1. Cruel Wedding

21.2K 1K 7
                                    

Lynn memasuki ruangan kakaknya itu meski asisten sang kakak sudah melarangnya. Wajahnya tampak tak begitu bersahabat. Sementara itu di dalam ruangan tampak Cloe tengah berbicara dengan seseorang di telepon.

"What is that?" tanya Lynn tanpa basa-basi.

Cloe menutup teleponnya sebentar, "Where's your manner?"

Lynn tertawa sumbang. "Manner? Lihat siapa yang bertanya," cibirnya.

Cloe kembali bicara dengan orang di telepon, menyudahi pembicaraan. "Ada apa?"

Lynn menatap kakaknya itu. "Harusnya aku yang bertanya. Kenapa kau menampar Kyle? Are insane or what?"

Cloe tau bahwa inilah sumber masalahnya. Ia mengutuk di dalam hati namun enggan memberi Lynn jawaban atas tindakannya itu. Dia memang menampar Kyle kemarin. Dan ia tak menyangka kalau adiknya itu akan langsung terbang dari Italy karena hal ini.

Keterlaluan sekali.

"He wanna propose me. Bagaimana kalau dia membatalkannya?" tanya Lynn dengan nada amat kesal.

Cloe menatap Lynn. "Itu masalahnya."

Lynn membelalak kaget. "What? Apa maksudmu?"

Cloe memijit keningnya. Dipandanginya Lynn dalam. "Jangan menikah dengannya, Lynn."

Sontak saja Lynn membulatkan matanya terkejut. Raut wajahnya berubah seketika. Selama beberapa detik ia masih diam.

"Jadi ini maksud semuanya? Kau tidak ingin aku menikah dengannya?" Lynn tergelak. "Lucu sekali. Harusnya kau bilang saja kalau kau menyukainya. Kenapa harus menciptakan drama murahan seperti ini?"

Cloe terkejut. "Lynn. Bukan begitu? Kau salah paham!"

"Salah paham? Ini bukan salah paham. Kau menginginkan Kyle. Tapi sayang, dia menginginkan aku. Dan aku tidak akan membiarkan kau menghancurkan pernikahan kami!!" Lynn berlalu dan menutup pintu dengan kasar sebelum Cloe sempat menahan adiknya itu.

"Oh Shit!!" Cloe memaki. Tangannya mengepal. Helaan napas berat keluar dari bibirnya.

///

"Kau terlalu depresi. Kau sedang memikirkan apa?"

Cloe menahan kapas bekas suntikan Dokter Hera di lengannya. Ia kemudian turun dari kasur.

"Jangan terlalu stres Cloe. Kau tau kau tidak bisa terlalu banyak berfikir."

Cloe menghela napas pelan.

"Aku akan buatkan resep dan menambah vitaminmu."

"Ok Dokter."

"Bagaimana kabar Shan Shan?"

"Baik. Dia sudah lancar membaca."

"Wow. Kapan-kapan kita dinner ya. Ajak Shan Shan.."

Setelah menerima resep, Cloe pamit meninggalkan ruangan Dokter Hera.

Dalam perjalanan pulang, Cloe tampak memikirkan banyak hal. Salah satunya tentu saja tentang apa yang terjadi dua hari ini. CLoe menghela napas. Ia membelokkan mobil memasuki pekarangan rumah mewah bercat putih itu.

"Cloe.." Cloe baru saja menginjakkan kakinya di dalam rumah, sebuah suara seperti sudah menunggunya. Cloe menoleh sebentar.

"Ada apa, Mom?"

"Why you do that?"

Cloe sudah menduga akan mendapat pertanyaan ini. Tapi dia terlalu lelah untuk menjawab. Hanya saja ia tak bisa mengabaikan pertanyaan mamanya itu. Wanita itu akan terus mendesaknya.

"Is that true?"

"WHat?"

"You like Kyle?"

Cloe sontak menghentikan langkah. Menatap mamanya dengan pandangan tak percaya. Bagaimana bisa mamanya mengira seperti itu.

"Tidak seperti itu, Mom."

"Lalu kenapa?"

Cloe menghela napas. "Apa Lynn yang cerita?"

Wanita paruh baya itu langsung menggeleng.

"Aku tidak melarang Lynn menikah dengan siapapun. Selain Kyle Brayant," kata Cloe tegas.

"Iya tapi-"

"Mom, aku lelah. Mau istirahat." Cloe menaiki tangga, mengabaikan panggilan ibunya.

Begitu sampai di kamar, Cloe langsung mengunci pintu. Ia membuang napas pelan. Diambilnya ponsel di dalam tas, kemudian menghubungi seseorang. Tak lama panggilan itu di jawab.

"Aku ke sana malam ini."

///

"Kenapa tidak menunggu besok? Ini sudah malam dan kau pasti kelelahan.."

Cloe menggeleng. "Aku baik-baik saja. AKu hanya butuh bertemu Shan Shan. iya kan sayang?"

Bocah perempuan tiga tahun itu mengangguk sambil tertawa. Cloe langsung menciumnya bertubi-tubi.

Tyra menatap Cloe lama. Ia sudah berteman hampir separuh hidupnya dengan Cloe. Dan ia tahu bagaimana karakter sahabatnya itu.

"Sampai kapan kau akan begini?" tanyanya tiba-tiba.

"Begini bagaimana?" tanya Cloe balik sambil menoleh sekilas lalu kembali bercanda dengan Shan Shan.

"Menghindari keluargamu. Kau tidak harus melakukan ini. Ini sama saja dengan menjauhkan Shan Shan dengan mereka."

Cloe tak langsung menjawab. Tak terlihat juga perubahan yang berarti di wajahnya.

"Aku tidak keberatan, Clo. Kau tau itu. Tapi Shan Shan juga butuh berinteraksi dengan kakek dan neneknya."

"I did."

"Ya, tapi itu hanya seperti sekali sapuan angin, Clo. Shan Shan butuh lebih dari itu. Dan kedua orang tuamu juga butuh cucu mereka."

CLoe terdiam. Dipandanginya putrinya itu.

Tyra menghela napas kemudian bangkit. "Kau mau makan apa?"

"Terserah saja."

Tyra beranjak ke dapur. "Aku dengar Lynn mau menikah."

"Iya."

"Dengan siapa?"

Ada helaan napas. "Kyle Brayant."

Jeda. Tak ada tanggapan dari Tyra. Cloe tak mau ambil pusing. Ia kemudian sudah sibuk bermain dengan Shan Shan.

Cruel Wedding [DICETAK]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن