Epilogulapel (END)

166 13 5
                                    

Merah, membara. Memikat. Adalah kesatuan yang tidak dapat dilepaskan begitu saja dari buah merah pembalut putih disisi terdalamnya—Apel.

Setidaknya, begitulah Kyuubi. membara, dan memikat dalam ketulusan yang tersembunyi apik dalam dirinya. Sesuatu yang menjadikan dirinya.

Manis dalam alaminya. Entahlah, aku—Itachi—hanya takut jika dia ditambah pemanis—gula—lagi.

Tidak terbayangkan.

Tapi, aku tidak akan ragu mengatakan, dia akan menjadi lebih dari sekedar menakjubkan—Itachi.

======JULIOT ROBBERHEART PRESENT=====

-Book 2 of Panekuk Apel-

Chapter 5: Epilogulapel (END)

Naruto and all character

as always belong to Masashi Kishimoto

little bit of IFK

sligh another

WARN: Typo(s), OOC, AU, cerita yang sangat biasa, No Copast, DLDR!

Cerita ini dibuat hanyalah untuk kesenangan semata, bukan untuk mendapat keuntungan dari pihak manapun, tentunya!

======JULIOT ROBBERHEART PRESENT=====

.

.

.

Tokyo Airport, 15 maret 2016.

Hati Itachi meraung meneriakkan keegoisan. Menahan Kyuubi tepat disisinya. Menjadi miliknya, hanya tinggal disini dimanapun dia—Itachi—berada. Bagai cerita dalam negeri dongeng. Itachi sebagai pangeran dan Kyuubi adalah sang putri. Mereka hanya harus mengatakan 'ya' kemudian akan hidup bahagia bersama selama-lamanya.

Tapi, apa daya. Mempertahankan kebijaksanaannya. Disinilah, Itachi melepas Kyuubi pergi mengejar mimpinya yang lain. Ini tidak salah. Hanya saja hati Itachilah yang tidak bisa kompromi dengan rasa sakit. Bahkan dia berpikir tidak perlu mengumbar senyum yang akan membuat dirinya tampak lebih buruk dari ini.

Dia juga yang salah berlagak sok tegar melepas Kyuubi pergi berguru ke negeri orang. Tapi, apa daya Itachi tidak akan bisa menghapus senyum itu dari wajah ayu wanitanya. Dia hanya mencoba berkali-kali—gagal—membesarkan hatinya.

Inilah saatnya, Kyuubi akan berangkat. Banyak yang ingin Itachi katakan, tidak terkecuali dengan Kyuubi sendiri. Mereka hanya kembali mencari dalam tatap. Kala kata tidak perlu lagi terucap. Karena sebuah tatapan dengan hati yang sudah entah sejak kapan menjadi satu tersenyum memberikan kepercayaan dalam sebuah ikatan tidak kasat mata. Melegakan mereka dalam sesaat.

Tidak ada yang mereka pedulikan. Serasa semua menjadi beku pada diri mereka berdua.

Mereka hanya baru berbagi cinta. Kyuubi bahkan tidak tahu harus bagaimana membalas pengertian Itachi pada keegoisanya. Ini memang tentang keegoisan. Jika itu bukan Kyuubi, maka Itachilah yang mengalahkan keegoisannya.

untuk sebuah rasa, yang mereka sebut... cinta.

.

.

Book 2 of Panapel: The IngredientsWhere stories live. Discover now