Chapter 6

11.9K 401 5
                                    

Hai guys kali ini aku kembali alias comeback

Hayoo udah vote belum

Vote yaaa plisss

Hehehe maaf


'' dor dor dor'' suara tembakan saling bersahutan

Ia merasa kaget dan ketakutan..

'' Tenang semua!'' kataku sambil melepaskan pelukannya

'' Kamu tenang di sini, saya akan keluar'' lanjutku menenangkannya yang merasa ketakutan

'' Kapten,, terjadi kegaduhan di sini'' lapor Hedy kepadaku

'' Saya ke sana'' jawabku sambil berlari namun ditahan Dr Key

'' Ada apa?'' tanyaku

'' Hati- hati''

Kubalas dengan anggukan mengerti

Rasanya ketika diperhatikan membuat aku semakin semangat untuk melaksanakan tugas.


Keyla

Pelukan itu, terasa nyaman dan menghangatkan tapi aku harus melepaskan pelukan ini, takut ketahuan. Kan malu. Aku melihat Dokter Reyhan yang melihatku dengan raut muka kecewa dan penuh kecemburuan

'' dor dor dor'' suara tembakan saling bersahutan

Seketika aku merasa merasa kaget dan ketakutan..

'' Tenang semua!'' katanya sambil melepaskan pelukannya

'' Kamu tenang di sini, saya akan keluar'' lanjutnya menenangkanku yang merasa ketakutan

'' Saya ke sana'' katanya sambil memegang walkie miliknya dan bergegas lari namun kutahan dia, aku merasa takut

'' Ada apa?'' tanyanya

'' Hati- hati'' kataku dengan raut muka cemas

Lalu ia balas dengan anggukan mantap

Flashback mode on

Dahulu sewaktu aku masih menginjak usia 5 tahun, aku pernah tinggal bersama nenek dan kakekku di Aceh, di sana wilayahperbatasan sangat rawan terjadi kericuhan, terlebih kericuhan itu terjadi hanya karena masalah sepele, namun tak lama berselang kericuhan itu semakin membabi buta, beberapa masyarakat saling membunu, aku adalah korban selamat dari kericuhan itu, jadi, aku pernah ditodong senjata oleh seorang warga musuh yang ingin membunuh keluarga kakekku, namun aku diselamatkan oleh seorang seorang Tentara, namun malang kakek dan nenekku ditemukan tak bernyawa. Disaat itulah aku menjadi trauma.

Flashback mode off

Di Medicube kami sedang harap- harap cemas, berharap mereka semua kembali dengan selamat termasuk Radhitya, dan cemas karena baku tembak tak kunjung mereda

Beberapa tim medis juga mempersiapkan diri, barangkali akan memakan korban.

**

Tak lama kemudian suara baku tembak berhenti

Entah kenapa pikiranku melayang terhadap Radhitya, aku cemas, aku takut ia terluka

***

Dan tiba- tiba orang yang aku pikirkan itu datang dengan nafas terengah- engah

'' Kamu gapapa?'' tanyanya sambil menatapku khawatir

'' Yang seharusnya khawatir itu aku, kamu gapapa kan'' tanyaku penuh khawatir

Kutitipkan Hatiku Padamu (SELESAI)Where stories live. Discover now