?" tanya Jinyoung basa-basi, sekedar menghilangkan rasa canggung diantara mereka.

"Udah kok tadi kak hehe." jawab Kayla lalu masuk kedalam mobil Jinyoung.

"Kok masih pucet sih mukanya?" tanya Jinyoung lagi. Bibir Kayla terlihat berwarna putih, ketimbang kemarin.

"Hah? Gapapa kali, padahal aku udah pake lipbalm loh kak." elak Kayla. Padahal, lipbalm tidak membantu apapun menutupi pucatnya bibir Kayla.

"Kamu keliatan gak sehat, jangan ngampus dulu ya?" tawar Jinyoung yang mendapat gelengan Kayla.

"Dih aku gak masalah kali kak," Kayla menatap sendu Jinyoung.

"Kamu kenapa sih Kay? Akhir-akhir ini kok suka ngelamun? Suka diem sendiri? Kamu kenapa? Cerita dong sama aku, kan aku pacar kamu."

Pacar ya…

"I'm fine, kok." jawab Kayla singkat lalu beralih pada setumpuk buku ditangannya.

Jinyoung kembali menghadap ke jalanan, melanjutkan menyetir. Biarlah, mungkin Kayla butuh waktu sendiri. Ya kan?

Lampu merah, Jinyoung menghentikan mobilnya dan menatap Kayla. "Kay, kamu abis kuliah mau apa?"

"Hm… kerja? Aku mau bales budi ke orangtua aku." jawab Kayla singkat.

"Ni…kah?"

"Hah?! Nggak lah aku gak mau nikah muda. Banyak cita-cita yang harus aku kejar, kak." tolak Kayla.

"Oh… gitu ya. Berarti kita sama dong? Hehe soalnya aku juga mau kerja, biar kalo mau berumah tangga bisa mantep." cerita Jinyoung mantap.

"Maaf ya kak…" gumam Kayla pelan.

"Maaf? Kamu gak salah apa-apa kok minta maaf sih? Serius deh kamu aneh banget?"

"Udah kubilang, i'm fine kak hehe."

Biarlah Kayla berbohong, sama seperti yang Jinyoung lakukan. Biar waktu yang menjawab semuanya. Jinyoung berhenti bertanya, selama setahun setengah belakangan ini membuat Jinyoung persis paham apa yang Kayla lakukan. Jika Kayla berkata dia baik-baik saja, maka ada sesuatu yang salah.

Dan jika Jinyoung tidak mengetahuinya dari Kayla, maka Jinyoung akan bertanya pada yang lain.

"Kak Jinyoung, kak Kyulkyung mana ya?" tanya Kayla begitu keduanya tengah sarapan pagi bersama di kantin kampus.

Jinyoung sendiri heran, seusai Donghan mendatangi Jinyoung dan Kyulkyung yang sedang sarapan bersama, Jinyoung tidak menghiraukan Kyulkyung lagi. Jinyoung dengan cepat mencari Kayla yang hilang waktu itu.

Ah, ada yang Kyulkyung sampaikan lewat teks chat waktu itu pada Jinyoung. Isinya; Young aku mau cari Kayla juga ya. Jinyoung hanya membacanya waktu itu. Sampai sekarang Kyulkyung tidak juga mengabari Jinyoung bagaimana keadaannya.

"Hm? Aku juga gak tau kemana. Katanya kemarin mau nyari kamu, tapi malah belum ada kabar sama sekali dari Kyulkyung sampai sekarang." ujar Jinyoung sambil mengangkat kedua bahunya.

"Coba deh kak tanyain kak Kyulkyung kemana, kok aku khawatir ya…"

Jinyoung mengusap kepala gadisnya itu lalu tersenyum, "Iya, gak usah khawatir ya. Udah makan dulu gih sana,"

Kayla mengangguk lalu melanjutkan sarapannya bersama Jinyoung. Setidaknya ia masih bisa quality time bersama Jinyoung untuk beberapa hari kedepan.

Kayla yang tengah serius memperhatikan dosennya memberikan materi lewat power point langsung mengalihkan perhatiannya pada layar handphone yang menunjukkan kak Nayoung -sahabat baik Kyulkyung mengirimkan chat padanya. Padahal biasanya, mana mau Nayoung mengirimkan chat? Apalagi pada adik tingkat.

Nayoung
jinyoung kemana? pinky di rs, kecelakaan waktu nyari lo.
itu tabrak lari. dan sekarang dia butuh donor hati.


Jinyoung mendatangi Donghan yang tengah bercanda ria bersama teman-temannya dipojok kantin. Bisa Jinyoung lihat ada Hyunbin, Kenta, juga Sanggyun. Mungkin yang lain sedang ada kelas.

"Bang…" panggil Jinyoung pelan. Objek yang dipanggil pun menatap Jinyoung dengan tatapan malas miliknya.

"Hm? Apa?" jawab Donghan seadanya. Menyadari ada hal penting yang akan dibicarakan secara personal, Kenta, Hyunbin, juga Sanggyun menepi meninggalkan Jinyoung dan Donghan.

"Bang, maafin gue waktu itu. Gue udah mau ngeberesin semuanya kok." sahut Jinyoung, Donghan hanya mengangguk.

"Bang, gue mau tanya…" lanjut Jinyoung pelan. "Kayla kenapa ya? Gue kok ngerasa ada hal yang Kayla sembunyiin dari gue?"

Donghan terkekeh, "Baru sadar lo? Selama ini lo ngapain aja sih? Kok baru nyadar cewek lo itu nyembunyiin sesuatu selama ini?"

"Tapi kan bangㅡ"

"Udah lah Young, mending lo bahagiain dulu Kayla sebelum lo nyesel ntar," sela Donghan cepat.

Jinyoung menaikkan satu alisnya, menatap Donghan aneh. "Maksud lo?"
















"Lo inget Kayla kecelakaan waktu itu? Sampai dia gegar otak? Iya, otak Kayla infeksi. Lo tau kan otak adalah bagian sensitif manusia? Menurut lo gimana? Iya, diagnosis dokter Kayla bakal bertahan dua bulan, tapi ini udah bulan keempat Kayla."

"Jinyoung! Pinky young! Dia kecelakaan butuh donor hati dalam waktu 1 × 24 jam!"

Jinyoung berlarian sepanjang lorong rumah sakit. Iya, Jinyoung sekarang sedang melihat keadaan Pinky. Sekaligus memastikan keadaan Kayla. Jinyoung masih ingat ketika Donghan mencengkram bajunya.

"LO CEPET KE RUMAH SAKIT! GUE TAKUTNYA KAYLA NEKAT NGEDONORIN HATI DIA. Kayla beneran drop beberapa minggu ini. Gue mikir kalo Kayla beneran bakal ngelakuin apa aja soalnya dia udah ngerasa kayak 'ngapain gue hidup lagi'. Lo tau sendiri,"

Terlambat, data dalam komputer menampilkan sesuatu yang membuat Jinyoung merasa menyesal. Mungkin ini adalah penyesalan terbesar untuknya.

Penerima: Kyulkyung P. Florence
Pendonor: Kayla Andersen

Letting Go ㅡBae Jinyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang