4. KNIGHT MISSION

333 23 4
                                    

Maaf readers updatenya lambat, because hari ahad lalu saya ada kegiatan mendaki...

Maaf...

*********************
*******

Hari berlalu begitu cepat, Adrian kini berusia 17 tahun. Adrian kini mulai khawatir dengan dunia aslinya.

"Sekarang satu tahun telah berlalu, akan kah aku terus begini tetap terperangkap di dunia ini" Adrian mulai bosan dan mengeluh karena tak dapat kembali kedunianya.

"Andai saja aku bisa..."

" Adrian kamu kenapa, kok bengong sih..?" tiba tiba Meyli datang menghampirinya.

"Tidak kok Mey, Cuman aku rindu dengan kampung halaman ku!" jelas Adrian.
"Ehmm.." Meyli juga ikut perihatin pada Adrian, tetapi di lain hati dia juga tak ingin melepas Adrian."Kalaupun Adrian sudah ingat semuanya, pasti dia akan meninggalkan aku dan kakek.." ucap Meyli dalam hatinya.

"Adrian bila kamu sudah mengingat semuanya, apa kamu akan meninggalkan diriku dan kakek?" sambung Meyli dengan wajah serius.

"Kok kamu bilang begitu Mey..?" Adrian mulai heran dengan sikap Meyli.

"Tidak apa apa kok Adrian, tetapi kita sudah bersama 1 tahun dan aku sudah anggap kamu kakakku sendiri.." Meyli mulai meneteskan air mata.

"Mey jangan berpikir begitu, aku juga anggap kamu sebagai adikku, bilapun aku sudah ingat semuanya pasti aku akan selalu bersamamu dan kakek." Adrian mulai memegang tangan Meyli dan menghapus air matanya.

"Iya..." Meyli mulai menangis terharu dan jatuh dipelukan Adrian.

.
.
.
.
.

Disiang hari yang begitu panas, Adrian dan Meyli tengah asiknya latihan ditepi sungai.

"Adrian kamu makin kuat aja!"
Puji Meyli.
"Iya dong siapa dulu.." Adrian dengan sombongnya.
"Oh.. Kamu mulai sombong yah.. Ayo kita bertarung" Tantang Meyli.
"Oke.. Aku juga ingin memperlihatkan jurus baruku."
Jawab Adrian.
"Iya, kita mualai!"

Meyli dan Adrian mulai mengambil ancang ancang untuk bertarung.

Meyli menyerang duluan.
"Air canon"
Meyli menyerang Adrian dengan jurus yang dipelajari dari kakeknya.

Adrian menghindar dengan gesit, dan membuat pedang ditangan kananya dari sihir esnya.

"Sword ice"

Adrian dengan gesit menghunuskan pedangnya kearah Meyli.

"Chyaaaa.."
Denagan cepat Meyli menahan pedang Adrian dengan perisai cahayanya.

"Light wall"

"Cuman itu kekuatan kamu Adrian..." ucapan Meyli dengan sombong.

"Ah.. Jangan sombong dulu, sekarang serangan kedua" Adrian mulai mengambil ancang ancang untuk serangan kedua.

"Wave frost"

Adrian kemudian menebas perisai Meyli dari jarak yang jauh, sebuah gelombang es berbentuk bulan sabit mengenai perisa Meyli.

"Kyahh.." serangan Adrian menembus perisai Meyli dan menghempaskan tubuhnya kebelakang dengan jarak yang jauh.

"Meyli...!" Adrian berlari dengan panik melihat Meyli terhempas dengan keras.

"Ah..., tubuhku.." Meyli menjerit kesakitan
"Kamu tidak apa apa Mey?"
Adrian menanyakan keadaan Meyli.

"Kamu memang hebat Adrian.."
Dengan keadaan yang terluka Meyli tetap memuji Adrian.

"Kamu memang aneh Mey, tubuhmu terluka masih aja bercanda" Bentak Adrian.

"Ah ini cuman luka biasa, aku bisa sembihin.." jwab Adrian dengan enteng.
"Heal.."
Meyli menyembuhkan lukanya dengan sihir cahayanya, seketika luka Meyli sembuh seketika.

"Mey itu sihir apa?" tanya Adrian keheranan.

"Kita udalama kenal, tapi suhirku saja belum kau tau betul." "elemen cahaya itu bisa digunakan sebagai penyembuh" Meyli dengan wajah yang memerhatikan Adrian.

"Mey kamu sudah baikan..?"
Tanya Adrian yang masih khawatir.
"Iya.. dengan penyembuhan ini luka ini akan hilang"
"Oh...iya" "Mey ini sudah soreh, lebih baik kita pulang, nanti kakek Leon mencari kita" bujik Adrian.

"Iya ayo..."

Adrian dan Meyli berjalan pulang.

***

"Ah..... Aku dimana, bukankah tempat ......"
Adrian kaget menemui dirinya ditempat yang aneh persis saat dia masuk kedalam game misterius itu.

"Hoii.... Ada orang..!" teriak Adrian dalam ruangan gelap.

Tiba-tiba sebuah cahaya putih menghampirinya.

"Apa itu..?" Adrian penasaran melihat cahaya putih itu.

"Kamu jangan cemas anak muda!" suara misterius

"Suara apa itu..?" Adrian clingak clinguk mencari darimana datangnya suara misterius itu.

"Aku disini anak muda, aku berasal dari cahaya ini" suara itu seperti suara robot perempuan.

"Kamu siapa..?" Adrian keheranan.

"Kamu tak perlu tau...!"

"Apa mau kamu, dan aku ada dimana ini?" Adrian semakin bertanya tanya.

"Sekarang kamu ada di ruang portal, aku mengirim kamu kedunia ini untuk menyelesaikan misi." suara misterius itu.

"Misi..? Misi apa?" tanya Adrian.
"Dan apakah aku bisa keluar dari dunia ini?"sambung Adrian.

" Aku sudah tau kamu akan tanyakan itu, kamu bisa keluar dari dunia game ini dengan syarat selesaikan misi yang aku berikan."

"Oke...! Memangnya misi apa?"

"Misi ini sangat sulit, hanya para kesatria yang dapat menyelesaikanya"

"Kesatria..!"
"Jadi aku memang kesatria.." pikirnya dalam hati.

"Betul kesatria, misi kamu adalah berpetualanglah di benua ini dan kalahkan King shadow, hal itu akan mengeluarkan dirimu dari dunia ini" ucap suara misterius itu.

"Bagaiman caranya aku kalahkan King shadow, aku kan hanya penyihir biasa." bantah Adrian.

"Kamu akan menemukan jati dirimu sebenarnya.."

"Maksudnya.." Sebelum ucapan Adrian terdengar, Adrian kemudian terbangun dari mimpinya.

"Ah... Ini hanya mimpi, tapi kalaupun itu syaratnya agar bisa keluar dari dunia ini, aku akan melakukan itu.." Adrian seketika termenun memikirkan mimpinya.

*************************
*********

Hai apa kabar reader maaf ya chapter ini kependekan, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Bila cerita ini tidak lanjut, sebab saya rasa ceritanya kurang menarik dan banyak yang tidak suka..

Kalo nanti banyak yang sudah baca dan banyak votnya saya lanjutin nulisnya...

Maaf ya readers...

Asalamu alaikum...

TRUE GAMERSWhere stories live. Discover now