Part 1

3.4K 235 5
                                    

Dewasa itu bukan perkara umur, tapi sikap dan tindakan dalam hidup untuk menyelesaikan suatu masalah.
***

Tepat 16 tahun yang lalu sikembar KayDam lahir, dan hari ini, 22 Oktober, mereka menginjak usia 17 tahun. Meski memiliki ibu seorang wanita bercadar, mereka tetaplah remaja seperti pada umumnya, merasakan jatuh cinta dan lain hal sebagainya.

Pagi ini, Adam dibuat naik darah oleh kebiasaan sang adik, bangun kesiangan. Entah terbuat dari apa telinga adiknya itu, sudah dimarahi, dinasehati berulang kali, kebiasaannya tak pernah berubah, ya walaupun berkurang.

Eits! Bukan berarti Kayla tidak sholat subuh ya. Sehabis sholat subuh, ia kembali meneruskan tidurnya. Padahal, sudah berulang kali dilarang oleh Fahri dan Dara.

Adam mengambil anduk Kayla dari jemuran dan berjalan masuk kekamar Kayla.

"Kaylaaaa," teriak Adam

Mendengar teriakan Adam yang super duper memekak-kan telinga, mau tak mau Kayla harus turun dari kasurnya dan mengambil anduk yang sudah menggantung di pergelangan tangan Adam.

"Kakak kenapa sih? Ini tuh masih pagi, ngapain teriak-teriak kayak tukang panci keliling komplek?!!" sewot Kayla

Adam memicingkan matanya, "Dek, kamu tuh cewek, gak baik bangun kesiangan, kamu udah baligh juga. Kan udah diajarin sama umi, mau kamu lagi kedatangan tamu bulanan ataupun enggak, harus tetap bangun subuh 'kan?!" kali ini Adam benar-benar marah

Bila Adam sudah seperti ini, Kayla hanya bisa menunduk, ia takut dengan marahnya Adam.

Kayla memilih untuk diam, ia tak mau melawan. Yang ada Adam akan semakin marah, dan biasanya tak akan menyapanya.

Melihat ekspresi ketakutan dari Kayla, sebenarnya Adam ingin tertawa, ia sangat tahu adiknya ini. Tapi, Kayla harus diberi pelajaran, agar tidak selalu bangun kesiangan.

"Yaudah, sana cepat mandi! Abi dan umi udah nungguin dari tadi!" ucap Adam, kali ini dengan intonasi dibuat marah

Dengan cepat Kayla masuk kedalam kamar mandi, mengabaikan tatapan Adam yang tajam bak elang.

Setelah Kayla masuk kedalam kamar mandi, barulah Adam keluar dan menemui Fahri.

"Gimana kak? Adek udah bangun?" tanya Fahri

"Udah bi, tapi ya gitu, kebiasaan dia" jawab Adam

Dara yang mendengar percakapan itupun, ikut nimbrung, "Kayla masih perlu dibimbing, umi juga pernah kayak Kayla. Sulit memang menghilangkan kebiasaan, tapi perlahan pasti berkurang. Kakak terus bimbing adeknya, ya," ucap Dara

Tak lama kemudian, Kayla yang sudah selesai mandi terlihat menuruni anak tangga satu persatu.

"Loh, adek mau kemana? Kok udah rapi?" tanya Dara

"Kayla mau jalan-jalan sama temen ya mi?"

"Kemana?" ucap Fahri dan Adam bersamaan.

Kayla menatap heran pada kaka dan abinya itu, "Kok bisa barengan gitu ya?" tanya Kayla

"Abi sama kakak kamu itu udah janjian tadi," ucap Dara ngasal

JarakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang