Ten

1.7K 180 3
                                    

Jisoo masih menatap pemandangan melalui jendela kaca mobil di sampingnya. Sedang Hoseok, masih setia menyetir dan memfokuskan matanya menatap ke arah depan.

Keheningan benar-benar melanda keduanya setelah ciuman itu. Dan Hoseok benar-benar mengutuk dirinya karena ia yang tidak bisa menahan dirinya saat itu.

"Maaf, untuk yang tadi."

Jisoo menghela nafasnya kembali, namun dalam keadaan yang sudah frustasi.

"Ini sudah kelima kalinya Oppa mengatakan maaf padaku. Dan ini juga sudah kelima kalinya aku mengatakan pada Oppa bahwa aku tidak apa-apa."

"Lalu, kenapa kau dari tadi hanya diam saja?"

"I-Itu karena tidak ada yang harus aku bicarakan pada Oppa." Ucap Jisoo dan kembali mengarahkan pandangannya pada jendela mobil di sampingnya.

Hoseok yang melihat kegugupan gadis itu tersenyun tipis dan memilih untuk kembali fokus pada menyetirnya.

Hingga mereka sampai di sebuah rumah sakit dan Jisoo mengernyitkan keningnya dan beralih menatap Hoseok.

Belum Jisoo bertanya, Hoseok sudah lebih dulu keluar dari mobil dan mau tak mau Jisoo pun ikut keluar dari mobil, berusaha mengikuti Hoseok yang sudah lebih dulu berada di depannya.

"Oppa, kenapa kita kemari?" Tanya Jisoo sesudah ia berdiri di samping pria itu.

Namun bukan jawaban yang diberikan pria itu. Ia tidak menjawab pertanyaan Jisoo dan semakin berjalan, membuat gadis itu kini menatap pada Hoseok.

Hingga Hoseok sampai pada sebuah ruangan perawatan dan Jisoo lagi-lagi hanya bisa mengikuti pria itu.

Jisoo mengernyit saat melihat seorang wanita yang masih berbaring di ranjang ruangan itu dan Hoseok pun hanya berdiri di samping ranjang wanita itu.

"Siapa dia? Saudaramu?" Ucap Jisoo yang berdiri di samping Hoseok.

"Tidak. Dia sahabatku."

"Mwo? Sahabat? Kenapa Oppa tidak pernah bilang jika Oppa punya sahabat perempuan?"

Hoseok tersenyum tipis dan memilih menarik sebuah kursi yang memang ada disana lalu memaksa Jisoo untuk duduk di kursi itu sementara dirinya duduk pada sisi ranjang inap itu.

"Jisoo, bisakah jika Chaeyoung juga tinggal bersama kita?"

Ada jeda sejenak sebelum Jisoo mengalihkan pandangannya pada Chaeyoung yang masih terbaring disana, melihat wajah gadis yang terbaring lemah itu.

"Ada apa dengannya? Dan memangnya dimana kedua orangtuanya sehingga dia harus tinggal bersama--Oppa lihat, dia mencoba membuka matanya."

Mendengar itu pun, sontak Hoseok juga mengalihkan pandangannya pada Chaeyoung yang kini sedang mencoba membuka kedua matanya.

"Chaeyoung? Hey, kau bisa mendengarku?"

Chaeyoung masih belum menjawab. Dirinya masih berusaha untuk membuka matanya, menatap sekeliling ruangan yang tidak ia kenali.

Pandangannya terhenti pada Hoseok yang masih menatapnya khawatir saat ini.

"Dimana ini?"

"Kau di rumah sakit. Kau tidak ingat kau menyelamatkanku dari ayahmu?"

Chaeyoung mengernyit, berusaha untuk mengingat semua perkataan Hoseok. Dan matanya membulat saat mengingat semuanya, membuatnya terbangun dari berbaringnya dan dengan cepat memeluk pria itu.

"Hey, tidak apa. Semuanya sudah baik-baik saja."

"Aku takut. Dia mencoba membunuhmu saat itu."

"Tidak apa. Aku baik-baik saja."

to get her ❌ hopesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang