9

3.5K 265 17
                                    

Waktu terus berputar, tanpa terasa kini waktu telah menunjukkan jam 07.24 KST malam. So Min membereskan berkas sebelum ia bergegas pulang. Jika kalian bertanya dimana kedua sahabatnya pergi? Mereka sudah pulang duluan, karena mereka kesibukkan sendiri-sendiri. Seperti So Eun yang pergi dengan calonnya, sedangkan Yoona ia mendapatkan panggilan dari kedua orang tuanya untuk makan malam bersama.

Hingga akhirnya, kini ia sendirian. Ia melangkahkan kakinya meninggalkan tempat kerjanya, So Min tidak peduli kemana arah jalan yang di tempuh. Tidak jarang, ia menabrak orang secara tidak sengaja.

Sungguh malang nasibmu, So Min-ah, batinnya sendiri.

Kaki jenjangnya itu berhenti ketika lampu lalu lintas untuk pejalan kaki merah. Pikirannya entah melayang kemana, hingga tanpa sadar ia berjalan ke tempat yang bisa di bilang berbahaya.

"Hei, cantik... mau kemana?,"

Sadar dengan adanya suara seseorang, So Min menoleh dan terkejut. Sekumpulan pria yang bisa dikatakan seperti preman-preman yang haus akan sex. Ia melangkah mundur secara perlahan, namun ia terlambat di belakangnya sudah ada 2 pria juga menahannya. Tidak tahu harus berbuat apalagi, ia berteriak agar seseorang dapat menolongnya.

"Tolong?!!!! Tolong !!!!!,"

"Yak! Diam kau! Jika kau tidak ingin kami bermain kasar, maka diamlah," bentak salah satu dari mereka.

Tak peduli dengan apa yang mereka katakan, So Min terus meronta. Sebuah tangan berhasil meraih kemeja yang di gunakan So Min, secara kasar kemeja tersebut sobek dan menampilkan perut rata dan sexy itu di hadapan para preman tersebut.

"Woww.. kau sangat sexy sayang, sebaiknya kita bermain secara perlahan saja,". So Min hanya bisa menangis.

Sebelum tangan kotor itu meraih pinggang So Min, terdapat suara keras dari seseorang di belakang mereka.

BUGGGHHH !!

"Jangan pernah kalian sentuh wanita itu," ucapnya dingin.

Para preman tersebut, tersenyum remeh. Mereka pun secara bergiliran menghadapi seorang pria yang entah So Min kenal. Sedangkan, So Min menutup badannya dengan memeluk kedua kakinya dan menangis di pojokkan.

Setelah selesai berurusan dengan para preman, pria itu berjalan mendekati So Min. Perlahan, ia lepas jasnya dan menanggalkannya di bahu gadis di hadapannya.

"Apa ada yang terluka? Mau ku antar?," tanyanya lembut.

So Min masih ragu dengan penawaran pria di hadapannya. Apakah benar ia akan mengantarku pulang dengan selamat? Bagaimana dia adalah salah satu dari kelompok tadi, pikir So Min.

"Aku bukan dari kelompok mereka, ayolah percaya padaku.. aku tidak akan menyakitimu dan aku menjamin kau pulang dengan selamat," jawab pria di hadapannya seakan ia telah mengetahui apa yang di pikirkan oleh So Min.

"Benarkah? Bisaku percaya?," lirih So Min.

Pria itu mengangguk,"Ya, ayo... aku bantu kau berdiri,".

Pria di hadapannya mengulurkan tangan kepada So Min dan dengan senang hati So Min menerima perlakuannya.

Tuhan, tolong jaga aku... semoga apa yang ia katakan benar, batin sang pria.

~~~

"Oppa!!,"

Kim Bum menoleh ke arah sumber suara tersebut dan tersenyum setalah mengetahui siapa yang memanggilnya.

"Eoh, Ara-ya... ada apa?," tanya Kim Bum.

Ara duduk di bibir tempat tidur Kim Bum dan menatap sang kakak yang masih saja asik dengan dunia pekerjaannya.

You Are ... (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang