chapter | finals

8.2K 603 101
                                    

ANGGAP AJA CHAPTER INI GAK ADA. DANGER DONT READ

banyak typos dan belum diedit

chapter | finals

not edited

"Hey Hemmo2021! Tangkap ini!" sahut Anthony seraya melemparkan bola football ke adiknya. Sayangnya, bola itu melesat dan tidak tertangkap. "Ah cemen gak bisa nangkap.."

"Woy Sauce! Ko ngelempar bolanya tinggi kali! Ya gak bisa lah kutangkap!" protes Luca yang kemudian memungut football yang dilempar Anthony tadi.

"Kok aku pula yang disalahin? Makanya tumbuh tuh ke atas bukan ke samping.. Hahahaha," ejek Anthony pada adiknya Luca.

Sebelum Luca bisa protes, suara Ibu mereka terdengar.

"Sauce! Luca! Buruan masuk ke dalam, semuanya udah datang," sahut Aleisha memanggil kedua anak laki-lakinya. Tanpa basa-basi lagi, Anthony dan Luca segera berlari ke dalam rumah dengan semangat, entah kenapa perut mereka tiba-tiba saja membuat suara gaduh di dalam sana.

Di dalam rumah yang luas itu, keluarga besar sudah memenuhi meja makan yang besar. Banyak orangtua dan anak-anaknya. Luca dan Anthony pun segera menempati dua kursi yang masih kosong.

"Hai Luca," sapa seorang gadis kecil cantik seumuran Luca yang duduk di sampingnya. Namanya adalah Maddie.

Luca tersenyum malu-malu dan jadi salting saat melihat Maddie. Ia bahkan tidak mengetahui Maddie duduk di sebelah kursi kosong tadi. Berita yang didengar, kedua anak 7 tahun ini saling menyukai satu sama lain. Belum lagi Luca yang sangat terpesona dengan kecantikan Maddie.

"H-hai juga Maddie," balas Luca terbata-bata yang hanya dibalas dengan senyuman manis Maddie yang membuatnya ingin jatuh dari kursi.

"Jangan sampe dua orang tuh jatuh cinta pas masa kecil begini..." bisik Luke yang baru saja menyaksikan aksi anaknya Luca dan anak sahabatnya... Michael.

"Gak apa lah, Luke. Makin cepet mereka jatuh cinta, makin cepet juga kita jadi besan," Michael balas membisik ke telinga Luke. Luke melotot ke arah Michael lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sayang, tolong pegangin Ally sebentar. Aku mau ngangkatin makanan-makanan ke meja sama Geordie dan Jasmine di dapur," ujar Aleisha pada Luke lalu menyodorkan bayi perempuan mereka ke tangan suaminya.

"Hai Ally, kangen sama Om Mikey yang caem ini yaaaah...?" Michael bermain dengan pipi gembung Ally dengan gemas. "Kamu imut bingitz sihhh,"

"Iuh, Om Mikey alay! Nanti kena marah lagi sama Papa!" ujar si pirang Ashley dengan sebuah anggur dimulutnya.

"Bener tuh. Kan kata Papa gak boleh ngomong alay lagi.." lanjut kembarannya Ashley -- Ashlynn.

Michael tersentak dengan ucapan si kembar Ashley dan Ashlynn Irwin. Ashton memang sudah memperingati Michael ia tidak boleh berbicara bahasa alay apalagi lo-gue di depan anak-anak. Bad influence katanya.

Terakhir kali Michael memakai bahasa alay di depan anak-anak walaupun ia tidak sengaja, Ashton langsung mencekik boneka My Little Pony milik Michael yang sudah lama dimilikinya. Dan itu cukup membuat Michael despresi melihat leher boneka itu menjadi miring.

"Papa kalian kan lagi bicara sama Om Calum jadi dia gak denger. Udaaah, jangan bilang-bilang sama dia, oke?" bisik Michael membuat alasan kepada Ashley dan Ashlynn.

"Oke fix kita nggak akan bilang sama Papa, tapi... ada satu syarat!" kata Ashley dengan semangat lalu saling menyeringai iblis bersama kembarannya.

"200 ribu!" teriak si kembar Irwin secara bersamaan sembari meletakkan telapak tangan mereka ke depan wajah Michael. Mata pria itu langsung membelalak sedangkan Luke sibuk tertawa terbahak-bahak.

Papa Luke ⇒ luke hemmingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang