satu ♥♥✔

515 43 2
                                    

Hy, blank balik lagi bawa cerita baru nih. Kali ini cerita ini blank terinspirasi dari novel spicy love karya niratisaya.

Sumpah ini novel seru abis, aku udah bawca novel ini ratusan kali, dan blanklangsung kepikiran buat bikin cerita ini versi kookv.

Karna sumpah cerita ini seru banget. Kalo yg mau baca novel versi aslinya cari aja Spicy Love.

Dan maaf baru bisa balik sekarang ini .
Have fun ya baca ceritanya .
Makasihh...




Happy reading.




















Pukul lima sore di atas atap Universitas Seoul pemuda bernama Jungkook duduk sendirian di bawah bayangan matahari yang masih merajai langit senja. Dalam diam dia menghisap dalam dalam rokoknya. Dibiarkannya siang yang masih menyisakan sengatan di sore ini menimpa kulitnyayang semakin memerah dari hari ke hari.

Jungkook menerawangkan pandangan mata jauh ke depan. Semakin dalam dia menghisap rokok, semakin kuat pula ingatannya kepada mantan pacarnya, Eunha.

Tiga hari yang lalu mereka masih berada di jepang, mengunjungi rumah mentor jungkook yang baru saja tiba dari LA. Ketika itu dia akan melamar Eunha. Tapi (entah harus bersyukur atau mengumpat) rencana itu batal. Eunha menghilang sebelum jungkook menyadarinya. Membiarkannya berdiri di tepi pantai seharian menunggu seperti orang bodoh sambil menggenggam erat sebuah cincin.

Tanpa dia duga setelah berhari-hari tak bertemu, jungkook mendapati Eunha di korea. Dirumah kakeknya, dalam pertemuan keluarga yang mengubah konteks hubungan mereka untuk selamanya. Bukan lagi sebagai sepasang kekasih. Tapi sebagai calon keponakan dan calon tante.

Terkejut?? Iya.
Kecewa?? Sangat.
Marah?? Banget.

Semua perasaan itu bergemuruh di dada Jungkook. Saat itu, kalau nggak ada haraboji ingin sekali jungkook menarik Eunha dari sisi samchon dan menciumnya. Menunjukka kepada semua orang, kalau yang seharusnya mengenalkan Eunha itu dia bukan samchonnya. Satu satunya orang yang tak pernah terpikirkan oleh jungkook yang akan merebut Eunha dari sisinya. Selama ini belum ada yang bisa merebut wanita yang di taksir oleh laki-laki blasteran jepang-korea ini, mecuali samchon yang sangat di hormatinya itu.
"Akhhh.......Ahou!!!" jungkook menghempaskan rokokknya.












Skip








Hari senin keesokan harinya, pukul 06.35.

"Arghhhhhhhh!!!!!" Jerit seorang laki-laki manis ketika dia mengintip jam dinding dari balik selimut. Tanpa sadar dia tertidur di sofa ruang tamu.
Semalaman dia menonton DVD, sampai lupa kalau besok sudah harus kembali masuk sekolah.

Eomma nya yang sedang memasak di dapur merasa risih dengan suara derap langkah Taehyung yang berdebum-debum, ya yg sedari tadi sudah berisik itu adalah Taehyung, Kim Taehyung lengkapnya.
"Kamu kenapa sih Tae?! Teriak-teriak kay....."
"Eommaaaaaa!! Kok gak bangunin Tae sih?!" Dengan tergesa gesa Taehyung menuruni tangga dan masuk ke kamar mandi. Kalau mandi dia nanty bisa telat batin Taehyung. Dan dia memutuskan untuk mencuci muka dan menggosok giginya saja.
Ketika Taehyung keluar kamar mandi, Eomma nya sudah menyiapkan dadar gulung dan roti panggang. "Eomma kasihan liat kamu yang kayaknya kurang tidur, sampai dengkur segala....".
Mendengar jawaba eomma nya Taehyung berbalik dan hampir saja membalas, kalu dia gak ingget waktunya yg terbatas.
'Nggak ada waktu, aku nggak boleh buang waktu!' Taehyung menahan diri, lalu masuk ke kamarnya. Dengan terburu-buru, dia memakai seragam sekolah yang sudah menganggur selama 2 minggu di lemari, menyemprotkan cologne rasa strowberry favoritnya, lalu meraih tasnya yg ada di kursi belajar. Dia berjalan menuju ruang makan.

"Tae berangkat eomma!" Taehyung dengan asal menarik tangan eommanya, mencomot roti panggang lalu berlari keluar rumah.
Sang eomma hanya bisa menggeleng melihat kelakuat putra bungsunya itu.

Sambil berlari Taehyung mencoba mengenakan sabuk hitamnya. Kalau dia sampai lupa mengenakan sabuk itu hmmmmm......!!! Sudah bisa di pastikan, dia akan pulang sore karena mendapat hukuman membersihkan toilet laki laki yang baunya minta ampun.

Dengan nafas terengah, akhirnya Taehyung sampai di halte yanh sudah penuh. Taehyung menghela nafas lega, lalu bergabung dengan kerumunan itu.
Sepuluh menit setelah berdiri di halte dan berdesakan dengan orang yg tak sabaran, senyumpun berkembang di bibir Taehyung. Bis yang di tunggunya datang. "Tuhan aku jaji mulai hari ini, aku bakalan insaf dan gak lagi-lagi deh nonton DVD sampai malam...." ucapnya dalam hati, sambil menjejalnkan kaki kedalam bus.

Dengan susah payah Taehyung mencari bangku yang masih kosong yang sayangnya gak ada. Dia pun harus rela duduk di bangku dekat supir, saru hal yg paling gak di sukai Raehyung. "Haaahhhh...." dia kembali berjalan. Ketika dia akan duduk seorang cowok menatapnya.

Tadinya Taehyung akan memberi tatapan tajam dan mematikan, tapi ketika cowok itu membuka mulut dan berkata "Duduk?" Taehyung terpaku. Cowok yang berseragam sama dengannya itu memberikan tempat duduknya untuk Taehyung.
"Leleh...rasanya aku melelehh...." Taehyung bergumam dalam hati. Lalu dia duduk di bangku pemberian cowok itu. "Makasih.". Teahyung melempar senyum kecil pada laki-laki itu.
"Hmm." dambil membungkukkan badannya perlahan.

Seperti orang bodoh Taehyung sepanjang perjalanan hanya menatap laki-laki ber rambut brown itu. Menghafal laki laki yang baru di lihatnya itu. Badannya yg tidak terlalu tinggi, kulitnya yg putih wajahnya yg lembut dan ramah rambut brown nya yg terlihat lembut dan halus. Semua detail itu menambah nilai plus wajh tampannya yg oriental. Ada kesan lembut dan tegas pada wajah cowok itu.

Saat sampai di sekolah, Taehyung kehilangan laki laki tampan itu.






Tbc.

Hyungiee ♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang